Ls.20

2K 115 1
                                        

(Namakamu)pov

Gua emang lagi jalan2 sama temen2 gua,tapi tetep aja pikiran gua ada di iqbaal.

"Yee..tadi kita udah nonton insidius tuh gimana kalo kita main friendzone" ucap irzan,seakan akan nyindir gua yg dulu pernah ngegantung dia,eh ga si kalo digantung sekarang dia udah mati lah.

"TIMEZONE irzan TIMEZONE" teriak nami dikuping irzan.

"Hehe" irzan ketawa,aku juga.

"Nih,(nam) kartu buat lu main" ucapnya,lah main sama siapa? Dilanku ga ada,eh iqbaalku gaada disini.

Seakan akan mengerti zidny dan irzan berdiri disampingku.

"Main sama kita lah, dunia lu ga harus berisi iqbaal semua kan" ucap zidny,iya juga ya nanti kalau aku bosan sama dia gimana?tidak ah aku tidak akan bosan dengannya.

"Ok lah"

Nami dan ojan? Ah sudah lupakan keduanya. Mereka membuatku rindu iqbaal.

"Gimana kalo kita maen basket?" Ajak irzan.

Basket?tidak kurasa.malah semakin membuat ku rindu dia.

"Jangan deh zan yg lain aja"

"Yaudah kita maen golf aja,kali ini ga boleh nolak" ancam zidny.oklah aku pasrah

"Yeee...skor gua tinggi!!"teriak ku karna mendapat skor lebih tinggi dari zidny dan irzan

"Aduhh anak papa..baru beli permen dimana nak?"ucap irzan seakan akan aku ini anaknya saja.

"Heh." Zidny tertawa mendegar ucapan irzan barusan

"Eh gua mau boneka,ambilin ya zan" ucap zidny ke irzan,jujur aku juga mau..tapi dari iqbaal bukan irzan

"Yaudah iya"kita bertiga jalan kearah tempat mengambil boneka,entah apa namanya?

"Ayo irzan pasti bisa!!" Teriakku dan zidny menyemangati irzan

"Gua pasti bisa,pasti!" Kali ini irzan yg menyemangati dirinya sendiri

"Alee.aku mau boneka!kamu ambilin ya" 

"Iya,lia aku ambilin kamu tenang aja"

Aku..kenal?ya aku mengenal suara itu

Saat aku menengok ternyata benar,dia iqbaal. Bukan iqbaalku tapi alenya lia? Ah sama saja dia sama2 kekasihku.

Bukan hanya aku yang mengengok tapi zidny dan irzan juga menengok,entah, tapi saat ini yang aku rasakan hanya ingin menangis saat ini juga.tapi tidak aku tidak boleh cengeng.aku melihat mereka juga melihatku dengan kaget.

"Hai.ka iqbaal,rapatnya udah selesai? Eh belom ternyata lagi mau mulai sesi pengambilan boneka ya ka?ini siapa?" Tunjukku ke vanesha pura2 tak tahu, padahal aku tau dia itu lianya ale ku.

"Oh,aku tau!kamu..lianya ka iqbaal ya? Cantik,sangat cantik malah ternyata ka iqbaal tak salah pilih" sinis ku, iqbaal? Ah dia hanya diam saja mendengarku memanggilnya ka.iqbaal

"Zidny,irzan kita ke nami sama ojan aja kuy!ka. Iqbaal sama LIANYA ga mau diganggu lagi rapat" ucapku sambil menatap dalam mata iqbaal yg memerah, entak dia knp? Menangis kah? Harusnya aku yg menangis bukan dia.

"Semoga rapat dengan kepsek nya berhasil ya ka.iqbaal" kali ini zidny yg berbicara bukan aku,lalu aku kenami sama ojan.

Disana aku baru menangis,aku menangis dipelukan zidny dan sekarang aku sedang duduk didekat salah satu permainan bersama sahabatku.

Lucky SONIQ-IDR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang