2.1

894 188 30
                                    

"Jadi masalah lo sama Kak Minhyun selama satu tahun ini beneran karna lo tidur sama dia??" tanya Daniel dengan nada tidak percaya.

"Iya. Berapa kali pun lo mau nanya jawabannya tetap iya. Lo kenapa sih kepo bener jadi orang??" jawab Hyunbin kesal. Ia baru saja menceritakan masalahnya dengan Minhyun kepada Daniel.

Mereka berdua sekarang sedang bersantai-atau untuk kasus Hyunbin, mengerjakan tugas-di rumah Daniel. Sudah beberapa hari belakangan ini Daniel merengek kepada Hyunbin untuk menceritakan masalah yang muncul sejak setahun lalu itu. Padahal sudah lama sekali Daniel tidak menanyakan itu lagi. Entah kenapa baru-baru ini ia mendesak Hyunbin untuk bercerita.

"Aku- eh, gue sahabat ka- eh, lo kan? A- eh, gue cuma mau nolong lo buat nyelesaiin masalah lo," jawab Daniel kaku, seakan-akan perkataanya adalah naskah drama yang dihafalkan. Daniel merutuki dirinya dan akting buruknya. Tetapi, kalau dilihat dari ekspresi Hyunbin, tampaknya ia tidak terlalu menyadari kekakuan Daniel.

"Trus itu apaan lo nyebut-nyebut "Kak Minhyun"? Sejak kapan lo kenal sama dia?" tanya Hyunbin heran.

"Lah, gue nggak pernah cerita? Dia anak tirinya nyokap gue."

Mata Hyunbin membelalak lebar. Ia akui ia terkejut dengan penemuan barunya ini.

"Lo nggak pernah cerita, bego. Lo cuma cerita soal si Lilin siapa gitu."

"Yang bener Guanlin woy! Makanya dengerin kalo orang ngomong! Ya intinya Hwang Minhyun itu kakak gue tapi nggak sedarah. Dan dari cara lo cerita tadi, kayaknya lo sepenuhnya nyalahin Kak Minhyun buat kejadian di malam itu," jelas Daniel panjang lebar.

Hyunbin menutup bukunya yang sudah terabaikan sejak ia mulai bercerita kepada Daniel tadi. Otaknya masih mencerna kenyataan bahwa Guanlin adalah adik tiri Daniel yang artinya Minhyun secara tidak langsung adalah kakaknya Daniel. Tetapi seingatnya ia tidak pernah melihat Daniel berinteraksi dengan Minhyun selama di kampus.

Daniel sempat memintanya untuk bercerita beberapa hari setelah kejadian itu. Apakah ini sebabnya Daniel meminta Hyunbin untuk bercerita? Tetapi kenapa Daniel tiba-tiba mendesaknya beberapa hari ini? Ia tidak mau menaruh curiga kepada Daniel, tetapi perkataan Daniel membuatnya berpikir kalau Daniel sedang merencanakan sesuatu.

Sebenarnya pemikiran Hyunbin tidak sepenuhnya salah. Daniel sedang menguras informasi dari sisi pandang Hyunbin untuk menyatukannya dengan sisi pandang Minhyun. Ini sebenarnya adalah rencana Seongwu. Kekasihnya itu bilang bahwa ia ingin Minhyun untuk melepas diri dari rasa bersalahnya yang tidak seharusnya ia rasakan itu. Menurut Seongwu yang terjadi diantara Minhyun dan Hyunbin itu hanyalah kesalahpahaman.

"Sebenernya gue nggak ingat kejadian malam itu..."

Daniel yang sedari tadi mengelus-elus perut kucingnya langsung kaget dan tidak sengaja melempar kucingnya ke arah Hyunbin, membuat Hyunbin menjadi korban cakaran si kucing.

"ADOH SAKIT ANJIR!! Lo kena-"

"Lo nyalahin Kak Minhyun padahal lo nggak yakin sepenuhnya kejadiannya kayak gimana????" Daniel sudah beranjak dari kasurnya untuk mengguncang-guncangkan badan Hyunbin yang sedari tadi terduduk di kursi belajarnya.

"Menurut lo setelah dengerin desas desus aneh itu gue bakal mikir dua kali kalo dia yang mulai semuanya?? Dan sikapnya yang selalu ngeliatin gue pake tatapan anehnya itu sejak pertama kali gue ngejemput Seonho ke rumahnya??"

"Lo percaya sama gosip-gosip gaje- Eh, lo udah kenal Kak Minhyun sebelum masuk univ??!!" Daniel menatap Hyunbin dengan tatapan seakan-akan Hyunbin baru saja menumbuhkan kepala kedua.

"Gimana nggak percaya coba kalo dia ngeliatin gue tiap bentar?? Dan iya, gue udah tau dia sejak 3-4 tahun belakangan. Dan dia tertarik sama gue. Gue tau itu. Tapi masalahnya gue paling benci sama orang nggak bener kayak dia!"

Ruthless; Minhyunbin [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang