"Jangan ke apartemen gue, ke Jalan Lili blok D nomor 18. Gue ada janji nginap di rumah Alana" ujar Laras, Fatan hanya meliriknya lalu menurunkan lagi suhu AC dalam mobil.
Hening.
Laras mengantuk sepanjang perjalanan karena tidak ada yang mereka bicarakan bersama, Laras hanya berbicara dan Fatan tidak merespon seperti biasa. Tiba-tiba matanya terbelalak heran saat melihat rute jalanan yang seharusnya belok kiri ke jalan Lili malah terus melewati jalan Melati. Dia sudah memberitahu Fatan alamat yang akan dia tuju dan tentu saja dia yakin bahwa penyebutannya sangat jelas tanpa kurang apapun.
"Kenapa terus? Seharusnya kan belok kiri Fatan?" ujar Laras, Fatan hanya diam.
"Jangan bilang lo berubah jadi penculik? Kalau iya lo rugi, uang gue nggak banyak lagipula keluarga gue nggak bakal peduli" lanjutnya. Fatan masih diam.
"Waahh, Fatan. Kalau lo diam gini berarti iya, wahh gue harus apa? Mana hp gue lowbat. Gue langsung loncat aja ya dari mobil" Laras berujar lebih kepada dirinya sendiri.
"Jangan lakuin hal bodoh, nggak ada untungnya kalau nyulik lo" balas Fatan, Laras mendengus mendengar jawaban datar Fatan.
Laras memutuskan untuk diam, kali ini dia juga harus bisa mengendalikan perkataannya seperti Fatan. Laras mencoba tidur tapi tidak bisa karena rasa kantuknya sudah lenyap. Sesekali dia memperhatikan jalan dan bangunan yang dilewatinya dengan tatapan bosan. Beberapa kali dia melirik Fatan yang masih saja diam dengan ekspresi datar, menyebalkan. Laras menyerah, dia tidak bisa hanya diam. Dia bisa mati bosan tanpa melakukan pembicaraan apapun walaupun tak ada respon yang bisa diharapkan dari Fatan. Tiba-tiba dia melihat taman dan banyak anak kecil bermain gelembung sabun, dia memperhatikan dengan antusias dan lumayan lama karena lampu merah menyala di hadapan mobil Fatan.
"Wah, bukan kah itu indah?" kata Laras sambil memandang taman melalui kaca jendela disebelah kirinya. Fatan tertarik dengan ucapan Laras, dia melirik sebentar untuk mencari tahu hal yang dianggap indah oleh Laras. Lampu hijau, Fatan segera melajukan mobil.
"Apanya?" tanya Fatan setelah mulai melaju.
"Gelembung sabun, ternyata gelembung sabun tetap cantik di siang hari" balas Laras ceria, moodnya baik kembali.
"Bukankah pagi, siang, sore, malam sama saja? Tetap saja gelembung sabun" ujar Fatan, lalu tersenyum sekilas. Laras masih tersenyum, dia senang karena Fatan merespon ucapannya.
"Beda! Kalau malam di tempat yang tidak ada cahaya, gelembung sabun tidak punya pelangi. Jadi tidak terlalu cantik. Gue suka banget kalau sore, cahayanya cukup dan suhu tidak terlalu panas. Nah tadi gue liat yang siang, wahh ternyata tidak kalah cantik tapi suhu panas kalau siang. Kalau pagi-pagi di taman belum pernah liat sih, nanti gue coba. Tuh, beda kan!?" balas Laras, dia masih semangat.
"Pelangi?" ujar Fatan yang heran.
"Iya pelangi. Gelembung sabun punya pelangi karena terjadi pembiasan cahaya. Pelangi kan warna-warni, gelembung sabun juga bakal warna-warni karena cahaya yang jatuh pada gelembung sabun dipantulkan dan dibiaskan secara tidak merata. Kenapa tidak merata? Karena indeks bias pada tiap titik gelembung sabun berbeda-beda dan karena ketebalan pada lapisan gelembung sabun juga berbeda. Hal itu lah yang menyebabkan gelembung sabun punya pelangi! Itulah mengapa pada malam hari di tempat yang gelap, gelembung sabun tidak terlalu cantik karena tidak ada pelanginya. Gimana-gimana? Ini sesuai dengan ilmu fisika yang masih termasuk dalam daftar hitam mata pelajaran gue. Gue bersyukur dengan adanya teori tentang pembiasan, karena itulah yang membuat gue sesekali baca tentang fisika" Laras berujar sambil tersenyum, Fatan juga tersenyum dengan menganggap bahwa jawaban panjang yang diberikan Laras lucu.

YOU ARE READING
Keping-keping Kata oleh Fatan & Laras
Teen FictionKamu akan terus menjadi porosku. Semenyebalkan apapun aku, kumohon jangan menyerah atas diriku-Laras Hadiwijaya- Kamu datang dan hanya kamu yang kuizinkan masuk dalam wilayahku. Sekali datang dan masuk, tidak akan ada jalan apapun untuk pergi dan ke...