15). Nekat? Lanjut aja!

1.7K 124 3
                                    

'setidaknya kasih aku waktu untuk meluangkan ini sebelum aku pergi'

Filex Own Nelson
🌟🌟🌟

Filex tengah sibuk mencari cara untuk kabur dari rumah ini, semuanya seperti penjara buatnya, dia pun memakai jaket tebal dan coat panjang di atas lutut dan mengenakan kupluk hitam milik Nico yang di berikan kepadannya dan mengemblok tas.

Dia keluar dari jendela kamar dan loncat ke genteng bawah, untung saja gaya arsitektur rumahnya itu modernt jadi seperti kotak kotak gitu dan bisa kabur dengan gampang, setelah sudah sampai di bawah ia celingak celinguk dan mendorong motor hitam miliknya itu.

"den Filex mau kemana?" tanya satpam rumahnya, "shutttttt, mamang jaja diam atuh, saya mau keluar jangan kasih tau siapa siapa, nanti gak saya kasih martabak lagi loh" ancam Filex, satpam itu mengaguk dan membukakan pagar dengan pelan.

Filex pun memakai helmnya dan menstater motornya di luar dan mejalankan motornya itu membelah jakarta, ia perlu mencari udara bebas, dia pun membawa motornya ke salah satu tempat yang dia sukai, yaitu menoton balapan motor dari jauh sih.

Dia pun menonton pertandingan itu tiba tiba ada yang menepuk pundaknya sontak ia berbalik, "Zevar?" katanya dan pemuda itu tersenyum memamerkan lesung pipi yang imut itu, "Filex, baru nongol lo, dari mana aja?" kata Zevar.

"penyakit gue udah nyebar jauh di tubuh gue Ze dan keluarga gue tau karena gue sempet ambruk, termasuk bokap gue tau makanya gue di kurung" kata Filex, Zevar kaget dan menatap Filex dari atas ke bawah. Memang Filex terlihat lebih kurus di tambah muka yang pucat pasi itu.

FYI, Zevar adalah sahabat terbaik Filex sejak SD tapi karena Zevar tidak satu sekolah lagi dengan Filex  sejak SMA ini jadi mereka jarang ketemu tapi masalah penyakit itu Zevar yang pertama kali tau karema dia yang mengantar Filex ke RS.

"hah!, lo gak nakutin gue kan!" tanya Zevar sambil menatap Filex tajam, Filex malah terkekeh karena ekspresi Zevar yang kalang kabut itu, "iye suer dah, btw itu bukannya Vigo kan?" tanyanya menunjuk pemuda yang sedang modusin cewek.

"dasar gak ada matinya ya!, cewek mulu dia" kata Filex dan mengeleng geleng sementara Zevar terkekeh dan menatap sahabatnya yang tak sesehat dahulu, "trus lo udah tau sakit ngapain kesini, keluyuran bae lo kaya cabe cabean" kata Zevar dan terkekeh.

"bosen gue di rumah kaya tahanan kelas kakap tau gak" kata dia sambil membenarkan ketak barnienya tiba tiba barnienya malah dicopot oleh Zevar dan sontak Zevar kaget melihat rambut Filex yang sudah sangat tipis itu.

"bage lo malah di lepas dingin njir!" kata Filex dan mengambil barnienya kasar lalu memakainya lagi, "iya gue tau rambut gue udah gak berbentuk lagi, besok gue mau cukur habis aja" kata Filex yang sudah tau jalan pikiran Zevar.

Dertt....Derttt....

Suara hp Filex mengema dia pun mengambilnya dari kantung dan terdapat nama Nadia di sana, sontak ia mendengus sebal, "eh bro gue cabut dulu ya, sampai jumpa ma bro" kata Filex dan menepuk punggung Zevar, memakai helmnya lalu menstaternya dan pergi.

Bunyi hpnya masih saja ada, tiba tiba pertunya sangat sakit, dia pun melajukan motornya itu agar bisa sampai kerumah dengan cepat.

####

"kamu dari mana aja hah!" kata Nico tegas dan menatap tajam Filex, Filex yang sudah kesakitan perutnya dan kepalanya pusing itu hanya bisa diam saja, "jawab papah Filex!" triak Nico sementara Natha hanya diam saja begitupun dengan Nadia.

"jangan bawa kerumah sakit" kata Filex dan ambruk bersama dengan kehilangan kesadaran, Nico yang tadinya sangat marah berubah panik, "Filex!" triak Nadia dan mereka bertiga duduk di dekat Filex terbaring.

Badannya yang dingin dan membiru membuat semuanya takut, apalagi darah yang mengucur bebas dari hidungnya dan nafas yang sangat lemah.

"siapkan mobil sekarang" kata Nico tegas dan Natha berlari memangil supir, sementara Nadia sudah menangis sambil memeluk badan anaknya itu, Nico sedang mencari oksigen portebel.

Dan mengendong tubuh Filex dan membawanya ke rumah sakit,  "Filex buka mata kamu nak!" triak Nadia sambil langis tersendu sendu.

####

Filex membuka matanya, dan yang dilihat sekarang bukan kamarnya melainkan ruang eumah sakit, 'gue tadi malam kenapa lagi?, perasaan tadi malam gue pulang dari nonton balapan dan gak papa?'

Batin Fikex masih melayang dan sontak bubar saat Nico dan Nadia berdiri di depannya, "gimana ada yang sakit?" kata Nico, Filex pun berusaha untuk duduk tapi saat ia ingin duduk tiba tiba sakit di bagian pertunya itu meninggi.

"aghhhh..." triak Filex dan memegangi perutnya, Nico pun membantu Filex untuk tidur kembali, Filex menahan sakitnya yang luar biasa hingga air matanya turun karena ini sungguh sakit.

"baru aja bangun udah mau berdiri" kata Nadia, Filex memejamkan matanya menahan sakitnya perutnya itu, "papah pangil dokter ya" kata Nico.

"jangan, aku gak papa kok" kata Filex dan membuka matanya lalu tersenyum, Nico dan Nadia tau kalau gak papanya Filex itu beradi ada apanya.

"mah, laper" kata Filex dan Nadia pun tersenyum lalu mencium pipi Filex yang menirus itu, "ini makan bubur ya" kata Nadia dan menyuapi Filex, satu suapan sampai tiga suapan pun terlewati saat keempat.

"udah" kata Filex, "loh kok udah masih banyak loh" kata Nadia.

"ugh..Huek" Filex pun ingin memuntahkan makanannya itu tapi dengan berhasil Filex menahan agar malanan itu tidak keluar.

"ya udah deh, nanti makan lagi ya" kata Nadia dan Filex pun menaguk, "lex, kamu harus berobat di luar demi kesehatan kamu" kata Nico sontak Filex mengeleng.

"gak, aku gak mau" kata Filex talak.

####

Mumpung liburan aku pub dua kali deh, supaya besok kalian gak minta minta, jangan lupa voment dan follow wp aku ya

Fia Hazza

TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang