Minggu pagi yang cerah dengan gemercikan air yang masih berjatuhan sisa semalam. Bumi menangis bagai mengerti hatiku.
.
.
Aku yang masih bergelung di dalam selimut tebal yang hangat dan nyaman enggan sekali rasanya membuka mataku menyambut pagi.
.
.
Tapi di bawah sana aku merasakan sesuatu menarikku untuk bangun. Perlahan kubuka mataku dan cahaya jendela yang terbuka mengusik penglihatanku.
.
.
'Hngh' aku menggeliat meregangkan otot-otot kaku di pagi hari.
.
.
"Hey bangun,kau harus ikut aku"
.
.
Aku menajamkan penglihatan ke objek yang sedang berbicara kepadaku. Dapat aku lihat pemuda putih yang kelebihan pipi dengan mata celengan. Kwon Soonyoung -lagi.
.
.
"Kau mengganggu tidurku"
.
"Haha kau bisa tidur?"
.
"Sialan"
.
"Hari minggu tidak untuk bermalas-malasan nyonya Kwon"Huh- apa tadi katanya? Dasar laki-laki semua sama saja. Memainkan kata seenak jidatnya. Pastas jika dia di tolak Jihoon jika selalu menggodaiku seperti ini.
.
.
"Jangan mengganti margaku seenakmu Kwon" balasku segera bangun yang di ikuti Soonyoung di belakangku.
.
.
"Bagaimana jika segera aku akan mengganti margamu won? Apa kau setuju? Nanti aku akan melamarmu setelah kau h—"Diamlah! Kemana kita akan pergi?"
.
.Words : 175
KAMU SEDANG MEMBACA
Possibility ( MEANIE )
FanfictionTuhan jika memang perasaan ini terlarang Kenapa harus kau ciptakan perasaan ini di dalam lubuk hatiku? Sungguh ini menyiksa Aku bertahan untuk melihat dia dengannya Bertahan untuk cinta terlarang ini Bertahan untuk tidak cemburu Aku lelah Apakah ta...