6# Change!

6.1K 663 24
                                    

______________

Hujan lagi lagi menyapa, disaat jam pulang kerja.

Aku hanya memperhatikan rintikan hujan dari balik kaca transparan butik. 

Indah...

Hujan terlihat cantik namun memberi kesan sendu dibaliknya. 

Suara lonceng pintu masuk berbunyi. 

Sesosok laki laki dengan setelan kerjanya yang sedikit membasah, menghampiriku.

Aku sedikit terkejut.

"Wonwoo-ya.. Untuk apa kamu kesini?" tanyaku.

"Tentu saja untuk menjemputmu, bodoh"

"Aku bisa pulang sendiri, pergilah"

"Dasar keras kepala, apa salahnya jika kita pulang bersama"

Masalahnya ada pada hatiku, mengertilah. Akhir akhir ini perasaanku sangat sulit kukendalikan.

"Hei,  berhentilah memasang wajah bodoh seperti itu" ujar Wonwoo sambil menempelkan telunjuknya di dahiku. 

Aku mendengus kesal. 

"Kamu hanya sendiri sejak tadi?" tanyanya sambil duduk disebalahku dan ikut menatap jendela.

"Iyaa, karyawanku pulang terlebih dulu"

"Karyawan macam apa yang membiarkan bossnya menutup butik sendirian, pecat saja mereka" tukas Wonwoo asal.

"Dasar pria dingin,  jika aku yang menginkannya memang kenapa?"

"Dasar wanita bodoh"

"Berhentilah memanggilku bodoh, tuan Jeon!" kesalku,  sebuah cubitan mendarat cantik di perutnya.  Hingga ia mengaduh kesakitan.

"Tidak,  karena kamu memang pantas dipanggil bodoh" ujar Wonwoo sambil menjulurkan lidahnya.

_________________

"Kenapa kita kesini?" tanyaku,  saat mengetahui bukan rumah kami yang jadi pemberhentian. Melainkan sebuah restoran.

"Aku lapar dan malas makan makananmu, tidak enak" Wonwoo langsung keluar mobil dan berjalan masuk.

Dasar menjengkelkan.

"Hei, jika kamu tidak suka dengan masakanku tidak usah dimakan toh tugasku menjadi lebih ring---Waaah,  cantiknya" rasa kesalku berubah seketika saat melihat tempat itu.

Restoran itu benar benar cantik luar biasa, temanya pink dan aku begitu menyukainya.

Tanpa sadar aku memeluk tubuh Wonwoo, ia pun berdehem keras lalu duduk disalah satu kursi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa sadar aku memeluk tubuh Wonwoo, ia pun berdehem keras lalu duduk disalah satu kursi.

"Mianhae" wonwoo mengangguk,  lalu fokusnya beralih pada tabnya.

"Kita tidak memesan apa apa?" ujarku karena sudah menunggu cukup lama dan tak ada tanda tanda Wonwoo memesan sesuatu.  Ia hanya fokus pada layar tabnya.

"Sudah"

"Kapan?" tak ada jawaban darinya,  untuk kesekian kalinya aku menghela napas untuk memberikan kesabaran.

"Kenapa disini sepi sekali,  padahal restorannya cantik"

Ku ambil ponsel dan memotret segalanya. Berhubung sepi jadi aku bisa leluasa kesana kemari seperti anak kecil saat berada ditempat bermain.

"Darimana kamu tau ada tempat seperti ini?"

Kenapa Wonwoo baru sekarang mengajaknya kesini, aku suka disini.  Jika aku tau dari dulu pasti ini menjadi tempat hangout favoritku.

Wonwoo selalu diam saat aku bertanya.  Sungguh ia menyebalkan sekali.

"Apakah aku sedang bersama patung,  setidaknya jawablah pertanyaanku!"

"Diamlah, aku sedang bekerja"

"Dasar menyebalkan"

Tak lama pelayan datang dan membawa banyak makanan.  Selera makanku langsung naik.

Aku menyambutnya dengan antusias. Mencicipi beberapa hidangan. 

Ku lirik Wonwoo yang masih asik dengan tabnya dan entah apa yang ia kerjakan sampai segitunya.

"Tuan Jeon makanlah dulu,  aku baru tau ternyata kamu penggila kerja"

"Kamu saja duluan, aku masih kenyang"

Ku kerutkan dahiku,  heran dengannya.

Beberapa menit yang lalu ia bilang lapar dan sekarang kenyang,  sungguh aku tak mengerti dengannya.

"Heish, kamu ingin aku terkena penyakit pencernaan"

"Yasudah jangan habiskan"

"Aaa...  Buka mulutmu" ujarku sambil menyodorkan satu sendok makanan.

Wonwoo menggeleng.  Lalu pandangannya beralih kearahku menatapku dengan tatapan yang sukses membuat jantungku berdetak heboh.

Aku mencoba terlihat biasa saja,  walau pipiku mulai memanas.

"Yasudah kalau tidak mau makan" ujarku

Wonwoo memegang lenganku lalu ia  membuka mulutnya, menyuap makanan disendok.

"Suapi aku, lenganku sibuk" ujarnya datar. Lalu kembali dengan pekerjaannya.

"Tidak,  makanlah sendiri"

"Hanya sekedar info aku belum makan sejak sarapan tadi"

"Kenapa kamu melewatkan makan siangmu tuan Jeon,  heish.  Jangan bekerja terlalu keras setidaknya makanlah dengan benar" ujarku sambil menyuapinya.

Tiba tiba ia tertawa kecil dan menampilkan deretan gigi putihnya.

Jangan seperti itu,  kamu bisa membuatku kehilangan kendali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan seperti itu,  kamu bisa membuatku kehilangan kendali.

Jangan, aku tidak boleh jatuh cinta dengannyaaa..

Ujarku dalam hati.

______________

Tbc. 

Zee kembali, jangan lupa Vomment yaaa hehehe.  Zee sedang masa sibuk jadi maapkeun jika apdetnya lama dan jadinya ceritanya sedikit melenceng. Entah masih nyambung atau tidak, maapkeun.

-love.  Q.Z

NEVERMIND (JEON WONWOO FF) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang