You bring love into my life
You bring colour into my day
You bring light into my night
You are the answer of my dua
I am glad you came
And now I have to leave you
I am sorry
But you have to let me go.
~N.
Aku memeluknya. Pelukan terakhir sebelum kita berpisah. Berpisah karena ia meninggalkanku. Meninggalkanku dalam kegelapan kota terpencil ini. Sendiri dengan rasa kesepian. Iya, aku takut kehilangan dia. Dia yang selalu ada. Dia yang selalu jadi teman ngobrol, kerjain tugas, makan, sampai dianterin pulang berkali2 di tengah kegelapan malam.
Bukan, dia bukan pacarku.
Dia juga bukan lelakiku.
Karena dia perempuan.
Aneh banget kalau dia jadi pacar aku.
Tapi aku menyayanginya. Sangat.
Bahkan bisa dibilang aku mencintainya.
Mencintainya karena Allah.
Dia adalah sahabatku.
Bahkan ku menganggapnya seperti adikku sendiri.
Adikku yang selalu menasihatiku, menemaniku, menyemangatiku.
Bukan harusnya terbalik?
Kaka yang menjaga adiknya, menemaninya, menasihatinya.
Dia memang adik yang luar biasa.
Walaupun aku lebih tua lima tahun, rasanya dia yang jauh lebih dewasa dariku, jauh lebih bijak, lebih mandiri. Memang masa laluku tidak terlalu indah, bisa dibilang kelam.
Banyak hal buruk yang ku alami, yang bikin aku bimbang, yang bikin aku tidak percaya dengan diriku sendiri.
Namun dia mampu merubahnya. Dia berhasil merubah aku. Aku yang dulu. Yang mencintai Allah hanya dengan lisan. Hanya dengan menyebut namanya dalam doaku disaat ku sendiri hanya di kelilingi 4 tembok kamarku.
Hanya tiga bulan yang kita habiskan bersama. Namun tiga bulan yang sangat berharga. Mungkin tiga bulan terkesan dalam hidupku.
Ah, seandainya aku sudah mengenalnya sejak dulu.
Tapi Allah merencanakannya begini. Dan aku sangat bersyukur.
Sangat bersyukur bahwa aku dipertemukan dengan gadis cilik itu.
Dan aku berdoa bahwa Allah selalu melindunginya. Selalu menjaganya.
Sampai tiba harinya dimana kita akan bertemu lagi.
Hingga saat itu tiba aku akan berusaha untuk menjadi yang terbaik.
Menjadi orang hebat, seorang wanita yang kuat, the person that she always sees in me.
Dan aku yakin dia akan baik-baik saja. Aku yakin dia akan menjaga diri baik-baik.
Wahai adikku tercinta. Jangan lupa menyebut namaku dalam doamu.
Jangan lupa untuk kembali kedalam pelukan kakakmu yang sangat merinduimu.
Wahai adikku, terimakasih atas segalanya.
Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.
~A.
YOU ARE READING
Colours of Love
De TodoKumpulan cerita-cerita pendek soal cinta. Cinta bukan selalu harus berbentuk rasa antara dua orang kekasih, seorang perempuan dan seorang laki laki. Namun cinta bisa dirasakan dalam macam-macam bentuk yang berbeda. Cerita-cerita disini random dan ga...