13

283 46 0
                                    

"Sudah aku bilangkan tidak apa,aku suka rambut baruku"

"Sungguh?"
"Bagaimana denganku?"

"Apa maksudmu?"

"Apa kau juga menyukaiku?"

---

Koeun terdiam,lalu mengalihkan pandangannya untuk menatap Mark,membuat pria itu merasa gugup dan segera mengalihkan pandangannya kearah lain seraya menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal.

"Eung... Lupakan saja anggap tadi aku tidak mengatakan apapun" ucap Mark yang berhasil membuat Koeun terkekeh.

"Kenapa kau tertawa? Ini tidak lucu" balas Mark dengan polos.

"Benarkah? Tapi menurutku ini lucu" ujar Koeun masih diiringi sedikit kekehannya.

"Sungguh?" Mark kembali mengalihkan pandangannya kearah Koeun untuk melihat tawa gadis itu.

Koeun mengangguk seraya tersenyum,Mark pun ikut tersenyum seraya terus menatap Koeun.

***

"Boleh aku duduk disini?" tanya Jeno pada Hina yang tengah menyeruput minumannya.

"Tidak" balas Hina,namun Jeno tetap memutuskan untuk duduk dihadapan gadis itu.

"Terimakasih" ucapnya seraya menaruh satu mangkuk bakso yang tadi ia pesan.

"Kau tidak makan?" tanya Jeno yang melihat hanya ada 1gelas minuman dimeja Hina.

"Tidak"

"Kau masih kesal dengan perbuatan Jaemin kemarin ya?"

"Tidak"

"Jaemin memang sangat menyebalkan,tapi bukankah kau tidak seharusnya bersikap seperti ini padaku? Aku kan hanya temannya" oceh Jeno.

"Siapa bilang aku kesal pada Jaemin? Aku ini kesal denganmu! Kenapa dari kemarin kau terus menempel padaku?" ucap Hina seraya menatap Jeno kesal.

"Ah itu,mungkin karna kau seperti magnet makanya aku selalu menempel padamu" balas Jeno seraya menunjukan eyesmilenya namun dibalas dengan wajah flat Hina.

"Jeno-ya..."
"Kau sedang merencanakan sesuatu untukku bukan?"

"Merencanakan sesuatu apa maksudmu? Aku tidak ada rencana apapun" ucap Jeno lalu mengambil bakso dihadapannya dan memasukkan kedalam mulutnya.

"Yak,jangan fikir aku tidak tau"
"Kau dan Jaemin sedang berusaha membalas dendam padaku kan? Jaemin menyuruhmu untuk mendekati ku dan menjadikan ku kekasihmu setelah itu kau akan mencapakanku?!"

"Kau fikir ini ftv atau semacamnya? Jangan harap aku akan sebodoh gadis di ftv ftv itu" ucap Hina panjang lebar sampai membuat Jeno hampir tersedak.

Hina pun segera berdiri dari duduknya dan berjalan meninggalkan Jeno,namun dengan sigap Jeno meraih lengan Hina dan menghampiri gadis itu.

"Darimana kau bisa tau rencana kami?" tanya Jeno,Hina tersenyum lalu menepis tangan Jeno dan menunjukan ponselnya.

"Jisung?" Jeno membaca pesan di ponsel Hina.

La La Love ;mark X Koeun [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang