Sama seperti malam-malam sebelumnya. Aku terbangun setelah memimpikanmu. Dan aku tidak akan pernah bosan bercerita pada langit yang tidak pernah lelah mendengar celotehanku.
.
.
Setelah puas bercerita tentangmu kepada langit aku melangkahkan kaki kembali ke tempat tidurku untuk melanjutkan mimpi yang tadi sempat tertunda.
.
.
Aku menyamankan posisi di atas singgasana kenyamananku ini. Semenit kemudian getaran telefon mengusik acara tidurku. Aku melihat jarum jam di atas nakas menunjukkan pukul setengah dua pagi.
.
.
'Kau melakukannya lagi' innerku
.
.
Aku menggapai telefon di atas nakas mendekatkan telefon di telinga dengan mata tetap terpejam.
.
.
"H-hyung"
.
.
Suara itu. Aku tahu betul suara itu. Seketika aku merasakan oksigen di dadadaku di rampas rindu.
.
.
"Apa kau sudah tidur hyung?"
.
.
Aku menetralkan diriku dari rasa gugup dan rindu yang merampas setengah dari kehidupanku. Sejak aku kembali kau selalu melakukan ini. Mungkin dua tahun berlalu kau selalu begini tanpa aku ketahui
.
.
Aku diam menunggumu melanjutkan
.
"Hyung, Aku akan melamar Xiyeon. Apakah kau akan senang?"
.
.
Seketika kroma kehidupanku yang baru datang tadi tiba-tiba di renggut kembali begitu saja. Baru beberapa puluhan detik lalu aku merasa duniaku kembali. Kenapa kau pintar sekali memainkan emosiku. Dasar sialan.
.
.
Aku menarik nafas menetralkan perasaanku. Menghembuskannya kembali melepas sakit hatiku. Mataku memanas menahan sesak di dada yang kian hari semakin mempersempit pernafasanku.
.
.
Aku memimpikanmu. Dan di saat itu aku merasa kroma duniaku telah kembali. Tetapi kau bahkan tidak tau.
.
.
Kau memang tidak pernah tauWords : 232
KAMU SEDANG MEMBACA
Possibility ( MEANIE )
FanfictionTuhan jika memang perasaan ini terlarang Kenapa harus kau ciptakan perasaan ini di dalam lubuk hatiku? Sungguh ini menyiksa Aku bertahan untuk melihat dia dengannya Bertahan untuk cinta terlarang ini Bertahan untuk tidak cemburu Aku lelah Apakah ta...