Possibility ( MEANIE )

Possibility (8)

Mingyu side
.
.
Hari ini aku tidak mengantar Xiyeon karena harus bertemu dengan Soonyoung setelah pulang dari sekolah.
.
.
Kita mengatur janji di rumah Won—
Sulit sekali mengatakannya. Dan apa mau Soonyoung mengajakku ke sana.
.
.
"Hitam"

Aku menoleh malas ke arahnya. Masih tidak sopan. Mentang-mentang kakak tingkat.
.
.
"Kenapa wajahmu sangat masam seperti mangga busuk hitam"
.
"Diam kau hyung,aku sudah tidak hitam. Dan jangan sama kan aku dengan mangga busuk"
.
"Haha santai lah,dimana kek—?"
.
"Pulang"
.
"Kau tidak meng—?"
.
"Baiklah. Sepertinya dia masih di halte dekat sekolah. Apa aku harus mengejarnya dan mengantarkan dia pulang dan membatalkan janji kita hyung"
.
"Ouh tidak. Jangan seperti itu. Lebih baik kau ikut aku haha"
.
"Seharusnya jangan bertanya"
.
"Ada apa denganmu. Ketus sekali haha"
.
.
Setelah perdebatan kecil tadi akhirnya aku berada di dalam mobil Soonyoung hyung menuju ke rumah —yang sulit untuk aku ucapkan—.
.
.
Tidak jauh dari sekolah hanya menempuh waktu perjalanan 20 menit kami sudah sampai di sana.
.
.
Awalnya aku ragu.
Tapi soonyoung hyung meyakinkanku dan aku mempercayainya.
.
.
Aku mengekori Soonyoung hyung dan bisa di lihat betapa lamanya rumah ini tidak di huni.
.
.
Debu menghiasi rumah yang dulu sangat ingin ku masuki untuk sesuatu yang nyata.
Tempat ini menjadi tempat favoritku untuk berkunjung di akhir pekan.
.
.
Bingkai-bingkai foto yang tertutup debu menutupi objek-objek yang tergambarkan di dalamnya.
.
.
Saat ini kami memasuki kamar yang dulu menjadi tempat favoritku untuk diam di alam bawah sadar lebih lama. Tenggelam di dalam ruang yang ingin ku harapkan itu nyata. Tinggal bersama penghuni manis di dalam sana.

Dan detik ini,

apa yang aku lihat benar-benar tidak pernahku duga.

"H-hyung-

.
.
.
.
.

Hutang gua lunas 😃
Gak jadi end

Words : 273