7

1.7K 248 26
                                    

Sehun menghentikan mobilnya di parkiran kediaman orangtuanya. Dia dan orangtuanya memang tinggal terpisah untuk beberapa alasan. Salah satunya adalah dia tidak tahan terlalu lama berada di tempat yang sama dengan mereka.

Dia memasuki rumah megah itu dan memasang wajah acuh terbaik miliknya. Itu adalah aturan main ketika bertemu dengan orangtuanya. Apapun yang terjadi, dia harus bersikap seolah tidak peduli. Karena, orangtua juga tidak pernah peduli padanya. Sepertinya nasibnya dan Soojung tidak jauh berbeda. Mereka sama-sama tidak diperdulikan oleh orangtua mereka.

Ibunya sedang bersantai sambil membaca sebuah majalah sementara ayahnya sedang sibuk dengan laptopnya ketika ia datang. Namun kehadirannya cukup untuk membuat keduanya mengalihkan perhatian mereka.

"Aku akan menikah dengan Jung Soojung," katanya tanpa basa-basi. Sehun bahkan tidak repot-repot menanyakan kabar mereka; dia tampak baik-baik saja dimatanya.

Ibunya langsung menutup majalah yang tadi dibacanya. "Siapa itu Jung Soojung? Apa dia gadis itu terhormat? Apa keluarganya sepadan dengan keluarga kita? Ibu dan ayah tidak akan merestui kalau diaㅡ"

"Aku memberitahu kalian tentang ini karena aku masih menghargai kalian sebagai orangtuaku," potong Sehun. Dia tak tahan mendengar ocehan ibunya yang lebih mementingkan tentang hal itu ketimbang kebahagiaannya. Ibunya bahkan tak bertanya apapun tentang Ireneㅡpadahal dia tahu Irene pernah jadi kekasihnya. "Dan kalau kalian berpikir aku membutuhkan restu kalian untuk itu, maka kalian salah besar. Aku tak memerlukan restu kalian untuk menikahi wanita manapun yang kusuka." Dan Sehun langsung meninggalkan tempat itu tanpa menunggu balasan dari orangtuanya.

Sekalipun Soojung sebenarnya memenuhi persyaratan ibunya karena berasal dari keluarga terpandang, Sehun tetap tidak suka dengan bagaimana ibunya bereaksi. Dia bahkan tidak memikirkan tentang dirinya. Yang dipikirkan wanita itu hanyalah tentang nama keluarga mereka dimata orang-orang. Persetan, Sehun tidak peduli dengan hal itu.

Sehun melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata untuk melampiaskan kekesalannya dan mengabaikan semua kemungkinan dirinya akan mengalami kecelakaan. Mungkin, dirinya perlu mengalami kecelakaan dulu supaya orangtuanya peduli padanya. Tapi memangnya mereka akan peduli kalaupun dia sekarat?

Sehun langsung menghentikan mobilnya di sebuah Starbucks. Dia membuat janji dengan Soojung di sini. Mereka berencana ke rumah Soojung dan bicara dengan keluarga besar Soojung mengenai pernikahan merekaㅡdan juga kontrak pernikahan mereka.

Memasuki Starbucks, Sehun langsung menemukan Soojung dengan mudah. Wanita itu datang bersama seorang pria yang kemarin dia kenalkan sebagai sahabatnya. Entah apa yang mereka bicarakan, tampaknya itu adalah sesuatu yang lucu karena Soojung tak bisa menahan tawanya sejak tadi. Sehun mengendikkan bahunya acuh dan berjalan mendekati mereka.

Soojung tampaknya masih tidak menyadari kehadiran Sehun bahkan ketika pria itu sudah berada didekatnya. Saat ini wanita itu mengikat rambutnya sehingga belakang leher dan telinganya terlihat. Sehun dengan jahil menyentil belakang telinga Soojung sebagai ganti sapaannya.

Soojung memekik; antara terkejut dan kesakitan. Dia memegangi telinganya dan menatap tak percaya pada Sehun yang dengan santainya duduk dihadapannya.

"Oh Sehun! Tidak bisakah kau lebih manusiawi lagi kalau datang?" seru Soojung sambil mengusap-usap telinganya.

Sehun mengangkat bahunya. "Ini sudah taraf manusiawi kalau untuk mahluk sepertimu."

Soojung mendelik. Kalau saja tak ada meja yang membatasi mereka, Soojung pasti sudah mencakar habis wajah menyebalkan pemuda itu.

Chanyeol, yang sedari tadi hanya memperhatikan keduanya, bedeham. Dia kemari sebenarnya hanya untuk menemani Soojung. Tapi melihat interaksi Sehun dan Soojung tadi membuat Chanyeol jadi penasaran. Apa benar Sehun dan Soojung adalah pasangan yang saling mencintai sampai berniat menikah? Dia tahu ada beberapa pasangan yang menerapkan love-hate relationship. Tapi interaksi Sehun dan Soojung tadi menurutnya tidak masuk dalam katagori pasangan.

RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang