Keindahan langit musim semi berhiaskan semburat jingga yang menawan mengantarkan sang mentari pulang ke peraduan. Jauh sudah sepertinya aku berjalan membelah jalanan yang sepi, di temani sekantung plastik di genggaman.
.
.
Aku terhenti tiba-tiba saat melihat kau di sana. Di ujung jalanan yang remang, karena minimnya pencahayaan. Kau berdiri tidak jauh dariku dengan seorang wanita yang biasa aku temui selalu bersamamu.
.
.
Saat otakku menolak untuk melihatmu tetapi hatiku berkata kalau aku harus. Di situ pandangan kita bertemu. Saling menatap. tersirat perbedaan dari tatapan kita yang hanya kita yang tau.
.
.
Aku berpaling sehingga kau tidak dapat melihat. Tanganku meremat erat kantung plastik yang tadi aku bawa.
.
.
Rasanya seperti hatiku di hujami ribuan jarum saat melihat kau tersenyum tetapi bukan untukku.
.
.
Ingin sekali aku melangkahkan kakiku menjauh dari hadapanmu saat itu juga. Namun kakiku tak mampu menjauh darimu.
.
.
Kembali kuarahkan pandangku ke tempat kau berdiri dengan wanita itu. Kulihat kau membuka pintu mobil mempersilahkan wanita itu untuk mengikutimu.
.
.
Sungguh elok kau memperlakukan wanitamu. Seperti putri kerajaan di dongeng semasa kecilku dulu. Di situ terlintas pemikiran tentang kau dan dia. Dan aku menyadarinya. Tidak ada ruang untukku.
.
.
Kecuali kemungkinan itu memang ada.
.
.
Kau menutup pintu mobil setelah mempersilahkan wanitamu untuk masuk. Tidak sedetikpun kau menoleh ke arahku setelah itu.
.
.
Rasa rindu ini membuatku gila. Ingin aku berlari kearahmu dan memelukmu erat agar kau tau. Tapi tetap saja kau terus berjalan kedepan tanpa menoleh ke arahku.
.
..
.
Kau tidak pernah tauWords : 238
KAMU SEDANG MEMBACA
Possibility ( MEANIE )
FanfictionTuhan jika memang perasaan ini terlarang Kenapa harus kau ciptakan perasaan ini di dalam lubuk hatiku? Sungguh ini menyiksa Aku bertahan untuk melihat dia dengannya Bertahan untuk cinta terlarang ini Bertahan untuk tidak cemburu Aku lelah Apakah ta...