ch.9

301 46 2
                                    

"Eonnie.." Panggil Hina yg kini tengah berdiri disebelah Koeun seraya membersihkan peralatan di cafe.

Hari ini Herin terkena flu jadi ia mengambil cuti dan Koeun terpaksa harus menggantikan pekerjaannya.

"Iya?"

"Kau mengenal Mark?" Tanya Hina.

"Mark?" Tanya Koeun,Hina mengangguk dengan cepat.

"Iya Mark Lee"

"Tidak,kenapa?" Tanya Koeun lagi.

"Sungguh? Kau tidak mengenal Mark?" Tanya Hina dengan nada yg sedikit keras.
Koeun mengangguk.

"Memangnya kenapa?" Tanya Koeun sedikit bingung.

"Eum.. Tidak"
"Sudah selesai sebaiknya kita pulang,aku duluan ya sampai jumpa!" Pamit Hina seraya berlari meninggalkan Koeun yg masih berada di cafe.

Skip...

***

"Heh dimana hyung kalian?" Tanya Hina seraya menghampiri meja Jaemin dkk.

"Hyung kami? Siapa? Hyung kami banyak sebutkan namanya" balas Jaemin yg tengah asik memainkan ponselnya tanpa melirik kearah Hina.

"Mark!"

"Ada apa mencarinya? Apa melihat ketampanan kami masih kurang? Hm?" Tanya Jaemin masih dengan posisi yg sama.

Hina yg memang sudah sangat geram segera merebut ponsel Jaemin,lalu menghubungi nomer Mark.

Untung saja Jaemin tidak memberikan nama yg aneh pada kontak Mark jadi itu memudahkan Hina menghubungi nomer Mark,tapi sayangnya itu membuat game yg tadi dimainkan oleh Jaemin menjadi game over,padahal itu sudh hampir mencapai level 30 dan sekarang Jaemin harus memulainya kembali dari level 0.

"Temui aku sekarang juga,dikantin! Tidak ada tapi tapian,mengerti?!"

Hina mematikan sambungan telfonnya lalu mengembalikan ponsel Jaemin dengan cara melempar kearah Jaemin.

"Terimakasih" ucap Hina dan segera berlari meninggalkan kelas.

Tepat saat itu juga Jaemin tersadar,bukan hanya game nya yg menjadi game over,melainkan pulsanya juga habis karna dipakai untuk menelfon Mark.

Jaemin sengaja memakai kartu yg berbeda dri ke4 sahabatnya agar saat bermain game mereka tidak mengganggunya,karna biasanya sahabatnya itu akan iseng menelfon Jaemin saat ia bermain game untuk mengganggu Jaemin,dengan mengganti kartu,Jaemin fikir mereka tidak akan berani mengganggunya lagi karna tarif menelfonnya lebih mahal,dan tadi.... Hina menggunakannya untuk menelfon Mark.

Mungkin itu juga karma untuk Jaemin karna mengganti kartu dengan yg lebih mahal.

Jeno yg melihat Jaemin dan seakan mengetahui perasaan Jaemin menepuk-nepuk bahunya seolah berkata 'sabar bro'.

***

Mark mengedarkan pandangannya kearah penjuru kantin untuk mencari Hina.

Setelah mendapat panggilan dari Jaemin yg ternyata Hina itu,Mark akhirnya segera pergi menuju kantin.

"Ada apa?" Tanya Mark yg kini sudah berada dihadapan Hina.

La La Love ;mark X Koeun [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang