"Jadi, apa langkah pertama kita?"
Pernikahan Luhan dan Irene hanya tinggal menghitung hari lagi. Jika mereka tak segera bergegas dalam menjalankan rencana mereka, maka pernikahan terkutuk yang merupakan mimpi terburuk mereka itu bisa benar-benar terjadi.
Sehun menautkan jari-jari tangannya di atas meja. Dia memandang Soojung dari atas tangannya itu. Senyum aneh terpatri dibibirnya.
"Aku sudah memikirkan satu langkah dasar yang bisa kita ambil untuk menghancurkan pernikahan mereka." Betapa Soojung ingin sekali menampar wajah Sehun saat itu juga melihat senyum bodoh di wajah pria itu.
"Dan apakah itu?"
Awalnya, Sehun hanya terdiam sambil memasang senyuman anehnya. Kemudian, ketika Soojung memelototinya barulah dia membuka mulut. "Kita harus mencoba menggoda mereka dulu."
Kening Soojung berkerut serta rasanya ia ingin gantung diri saat itu juga. Berbeda dengan perkiraan Sehun, Soojung tidak menganggap idenya cerdas sama sekali. Melainkan, konyol, sama sekali tidak cerdas dan.. benar-benar bodoh.
"Aku tak mengerti kenapa kau bisa mendapat beasiswa di Oxford, idiot. Tapi, simpan saja ide itu untuk dirimu sendiri karena aku bukan Irene-mu itu yang hobi menggoda pria."
"Hanya karena kekasihmu tergoda olehnya, bukan berarti dia hobi menggoda. Mungkin saja, pada dasarnya kekasihmu memang sudah bosan denganmu." Tangan Soojung kembali mengepal, merasa dorongan kuat untuk meninju wajah Sehun kembali hadir. Dia tidak mengerti mengapa Sehun masih mau membela Irene setelah apa yang wanita itu lakukan padanya. "Tapi, coba pikirkan dulu. Dalam kasusku, aku yakin sekali Irene masih mencintaiku. Hanya karena selama ini aku terlalu sibuk mengurus perusahaanku di Inggris, itu mungkin membuatnya mencari pelarian. Tapi aku yakin yang kuperlukan hanyalah menyakinkannya lagi kalau aku sudah di sini. Aku akan selalu ada untuknya mulai sekarang, dan dia pasti akan mau kembali padaku."
Dari cara Sehun membicarakan soal Irene, Soojung mengerti kalau rasa cinta Sehun pada wanita itu masih sangat dalam. Terlebih dengan kesungguhan dimata laki-laki itu. Tapi ada satu hal yang tak Soojung mengerti.
"Kau yakin masih mau kembali bersamanya setelah apa yang dia lakukan padamu?" Sekalipun Soojung masih sangat mencintai Luhan, dia tak yakin kalau dia menginginkan Luhan kembali padanya. Setelah pengkhianatan yang dilakukan pria itu, rasanya Soojung sendiri tak ingin kembali ke dalam pelukan pria itu. Tapi dia juga tidak rela membiarkan Luhan dan Irene bahagia begitu saja.
"Kurasa itu bukan urusanmu," jawab Sehun dingin.
Soojung memejamkan kedua matanya beberapa saat dan menghela napas. "Kalau itu memang rencanamu, kau tak perlu bantuanku kan? Kau bisa melakukannyaㅡ"
"Tapi jika kau melakukan yang sama pada Luhan, kesempatan untuk menghancurkan pernikahan mereka akan lebih besar. Bukankah itu yang sama-sama kita inginkan?"
Soojung menggigit bibir bawahnya dan mengalihkan pandangannya. Dia berpikir keras tentang rencana Sehun ini. Luhan memang masih sering mengiriminya pesan atau berusaha menghubunginya beberapa hari ini untuk meminta maaf, begitupun dengan Irene. Tapi tak satupun pesan mereka yang ia balas ataupun terima. Apa yang mereka lakukan padanya terlalu menyakitkan.
"Baiklah," jawab Soojung akhirnya.
Sehun tersenyum puas. "Bagus. Yang perlu kau lakukan hanyalah mengajak Luhan bertemu dan menyadarkan padanya kalau dia masih mencintaimu. Dengan begitu dia akan berpikir ulang dengan pernikahan itu. Dan aku akan melakukan hal yang sama pada Irene."
Soojung tidak tahu apakah ia bisa melakukannya atau tidak. Lagipula, apa benar Luhan masih mencintainya?
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge
FanfictionTentang Soojung dan Sehun yang ingin balas dendam terhadap mantan kekasih mereka, Luhan dan Irene, yang akan segera menikah. Soojung dan Sehun akan melakukan apapun untuk menghancurkan keduanya, sebagaimana kedua orang itu telah menghancurkan hati m...