Prolog

947 18 4
                                    

Ketika orang memilih pelangi hal yang indah setelah hujan maka itu tidak berlaku bagi Laras. Laras lebih menganggap indah gelembung-gelembung sabun yang berterbangan di taman pada sore hari. Ketika anak-anak perempuan pada umumnya sulit memasak dengan masakan yang enak maka itu berbeda dengan Laras. Laras justru memiliki kepiawaian dalam memasak dan menyajikan makanan yang lezat. Jika kebanyakan orang menyukai mawar atau melati, Laras justru sangat mencintai tulip. Jika beberapa orang memilih kolam renang untuk berenang maka Laras justru memilih laut sebagai tempat untuk menyalurkan kesukaannya. Laras pandai berenang dalam laut tetapi menjadi batu bahkan akan tenggelam ketika dalam kolam renang, ini berkaitan dengan trauma dan rasa sakit di masa lalu. Saat beberapa anak akan depresi dan berakhir memilih bunuh diri mendapati kedua orangtuanya bercerai, Laras lebih memilih berdiri tegar, meyakinkan dirinya dan membuktikan pada dunia bahwa dia baik-baik saja.

Laras cantik, tetapi cantik tidak dianggapnya sebagai alasan untuk menjadi seseorang yang populer. Dia mencintai kebebasan dan keadilan, menghargai privasi orang lain, terkadang sarkatis, banyak bicara pada orang tertentu saja, dan benci penindasan. Dia tidak memiliki banyak teman dekat dan berhati-hati melabeli seseorang sebagai sahabat. Bukan karena kepribadiannya yang buruk sehingga memiliki sedikit orang disekitarnya, tentu saja bukan. Dia justru menganggap kualitas lebih penting dibandingkan kuantitas.

Pandangan tersebut tidak berarti mengarahkan dia menjadi pribadi yang tertutup dan dingin terhadap orang-orang disekitarnya, dia menganggap semua orang di kelasnya sebagai teman kelas dan teman kelas memiliki takaran tersendiri untuk berbagi cerita kehidupan pribadi dan rasa kepercayaannya. Hanya tiga orang yang berhasil menjadi teman dekatnya, yakni Natalie, Kina dan Alana. Natalie adalah gadis yang dilabeli cupu oleh seluruh teman angkatannya sehingga menjadi bahan candaan beberapa orang. Sejak Laras datang sebagai siswi pindahan di kelas X MIPA dan dia berhasil menarik Natalie dari kubangan yang menenggelamkan dirinya, kini mereka berdua semakin dekat dan akrab. Natalie paham pribadi Laras yang menghargai privasi sehingga akan mempersilahkan Laras menceritakan kehidupannya tanpa ada unsur paksaan. Laras tidak tahu menakar dan menilai Natalie sebagai apa dan bagaimana lebih jauh, dia hanya tahu bahwa Natalie adalah rumah lain untuk tempatnya singgah dan berbagi. Kina dan Alana merupakan teman dekat Laras selain Natalie. Mereka mulai dekat sejak insiden memperebutkan novel best seller yang tersisa satu di gramedia dekat sekolah. Mereka memasuki semester 2 kelas X pada saat itu. Laras menganggap bahwa Kina dan Alana adalah candu baginya dalam hal keanehan dan kelucuan. Dia juga tahu bahwa selain Natalie, dia dapat berbagi kisah dengan Kina dan Alana.

Laras adalah gadis yang berprinsip sama dengan Natalie, ingin menghindar dari masalah apapun yang tidak menguntungkannya. Jika Natalie mewujudkan prinsip tersebut dengan diam dan menerima semua perlakuan baik atau buruk yang menghampirinya maka Laras berbeda. Laras mencintai dan menghargai dirinya dengan baik, jadi jika ada yang mengusik maka dia akan menuntaskannya.

Dia bukan seseorang yang berusaha meningkatkan kesabaran dengan menerima secara terbuka perlakuan buruk dari orang lain. Dia akan berang dan melawan siapapun yang menganggunya dan berusaha menghentikan penindasan, tentu saja dengan bermain secara adil. Dia menghindari terlibat dengan perasaan rumit bersama seorang laki-laki meskipun banyak yang tertarik dan mendekatinya setelah insiden menolong Natalie dari penindasan, dia tetap saja cuek dan tidak merasa tertarik. Banyak yang kagum padanya sejak dia berhasil menyelamatkan Natalie dan mengalahkan Desilia, salah satu perempuan preman sekolah. Bahkan dia membuat penawaran agar Desilia meminta maaf dan berhenti melakukan penindasan jika berhasil mengalahkannya dan sebagai gantinya jika kalah, dia akan menjadi pesuruh Desilia selama bersekolah. Adegan perkelahian yang dia suguhkan bukan adegan jambak-jambakan bersama Desilia, melainkan kegiatan satu lawan satu dengan Desilia. Dia mengandalkan taekwondo yang dikuasainya. Walaupun diskors seminggu, dia tidak menyesal dan tetap menganggap hal yang dia lakukan sudah benar.

Laras memang seperti itu, berusaha melakukan apapun jika hal yang dianggapnya sudah benar dan tidak akan menyesalinya. Dia juga akan mengejar sesuatu yang dianggap menarik dan disukainya. Dia akan berubah menjadi manis, bawel, manja, centil jika berkaitan dengan seseorang yang disukainya, seperti saat dia berhadapan dengan Fatan.

Kamu akan terus menjadi porosku. Semenyebalkan apapun aku, kumohon jangan menyerah atas diriku-Laras Hadiwijaya­­-

Fatan memang sejak dulu tertarik dengan Laras, sejak dia melihat senyum tulus yang diberikan Laras ketika selesai mengantarkannya menuju ruang guru. Saat itu, Laras adalah siswi pindahan di sekolahnya dan ternyata menjadi teman sekelasnya. Mereka berdua tidak banyak berbicara, berbicara hanya untuk urusan kerja kelompok, diskusi, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kelas. Awalnya, Fatan sering menemani Laras untuk mengenal sekolah lebih banyak karena posisinya sebagai ketua kelas. Tetapi lama kelamaan mereka semakin memiliki jarak saat Laras mulai mengenal sekolah dengan baik. Beberapa tempat pertemuan mereka di luar kelas adalah kantin, taman belakang dan perpustakaan. Laras sering melemparkan senyum tulus pada Fatan jika mereka bertemu secara tidak sengaja di beberapa tempat dan dibalas Fatan dengan anggukan.

Fatan memang terkenal dengan sifat dingin dan cueknya. Dia tertarik pada Laras tetapi tidak pernah menyapa duluan dan mendekati Laras. Dia menganggap bahwa perasaan tertariknya hanya akan sekedar perasaan tertarik dan tidak lebih dari itu.

Lalu tiba-tiba, Fatan merasa dunianya jungkir balik ketika Laras dengan keras mendobrak pintu hatinya. Merasakan kebahagiaan ketika Laras memberikan perhatian dan menujukkan kecemburuan ketika dia berinteraksi dengan perempuan lain. Merasa sangat tertarik ketika Laras tetap menghargai privasinya. Merasa ingin terus tersenyum ketika menyaksikan Laras yang merajuk dan cemberut. Merasa cemas ketika Laras tidak merusuh di Linenya. Merasa khawatir dan was-was ketika Laras sama sekali tidak memberikan kabar padanya. Merasa dunianya akan runtuh ketika Laras berniat untuk meninggalkannya.

Kamu datang dan hanya kamu yang kuizinkan masuk dalam wilayahku. Sekali datang dan masuk, tidak akan ada jalan apapun untuk pergi dan keluar-Fatan Wihardja-



Sorry-sorry, saya bawa cerita baru lagi :). Maafkan diriku ya!

Salam hangat DinsArd

Keping-keping Kata oleh Fatan & LarasWhere stories live. Discover now