8. Happines

215 34 14
                                    

Waktu menunjukkan pukul 2 siang. Jam pelajaran telah berakhir. Dewa bergegas kembali ke lantai dua untuk mengambil tas miliknya dan milik Senja.

"Dewa.. Senja mana?masih di UKS?lu balik bareng dia?" Tanya Sindy dengan heboh.

"Bawel lo Sin, mending lo kebawah liat sendiri." Jawab Dewa cuek lalu Sindy berlari menuju UKS.

"Sindy gua ikuuuuttt tungguin." teriak anak Grinable yang lain.

Setelah Dewa merapihkan tas milik Senja, terdapat seorang berjaket hitam menghampiri Dewa.

"Shela balik bareng lo?" Tanya seseorang berjaket hitam.

"Iya." Jawab Dewa singkat.

"Shela balik bareng gua aja deh, dia kan masih sakit kalo naik motor nanti dia kena angin" Pinta cowo tersebut.

"Bim.. Gua mohon kasih gua waktu buat sama Senja"

"Gua gak mau Shela sedih lagi, Gua mohon kemaren adalah kesalahan lu yang terakhir buat Shela." Ucap Bima tersenyum licik.

"Iya." Jawab Dewa singkat.

"Lo tau gak dia nunggu lo sampe malem? Dia kedinginan karna ujan deres banget.Dia gak makan siang.Dia rela buang waktu demi janji yang lo buat dan nyatanya lo ingkarin."

"Iya gua salah." Ucap Dewa yang langsung berlari meninggalkan kelas.

***

"Udah ya gengss rumpi nyaa Senja mau gua anter balikkk" Ucap Dewa merusak suasana heboh geng nya Senja itu.

"Yaelah Dewaa bawel lo." Teriak Nisa dan yang lain menyerbu Dewa.

"Ayo Senja balik, besok lagi ya gengs rumpinya bye bye." Ledek Dewa sambil menggandeng tangan Senja. Grinable hanya bisa mengikuti Dewa dan Senja dari belakang menuju parkiran.

"Shela bentar-bentar.." Panggil Bima sembari membuka jaket yang dipakainya. "Ini pake jaket gua, gua gak mau lu keanginan, ntar terbang takutnya" Lanjut Bima dengan meledek sambil memberi jaketnya pada Senja.

"Kenapa lu gak buka sewa jaket aja sih,Bim? Jaket yang kemarin aja masih di gua." Ledek Senja sambil memakai jaket dari Bima.

"Yeh dasar..udah sana,tuh Dewa udah nunggu.. Pegangan ya tapi jangan pelukkan." Ucap Bima lalu meninggalkan Senja. Senja hanya tersenyum menggelengkan kepala.

"Ayo naik Nja,hati-hati." Ucap Dewa lalu Senja naik motornya.

Sepanjang perjalanan menuju rumah Senja, tak ada satupun obrolan dimulai. Senja hanya menatap jalanan yang dilalui sementara Dewa hanya fokus mengendarai motornya. Karena Senja mulai bete, ia mengeluarkan ponselnya dari saku dan melihat pesan masuk dari Bima.

Unread Messages

Bima : Shel besok bareng gua ya
Bima : Please

Senja : liat besok

Setelah membalas chat Bima, Senja hanya bisa bermain games yang menemani keheningan nya bersama Dewa.

"Udah Sampe." Dewa yang kemudian menghentikan motornya di gang rumah Senja.

"Makasih ya Dew." Senja yang turun dari motor lalu tersenyum menatap Dewa,orang yang telah mengecewakan nya.

"Maaf ya"

"Gua udah bilang gak perlu minta maaf,udah sana pulang",Senja yang memukul bahu Dewa sambil tersenyum lebar yang sebenarnya hatinya amat sedih.

Dewa menancapkan gas dan pergi melaju sambil tersenyum meninggalkan Senja.

Bukan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang