bagian delapan

3.5K 526 43
                                    

Happy reading~~~





Siwon dan kibum mendatangi kediaman kim jongdae pukul sebelas siang, betapa malunya mereka berdua saat mengetahui kalau putra tunggal kebanggannya telah melakukan perbuatan yang merugikan orang lain.

Siwon bersumpah akan menghajar putranya begitu anaknya menampakan diri di rumah, pantas saja yunho jarang pulang ke rumah selama dua minggu terakhir, ternyata anaknya telah melakukan perbuatan memalukan terhadap putra dari rekan bisnisnya.

" atas nama keluarga jung aku selaku kepala keluarga meminta maaf atas perbuatan yang telah anakku lakukan pada putra anda tuan kim." Ucap siwon dengan penuh wibawa dan aura penguasa. Kibum istrinya memilih diam, membiarkan suaminya yang mengambil alih masalah yang telah di timbulkan oleh anak mereka.

Kim jongdae tertawa meremehkan, tidak meminta minta maaf dari rekan bisnisnya.

" bukan itu yang aku inginkan tuan jung ! Aku memikirkan nasib anakku, aku tidak mau menerima aib memalukan lagi lebih dari ini." Raung jongdae yang benar-benar di kuasai amarah.

Bagaimana dia tidak marah kalau putra satu-satunya telah mempermalukannya, di lecehkan orang lain dengan begitu mudahnya, jongdae tidak habis pikir.

Kibum meremat tangan suaminya yang kini duduk di sampingnya, berusaha memberikan dukungan pada sosok pemimpin keluarganya.

Siwon menoleh menatap wajah tenang istrinya, ia menghela nafas kemudian.

" baiklah tuan kim berikan putraku waktu selama satu minggu, jika dia tidak datang menemui anda untuk meminta maaf dan bertanggung Jawab atas apa yang menimpa pada putra anda maka aku mengijinkan anda melakukan apapun pada putraku, aku jamin itu." Ujarnya dengan lantang tanpa rasa khawatir sedikitpun, ia harus memberikan putranya pelajaran untuk lebih bertanggung Jawab lagi.

Jongdae menyeringai, merasa puas dengan jawaban akhir yang di berikan rekan bisnisnya.

" baiklah, aku akan memegang janji anda tuan jung." Sahutnya kemudian dengan seringaian liciknya, dia harus bisa berbesan dengan keluarga Jung, harus.

Siwon dan kibum saling bertukar pandangan, sama-sama menggeleng pelan kemudian, mereka harus menepati janji.

Jaejoong berjalan santai mengelilingi taman kota sambil menyedot milkshake strawberry kesukaannya, doe eyesnya menyapu seluruh penjuru taman kota, berusaha menemukan sosok yunho, mungkin saja yunho ada di tempat itu.

" dia benar-benar hilang, tidak ada kabar sama sekali huftz..." Desah jaejoong dengan lemas, menghembuskan nafasnya dengan pasrah.

Jaejoong duduk si sebuah bangku taman yang kosong, mendongakkan wajahnya memandangi langit sore yang tampak indah di hiasi semburat merah.

Tanpa sadar jaejoong tersenyum, tangannya meraba permukaan perutnya yang masih rata, di dalam perutnya ada segumpal daging berukuran sangat kecil tengah berkembang.

Membayangkan masa depannya sendiri jaejoong begitu senang di buatnya, namun mengingat sosok yunho yang menghilang lebih dari sebulan semenjak kejadian di tepi danau membuatnya kembali merasa sedih, mungkinkah yunho sama seperti kang ji hwan yang tidak tulus mencintainya, semuanya hanya kepalsuan.

" aku merindukanmu..." Gumam jaejoong dengan lesu.

Bibir Jaejoong mencebil kesal saat menyadari kalau milkshake miliknya telah habis, dia harus kembali ke minimarket untuk membeli minuman yang menjadi kesukaannya akhir-akhir ini.

" menyebalkan !" Gerutunya sambil bangkit berdiri, berjalan meninggalkan taman, ia harus ke minimarket untuk membeli minuman kesukaannya kembali.

Setelah Jaejoong pergi menjauh dari taman, sosok yunho muncul dari balik pohon besar tak jauh dari tempat jaejoong duduk beberapa saat lalu.

Guest in ParisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang