Possibility (4)

534 60 4
                                    

Minggu pagi yang cerah dengan gemercikan air yang masih berjatuhan sisa semalam. Bumi menangis bagai mengerti hatiku.
.
.
Aku yang masih bergelung di dalam selimut tebal yang hangat dan nyaman enggan sekali rasanya membuka mataku menyambut pagi.
.
.
Tapi di bawah sana aku merasakan sesuatu menarikku untuk bangun. Perlahan kubuka mataku dan cahaya jendela yang terbuka mengusik penglihatanku.
.
.
'Hngh' aku menggeliat meregangkan otot-otot kaku di pagi hari.
.
.
"Hey bangun,kau harus ikut aku"
.
.
Aku menajamkan penglihatan ke objek yang sedang berbicara kepadaku. Dapat aku lihat pemuda putih yang kelebihan pipi dengan mata celengan. Kwon Soonyoung -lagi.
.
.
"Kau mengganggu tidurku"
.
"Haha kau bisa tidur?"
.
"Sialan"
.
"Hari minggu tidak untuk bermalas-malasan nyonya Kwon"

Huh- apa tadi katanya? Dasar laki-laki semua sama saja. Memainkan kata seenak jidatnya. Pastas jika dia di tolak Jihoon jika selalu menggodaiku seperti ini.
.
.
"Jangan mengganti margaku seenakmu Kwon" balasku segera bangun yang di ikuti Soonyoung di belakangku.
.
.
"Bagaimana jika segera aku akan mengganti margamu won? Apa kau setuju? Nanti aku akan melamarmu setelah kau h—

"Diamlah! Kemana kita akan pergi?"

.
.

Words : 175

Possibility ( MEANIE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang