Jam sudah menunjukan pukul 15.48 , yang menandakan bahwa waktu telah tiba, waktu untuk bertemu seseorang yang ku nantikan namanya, malaikat berbaju putih tadi.
Ku bergegas pergi keruangannya yang ada di lantai 4. Di rumah sakit tempat ibu dirawat, semua kamar inap berada di lantai atas, sedangkan ruangan dokter berada di lantai satu sampai enam.
"Dokter Spesialis penyakit dalam"
Tertulis nama ruangan, yang menujukan ruangan tempat aku harus masuk.Ku ketuk pintunya 3 kali, lalu langsung masuk keruangannya. Agak sedikit bingung, karena ruangan yang ku masuki terlihat kosong tanpa seorangpun.
Agak kecewa karena gagal bertemu dirinya, ku segera menuju pintu untuk keluar. Namun, tak lama kemudian seorang suster memanggil.
"Pak Rinan Keluarga Bu Rahma?"
Ku jawab hanya dengan anggukan.
"Tunggu sebentar ya pak, ibu dokter sedang keluar, bapak dipesankan untuk menunggu disini dulu" ujarnya.
Hatiku lega mendengarnya, kukira aku urung bertemu dirinya hari ini.
Sekitar 15 menit diriku sedikit menunggunya. Sampai akhirnya pintunya pun terbuka, dan nampaklah sosok cantik itu, dari balik pintu.
"Keluarganya sudah datang?" tanyanya pada suster yang dari tadi selalu disampingku.
suster itu hanya menunjuk ke arah ku, bertanda diriku sudah datang.
Ia pun langsung bergerak menuju kursinya yang dipisahkan oleh meja saja dengan kursiku.
"Rinan ya?" tanyanya.
"Ia dok, nama saya Rinan" jawab ku tenang, namun senang bukan main.
"Masih inget gue? Gue temen SD Lo"
"Hah? Temen SD?" jawabku, sembari memikirkan wajah teman lamaku satu persatu.
"Rinan Danudireja kan?" tanya nya lagi.
"Ia.." jawabku singkat.
"Yang dulu pernah naik atap sekolah cuman demi nolong anak kucing" tanyanya semakin antusias.
"Ia.., kok lo bisa tau??" tanyaku bingung.
"Gua seraphin nan..., masa ga inget??"
Aku diam sejenak...
"Inget gak, dulu kita sering pulang sekolah bareng..." tanyanya makin jelas.
Ku mulai ingat sesuatu, dia adalah Putri Seraphina Maharani, teman sekaligus tetanggaku dulu Saat aku Sekolah Dasar.
"Ehh, gua inget deh lo siapa..." jawabku meyakinkan diri.
"Ya allah Rinan, apa kabar? Sehat kah? Long time no see" ucapnya dengan sedikit mata berkaca kaca.
" Baik sera. Ya ampun, kok gua bisa asing ya sama muka lo, kek beda banget gitu, haha" tanyaku jenaka.
"Beda apanya sih nan, ini gua kok, ga berubah ubah" tukasnya.
"Kok lo bisa masih kenal gua sih? Padahal terakhir kita ketemu itu pas kelas 3, sebelum gua pindah ke Paris kan?"
"Jelas gua masih kenal, soalnya nyokap lo yang baik banget itu, masih gua inget, makanya gua langsung inget lo"
"Gak nyangka banget deh gua, di umur masih muda udah jadi dokter spesialis gini. Kenapa bisa?"
"Ceritanya panjang deh, kita bahas penyakit ibu lo dulu ya tapi"
Dia pun menjelaskan penyakit ibu. Katanya karena gastritisnya akut, banyak lubang di sekitar lambungnya. Dan juga, karena asam lambungnya, menyebabkan gas naik ke paru-paru, sehingga membuat sesak. Namun masih bisa di obati dan disembuhkan katanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/127359876-288-k71925.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
R E I N
RomanceTentang cinta, tentang hidup, tentang rasa, tentang perjalanan. Hai! aku Rinan.