Bagian pertama

7.9K 332 42
                                    

"Natha!" triak Filex mengarumi rumah, Natha yang sedang makan mie itu kaget dan keselek lantaran kembarannya itu membuat ia kaget, dan suaranya itu mengema, Natha pun bergegas ke arah tempat menaruh sepatu dan tas di lantai begitu saja, dengan sambil terburu-buru. Dia pun menatap adiknya yang hanya beda lima belas menit itu sedang memegang sepatu yang kotor, sepatu berwarna hijau toska pabrikan conversave itu kotor dengan lumpur, dia pun kaget pasalnya dari mana adiknya itu bisa mendapatkan sepatu itu padahal ia telah menyembunyikannya.

"Nat, lo kenapa minjem sepatu gue gak bilang-bilang, gak tangung jawab looo, Natha kan gue pengen pake sepatu ini! " kata Filex kesal menatap sepasang mata biru Natha tajam, sementara Natha mulai ekting dengan memasang wajah biasa biasa saja. Rupanya sepatu itu ,ilik Felix yang ia pinjam kemarin untuk jalan-jalan ke puncak bersama teman temannya. 

"bukan gue yang pake, lo kali waktu jelajah make sepatu itu" kata Natha santai, sementara yang punya sudah meledak- ledak disana, karena ini adalah sepatu kesayangannya mana mungkin dia mengotiri sepatu yang sudah seperti pacarnya sendiri.

"lo udah tau salah ngeles lagi nyalahin gue, ini sepatu sepatu gue, gue baru aja nyuci ni sepatu dua hari yang lalu, gue pengen make ini kerumah grandma, terus kenapa lo kotorin!" triak Filex, mukanya pun memerah, mata birunya itu mengelap. Filex sudah kesal dengan ulah kembarannya itu, akrinya  keduanya pun bertengkar karena masalah sepatu.  "lo bawel banget sih, masih banyak juga sepatu lo yang lain, noh pake sepatu gue sana" kata Nathan sama nyolotnya, Filex pun berdiri dan siap untuk mengintrogasi kembarannya itu.

"ngaku gak lo"

"gak akan"

"ngaku gak, hah"

"gak akan"

"gue bilang ngaku!"

"ogah!"

"ngaku"

"nggak"

"Hei, kenapa sih kalian berantem aja,gak yang kakak gak yang adek sama aja, mamah tuh bilang sama kalian berapa kali!" beo Nadia, sambil menatap kedua putranya itu judes, sementara si kembar masih saja menatap tajam satu sama lain. Dengan tatapan tajam keduannya sambil berguman kesal.  "ngaku gak lo hah!" kata Filex garang, sementara Natha menatap Filex santai tampa dosa seperti tak punya salah sama sekali, Nadia pun heran, jarang sekali anaknya ini akur kecuali ada maunya.

"kalian ini kenapa sih?" kata Nadia bingung menatap kedua putranya, Filex dan Natha menatap mamahnya itu, yang satu ekspresinya santai yang satu kesal, tapi mereka itu sangat mirip sampai susah dibedakan kecuali bila seseorang menatap intens keduanya, karena mata mereka warnanya sedikit berbeda.

Yang kakak mata birunya sedikit gelap dan yang adek sangat terang, "mah, dia ngotorin sepatu aku padahal baru aja aku cuci, terus dia gak ngaku, aku mau pake mah" kata Filex kesal, sementara Natha tetap santai padahal dia takut juga. "Natha, kamu kan kakak, kenapa kaya gitu, benar kamu yang ngotorin?" kata Nadia lembut, "gak kok mah, mungkin dia aja lupa" kata Natha santai tapi sedikit nyolot.

"benar?" kata Nadia lagi, menatap lekat mata Natha, Natha pun takut menatap mata coklat mamahnya itu tapi entahlah, agar mamahnya percaya sama dia. "halah, ngaku aja lo Nat, gue tau sifat lo tuh kaya apa" kata Filex mengejek, ya sih karena mereka kembar pasti punya ikatan batin, dari situ mereka bisa mengetahui kembarannya secara langsung tampa perantara.

"g..gak gue bener ini" kata Natha.

 kenapa gue malah grogi gini sih Natha ayo dong lo kok takut sih, kata Natha dalam hati, Filex pun ketawa ngejek.

"tuh kan bener, ah ngaku aja lo salah, kalau lo ngaku gue gak bakal minta apa apa, lo ngaku aja gue trima" kata Filex, "Natha bohong ya" kata Nadia, Natha pun mengaruk garuk kepalanya padahal tidak gatal. "iya gue yang nglakuin, ah udah napa lo pake spatu yang lain aja" kata Natha, Filex dan Nadia pun ketawa karena melihat muka Natha yang lucu saat ketahuan.

####

Suasana rumah kediaman keluarga Nelson, ya mereka sedang berkumpul di rumah masa kecil ayahnya itu, banyak sekali keluarga mereka, termasuk ketiga kaka Nico, mereka membawa semua anak dan terutama para istri mereka.

Filex dan Natha asik bercanda gurau dengan sepupunya, Neoma, Kevano, Meole, Dean, Mila, Aysa dan Genova adalah sepupu mereka, yang kembar hanya anak Nico.

Gevano, Neoma dan Dean adalah anak dari kaka pertama Nico, Filex, ya namanya sama dengan anak Nico sendiri karena itu memang terinspirasi dari kakanya, sebab Filex kakanya itu selalu optimis dan mandiri, dan itu yang membuatnya memeberikan nama kakanya kepada anaknya.

Gevano cowok berumur 24 tahun, ya dia cucu tertua di keluarga Nelson, Neoma cewek cantik yang berumur 22tahun, sementara cowok yang bernama Dean baru berumur 20 tahun.

Moele dan Kevano mereka adalah anak dari kakak kedua Nico, Philips, kedua cowok ini hanya terpaut satu tahun saja, Moele berumur 18 dan Kevano berumur 17 tahun.

Dan yang terahir Aysa dan Mila putri dari kakak ketiga Nico yaitu Willam, Aysa dan Mila hanya beda setahun saja, Aysa 17 tahun dan Mila 16

Dan anak yang paling muda dikeluarga ini adalah Natha dan Filex, sikembar yang baru berumur 15 tahun. Baru menginjak kelas X SMA, mereka bersekolah di SMA kedua orang tuanya dulu.

"si kembar udah gedenya ganteng banget ya, mukanya mirip kaya lo Nic" kata Willam, Nico pun tertawa, "emang ruh anak tambah gede tambah mirip kaya gue, tapi bawel kaya bini gue" kata Nico, Willam pun terkekeh mendengarnya.

####

Btw, wellcome to my new siquel, hehehe, btw iniin pengenalan karakter baru ya, seru gak, sorry kalau gak terlalu nyambung, aku akan publis satu ini aja dulu sebagai gambaran baru aku ya.

Sampai ketemu di 2018 inyaallah aku akanaka lanjutin siquel ini tahuj depan, yang pasti tahun depan, jangan lupa tingalkan jejak dan follow wp aku ya

TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang