Possibility (10)

435 39 0
                                    

Mingyu side
.
.
Aku tidak tertidur lelap
Aku tidak ingin bermimpi
Kenapa semua terlihat sangat nyata
Aku yakin aku tidak tertidur lelap
Aku tidak bermimpi
.
.
Apa hanya sebatas mimpi dirimu nyata untukku?
.
.
Tolong jangan hadir lagi
Aku lelah
Aku tidak tertidur lelap
Aku tidak ingin bermimpi
.
.
Lampuku sudah padam dari dua tahun lalu
Dari mana kau temukan daya untuk membangkitkannya kembali?
.
.
Aku menatap nanar pandangan di depanku
Ingin ku peluk dan meluapkan segala rindu
Tapi ketidak mampuan menghentikan langkahku
.
.
"G-gyu"

Suara lirih yang menyayat hatiku

Suara itu. Aku rindu
.
.
.
"Kenapa?" malah itu yang mampu aku ucapkan. Aku memang bodoh.

"Kenapa semua terasa nyata? Soonyoung hyung!! Jelaskan ada apa ini!!!"
.
.
Aku benar-benar belum siap dengan semua ini. Aku melihat wonwoo hyung yang sedang menahan tangisnya.

'Oh tuhan jangan menangis. Aku tidak kuat meliahat dirimu menangis hyung'
.
.
"Mingyu!!! Kim Mingyu!!! Sadarlah" Soonyoung mengguncang bahuku.

Badanku terasa tidak berdaya,aku terjatuh bertumpu pada kedua lututku.

"Hyung,jangan katakan hal ini" Aku menatap memohon kepada soonyoung hyung.

"Aku benar-benar tidak menginginkan ini. Kumohon kembalilah" Aku tak kuasa menahannya. Setetes cairan bening perlahan jatuh ke pipiku.
.
.
.
Soonyoung hyung menyadarkanku.

"Ini bukan Mimpi. Ini nyata Mingyu"

Aku terperangah mendengar perkataan soonyoung hyung.
.
"B-ba bagaimana bisa?" tanyaku padanya
.
"Di dunia ini ada yang bisa kau percaya dan ada yang tidak bisa kau percaya. Semua kemungkinan itu selalu ada. Hanya kau yang harus mempercayainya Kim Mingyu"
.
"H-hyung. B-bbagaimana kau tau?"
.
.
.
Aku menitikkan air mataku tidak mengerti dengan semua takdir ini. Apa takdirku kembali tuhan?
.
"Aku tau. Kita sama Mingyu. Itu Wonwoo mu dan Wonwoo ku"
.
.
Rasanya aku benar-benar akan gila. Bagaimana ini semua bisa terjadi. Aku meremas kuat rambut di kepalaku. Menahan sakit yang teramat sangat.
.
.
.
Dapatku lihat Wonwoo hyung berjalan mendekat kearahku. Aku menatapnya frustasi. Aku merindukannya. Sungguh.
.
.
.
"H-hyung Wonwoo hhyung" Aku menangis menjadi-jadi mencoba menggapai tangannya. Sangat dekat tetapi kenapa aku tidak bisa. Soonyoung hyung ikut menangis di belakangku.
.
.
.
Dapat ku lihat Wonwooku juga menangis.
'Ouh tidak jangan sekarang' innerku
.
.
.
Kami berusaha saling menyatukan tangan kami. Ia mendekat aku pun begitu. Tetapi sesuatu selalu menarik kami menjauh.

"Hyungggg" aku berteriak sekuat tenaga kugapai tangannya. tetapi tetap tidak bisa"

"Mingyu,hiks.."
.
Tidak. Jangan seperti itu hyung"

"Hyung kembali"

"Jangan menangis hyung"
.
.
.
Semuanya menjadi gelap. Aku berada di dalam ruang kosong yang semua gelap.

'Dimana Soonyoung hyung'

'Dimana Wonwooku'
.
.
.
Kuteriakkan namanya berkali-kali. Semua tetap kosong dan gelap sampai suatu cahaya menjemputku.
.
.
.
"Mingyu"


















"Hey,Mingyu"

Word : 312

Possibility ( MEANIE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang