11

291 42 0
                                    

"Kau baik-baik saja?"

Hina mengusap airmatanya lalu menoleh kearah sumber suara.

"Sedang apa kau disini?" tanya Hina sedikit ketus.

"Menemanimu"

"Kau menangis?"

"Apa pedulimu?"

"Maafkan Jaemin,dia memang sedikit keterlaluan" Jeno menepuk bahu Hina yg membuat Hina segera menepisnya.

"Kau fikir kau tidak? Kalian itu sama saja!"

"Tentu saja tidak,aku ini lebih baik darinya" ujar Jeno kepedean tingkat tingginya.

"Biasanya yg mengaku lebih baik justru lebih buruk dari orang itu"

"Sungguh? Kalo begitu aku lebih buruk dari Jaemin" Hina hanya tersenyum remeh menanggapi ucapan Jeno.

"Ohya rumahmu dimana? Mau ku antar?"

"Apa tadi aku memasukan obat kemakananmu? Kenapa kau tiba-tiba baik padaku?" Hina menatap Jeno heran.

"Aku ini memang baik,kau saja yg selalu berfikir buruk tentangku"

"Aku bahkan tidak pernah memikirkanmu"

"Itu hanya perumpamaan"

"Ayo ku antar" tawar Jeno sekali lagi.

"Tidak perlu"

"Ayolah,anggap saja ini sebagai permintaan maafku padamu"

"Baiklah,memang kau mau mengantarku menggunakan apa?" tanya Hina lalu melihat kearah sekelilingnya.

"Bus"

"Hah?"

"Kita akan memakai kartuku" Jeno menunjukan kartu bus miliknya.

"Terserahlah" pasrah Hina,Jeno hanya tersenyum seraya mengikuti langkah kaki Hina.

***

"Aku sudah ada didepan,keluarlah"


Koeun mengambil ponselnya dan membaca isi pesan dari Haechan.

"Kau berangkat saja dulu dan sebaiknya kau juga menjemput Kyla,aku akan menyusul" balas Koeun.

"Kau tidak akan membolos kan?"

"Tidak"

"Kau yakin?"

"Iya"

"Baiklah aku duluan,sampai nanti" balas Haechan.

Koeun memasukan ponselnya lagi kedalam saku,lalu menatap dirinya pada cermin sebelum akhirnya keluar dari rumah untuk berangkat tanpa menunggu kedatangan Mark.

***

Sedangkan disisi lain....

"Mark apa kau baru saja menumpahkan parfume ku? Kenapa kau wangi sekali" ujar Lee Taeyong,kakak dari Mark.

La La Love ;mark X Koeun [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang