Possibility (2)

704 75 21
                                    

Sama seperti malam-malam sebelumnya. Aku terbangun setelah memimpikanmu. Dan aku tidak akan pernah bosan bercerita pada langit yang tidak pernah lelah mendengar celotehanku.
.
.
Setelah puas bercerita tentangmu kepada langit aku melangkahkan kaki kembali ke tempat tidurku untuk melanjutkan mimpi yang tadi sempat tertunda.
.
.
Aku menyamankan posisi di atas singgasana kenyamananku ini. Semenit kemudian getaran telefon mengusik acara tidurku. Aku melihat jarum jam di atas nakas menunjukkan pukul setengah dua pagi.
.
.
'Kau melakukannya lagi' innerku
.
.
Aku menggapai telefon di atas nakas mendekatkan telefon di telinga dengan mata tetap terpejam.
.
.
"H-hyung"
.
.
Suara itu. Aku tahu betul suara itu. Seketika aku merasakan oksigen di dadadaku di rampas rindu.
.
.
"Apa kau sudah tidur hyung?"
.
.
Aku menetralkan diriku dari rasa gugup dan rindu yang merampas setengah dari kehidupanku. Sejak aku kembali kau selalu melakukan ini. Mungkin dua tahun berlalu kau selalu begini tanpa aku ketahui
.
.
Aku diam menunggumu melanjutkan
.
"Hyung, Aku akan melamar Xiyeon. Apakah kau akan senang?"
.
.
Seketika kroma kehidupanku yang baru datang tadi tiba-tiba di renggut kembali begitu saja. Baru beberapa puluhan detik lalu aku merasa duniaku kembali. Kenapa kau pintar sekali memainkan emosiku. Dasar sialan.
.
.
Aku menarik nafas menetralkan perasaanku. Menghembuskannya kembali melepas sakit hatiku. Mataku memanas menahan sesak di dada yang kian hari semakin mempersempit pernafasanku.
.
.
Aku memimpikanmu. Dan di saat itu aku merasa kroma duniaku telah kembali. Tetapi kau bahkan tidak tau.
.
.
Kau memang tidak pernah tau

Words : 232

Possibility ( MEANIE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang