15# Chwe not Chew

5K 554 30
                                    

___________________

Hansol memejamkan matanya sambil mendengarkan lagu, memikirkan kejadian barusan yang membuatnya menjadi orang bodoh. Lagi lagi ia menghembuskan napasnya dalam.

Mentralkan hati dan pikirannya yang begitu menyesakkan.

°
°
°
°

Flashback on.

"Hyung!" Sapa Hansol riang saat memasuki ruang kerja Wonwoo. Lelaki itu melirik Hansol sebentar.

"Kapan kamu  tiba di Seoul?"

"Baru saja" ujar Hansol lalu mendudukan dirinya, mengistirahatkan kepalanya di sandaran sofa.

"Ada apa?" Tanya Wonwoo, seraya memberikan sekaleng cola lalu ikut duduk.

"Aku ingin bertemu dengannya sebelum aku kembali..."

Wonwoo menatap Hansol dengan alisnya yang naik.

"Sunflower ku, aku ingin bertemu dengannya" sambung Hansol.

"Cinta pertamamu itu?"

"Iyaa tentu saja aku sangat merindukannya, hyung"
Wonwoo hanya memperhatikan tingkah Hansol yang masih seperti remaja labil.

Hansol meraih kaleng cola, buih cola langsung menyegarkan tenggorakannya yang terasa kering.

"Rencananya berapa lama kau disini?"

"Sampai proyekku selesai, tapi rasanya aku malas kembali kesana" Hansol kembali meneguk colanya.

Ponsel Wonwoo yang ditaruh di meja berdering, menampilkan nama si pemanggil.

Hansol hampir tersedak. Melihat nama pengguna yang di sematkan Wonwoo kepada seseorang itu.

Wonwoo menekan tombol angkat,

"Ada apa?"

"......"

"Iyaa"

"......"

Lalu sambungannya terputus sepihak. Hansol memperhatikan ekspresi Wonwoo yang tidak berubah sama sekali.

"Hyung apa kau sedang berkencan?"  Tanya Hansol setelah Wonwoo menaruh kembali ponselnya.

Wonwoo menggeleng,  kembali meneguk colanya santai.

"My vitamin?" ujar Hansol yang diiringi tawanya. Ia tak habis pikir, Wonwoo bisa senorak itu juga.

Tapi Hansol mengerti jika seseorang sedang jatuh cinta hal norak bisa menjadi manis seperti gula gula. Dan ia yakin Wonwoo sedang merasakan itu sekarang.

"Akui saja hyung"

"Apa yang harus ku akui?"

"Tentang wanita itu, tanpa kau sembunyikan juga sudah terlihat jelas. Apa dia seistimewa itu"

"Diamlah"

"Akhirnya kau menemukan gadis yang bisa menerima kulkas bernyawa" Hansol bertepuk tangan takjub.

"Sial, reaksimu berlebihan"

"Aku jadi penasaran wanita seperti apa yang membuat hyungku ini menjadi seperti remaja kasmaran"

"Yang jelas dia berbeda" ujar Wonwoo agar Hansol tidak banyak bertanya macam macam. Namun pada kenyataannya tidak begitu, dia terlalu cerewet untuk jadi seorang pria.

"Wow wow, jadi ini benar serius. Rasanya kau begitu menyukainya"

"Jangan banyak bicara atau aku usir "

"Pokoknya kau harus mengenaliku dengan gadis itu. Nanti akan aku kenalkan juga dengan sunflowerku"

"Terserah" ujar Wonwoo malas meladeni Hansol yang selalu banyak tanya.

Pria blasteran itu terkekeh melihat Hyungnya yang sudah bisa move on dari mantan tunangannya yang  licik seperti ular.

Flashback off

°
°
°
°

Hansol tersenyum sarkas setelah mengingat kejadian itu. Ia memandang langit dari jendela pesawat yang hanya terlihat gumpalan awan.

Hansol bukan tipe laki laki yang suka menggalau, tapi saat ini keadaanya menuntut untuk menjadi pria yang seperti itu.

Mendengarkan lagu patah hati, lalu memandangi pemandangan yang indah dengan perasaan hampa.

Ia merasa penantiannya selama ini sia sia, rindunya dan perasaan menggebunya saat bisa kembali ke Seoul terbuang tak berguna.

"Apakah semua ini sudah berakhir?"  Ujar Hansol dengan dirinya sendiri.

Namun hatinya belum bisa menerima kenyataan yang sudah terpampang nyata. Ia merasa patah hati yang begitu menembus perasaannya.

Hansol juga menyesal dengan dirinya sendiri yang hanya menunggu tanpa bertindak banyak.

Seharusnya tidak akan begini.

Entah sudah ke berapa kali Hansol menghela napasnya panjang dan kembali memejamkan matanya.

Perjalanannya kali ini terasa lebih berat dan melelahkan. Rasanya seluruh energinya tersedot entah kemana.

Tbc.

°
°

*peluk enon yang lagi galau huhuhu*

Masih adakah yang menyimak?
Jangan lupa tinggalkan jejak >_<
Love. Qz.

NEVERMIND (JEON WONWOO FF) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang