13

1.6K 263 26
                                    

Luhan tahu dia tak seharusnya memukul Sehun saat itu. Keadaan menjadi sangat kacau apalagi saat Sehun balas memukulnya. Tapi semuanya terjadi diluar kendalinya; dia melakukannya dengan spontanitas.

Dia tahu dia telah menyakiti Soojung. Mungkin lebih dalam dari apa yang dia pikirkan. Tapi, dia tak pernah melakukan itu dengan sengaja. Semuanya diluar kendali ketika dirinya jatuh hati pada Irene yang selalu mau mendengarkannya... berbeda dengan Soojung yang keras kepala dan kekanakan. Sebagai seorang lelaki, dia merasa lebih dihargai oleh Irene ketimbang Soojung yang kala itu berstatus sebagai kekasihnya.

Dia tahu dia melakukan kesalahan yang fatal pada Soojung. Itu sebabnya dia ingin menebusnya dengan memastikan kalau Soojung tak akan membuat kesalahan yang sama lagi; memilih lelaki yang tidak tepat. Soojung pantas untuk mendapatkan lelaki yang tepat. Dalam kasus ini, Luhan sadar kalau dia berada di urutan terakhir pria yang tepat untuk Soojung. Tapi, dia tak menyangka kalau Sehun juga ternyata bukanlah pria yang tepat untuk Soojung.

Dia tahu pernikahan kontrak itu pasti adalah ide Sehun. Soojung bukanlah orang yang ambius, dia tak mungkin membuat rencana hanya untuk balas dendam semata. Itu sebabnya dia memukul Sehun. Dia marah karena Sehun melibatkan Soojung dalam hal ini. Tapi kemudian Luhan sadar kalau ini juga salahnya karena telah mengkhianati mereka berdua sejak awal.

Luhan menghela napas dan memijat keningnya. Semua masalah ini benar-benar membuat kepalanya sakit.

"Kau baik-baik saja, Lu?" tanya Irene. Tapi Luhan mengabaikannya. Matanya hanya memandang satu titik saat ini.

"Lu?" Irene berdiri tepat di arah pandang Luhan dan berusaha menatap mata suaminya itu. "Bicaralah padaku."

Luhan balas menatap mata Irene dan tertawa sedih. "Aku hanya sedang berpikir," jawabnya.

"Berpikir tentang apa?"

"Tentang kejadian hari ini." Luhan tersenyum kecut. "Aku jadi berpikir, sebenarnya siapa wanita yang telah kunikahi? Kenapa dia begitu berbeda dengan sosok yang kukenal dulu?"

Apa yang Irene lakukan hari ini menurutnya benar-benar keterlaluan. Irene tak hanya menghancurkan pernikahan Sehun dan Soojung, tapi juga menghancurkan hidup Soojung. Keluarga mereka pasti akan semakin membenci Soojung setelah ini.

Irene terdiam sejenak untuk mencerna maksud Luhan. "Bukankah kau yang paling menginginkan supaya pernikahan mereka batal?" tanyanya. Padahal kemarin pria itu yang gencar-gencarnya ingin memperingatkan Soojung tentang pernikahan itu. "Kenapa sekarang kau jadi bersikap seolah-olah kau ikut sedih atas ini semua?"

"Bukan batalnya pernikahan mereka yang kuinginkan, Rene. Yang kuinginkan hanyalah supaya Soojung mendapatkan lelaki yang tepat," jelas Luhan. "Lagipula, tidakkah kau berpikir kalau ini tidak hanya berdampak pada pernikahan mereka semata? Itu juga akan berdampak pada hubungan keluargamu dan Soojung. Mereka pasti akan semakin membenci Soojung setelah ini."

Irene hanya diam. Wajahnya mengeras dan dia terlihat begitu menahan diri saat ini.

"Kau selalu mengambil apa yang Soojung punya selama ini. Sebenarnya, apa masalahmu dengan Soojung sampai kau jadi sejahat itu padanya?"

"Baiklah, aku salah! Aku memang jahat! Aku terlalu menginginkan kehidupan Soojung yang jauh lebih baik dari kehidupanku. Meskipun kami berasal dari keluarga yang sama, orangtuaku tidak seperti orangtua Soojung yang harmonis dan bergelimang harta. Ibuku, yang merupakan kakak ibunya Soojung, menikah dengan seorang bajingan yang tidak pernah menginginkan kehadiranku." Tatapan Luhan mulai meluluh. Tangannya mulai menggapai tubuh Irene dan menariknya untuk mendekat. Irene yang bergetar hebat, tidak berani menatap Luhan karena malu. Ia tidak pernah menyangka kalau Luhan, orang yang paling dicintainya, akan melihatnya dalam kondisi menyedihkan seperti ini.

RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang