Part 6

20 3 1
                                    

Abel P.O.V

"lucu darimana kak ?"ucapku langsung. Senyuman kak Vero pun terlihat, apa cuman perasaan gue atau apa, kok kak Vero kelihatan ganteng banget ya ?.

"jadi gimana nih ?, gue juga pengen bolos "ucap Alice sambil duduk di bean bag berwarna hitam di dekat nya, "gue juga nih, bosen bet..apalagi abis ini pelajaran bu Bety "ucap Hana lagi, "eh Han, di kelas gue kemarin baru kelar ulangan pelajaran bu Bety loh, serius lo mau bolos "ucapku memperingatkan Hana.

"eh iya kelas gue juga "ucap Alice

"mulai deh yang cewek seru sendiri "ucap kak Derek tiba-tiba.

"hahaha, iya nih kita-kita yang cowok kan bosen juga "lanjut kak Vero, "gue ada ide "ucap kak Axel dengan suara yang lumayan keras, "apaan Xel ?"tanya kak Derek, "ide nya yang bener kak, biasanya kakak ngasih ide yang nggak masuk akal "lantur Hana, "iya nih "sahutku dan Alice bersamaan.

"eh, mana ada, ide-ide gue itu jenius tau kagak " "jadi apa ide lo ?"tanya kak Vero.

"kita bolos pas istirahat kedua aja, lewat kantin, kan kalau di kantin itu rame banget kalau lagi istirahat..lo semua pada kenapa sih ngeliatin gue kayak gitu "ucap kak Axel.

"ide lo itu boleh juga sih Xel, tapi kalau yang lain liat gimana ?"tanya kak Vero.

"orang nggak bakal tau lah, mereka semua pada terlalu fokus dengan makanan mereka lah "potong Hana, "boleh juga ide lo Xel "ucap kak Derek, "nah, sehabis kita cabut dari sekolah kita bakal kemana ?"tanya Alice yang memang belum kami bahas sedari tadi.

"rumah Vira "ucap kami semua.

"bahh, emang udah sekongkolan nih otak kita semua "ucap kak Vero.

"iya nih hahaha "tawaku, "jadi deal ya "ucap kak Axel, "DEAL "ucap kami semua lagi.

"btw kak, kita semua nebeng ya, soalnya lagi hemat ongkos dan lagi nggak bawa kendaraan "ucap Alice langsung, "buset dah lu Al, langsung lempar aja "ucap Hana, "nggak sopan tau "ucapku, "nggak papa kok "ucap kak Axel.

"sip, kalau begitu, kita semua ke kelas ya kak "ucap Alice riang.

"sip "sahut kak Vero, kak Axel, dan kak Derek.

Kami semua pun keluar dari ruang musik, tiba-tiba kak Vero menarik tanganku, semua orang tidak menyadarinya sedari tadi.

"ka..kak, kenapa ?"tanyaku bingung dan entah kenapa gugup.

"eum..lo, mau kan pergi kerumah Vira bareng gue ?"tanya kak Vero tanpa melihat ku sama sekali, "eum..boleh kok kak "jawabku, "lagian, gue juga mau nanya sama kakak tadi "jawabku lagi, dia pun akhirnya menatap ku dengan senyuman nya yang, eum..manis itu.

"okay Bel, gue bakal nunggu di parkiran ya, okay see you "ucap kak Vero yang langsung pergi meninggalkan ku.

"kok gue ditinggal sendirian ya ?"ucapku setengah kesal dan senang.

"BEL "panggil Hana.

"hey.."sahutku balik, "lo kenapa masih disini ?"tanya Hana bingung, "oh enggak kok enggak ada apa-apa "jawabku bohong, "heem, ya udah ayo cepetan ke kelas, gue nanti dimarahin bu Bety "ucap Hana, "kalau lo takut dimarahin, ngapain nyariin gue ?"tanyaku.

"nggak tau "ucap Hana kasar

"ciie yang khawatir "ucapku.

"bacot lu, gue aja disuruh kak Vero buat nyariin lu tadi "ucap Hana. "hah kak Vero ?"tanyaku tidak mengerti, padahal kak Vero beberapa detik yang lalu baru saja berlari, "lah iya " "kak Vero lari cepet banget ya kayak flash "ucapku.

"astaga, makanya kak Vero itu dijulukin the Flash di sekolah kita, tapi menurut gue lebih cepet bendahara sekolah kita, siapa itu namanya lupa gue ?"ucap Hana sambil menggaruk tengkuk nya.

"ooh bu Susia "jawabku, "nah iya "ucap Hana.

"durhaka lo sama guru njir "ucapku, "bodo "jawab Hana balik.

...

Vira p.o.v

Dengan perlahan mataku terbuka, aku langsung mengubah posisi ku dari tidur menjadi duduk, 'kapan gue tidur ?'batinku bingung. Ternyata aku sudah di kamarku, apa dari tadi aku tertidur ?.

"Vira "suara Rama pun terdengar di telingaku.

'ternyata yang tadi bukan mimpi, tapi sejak kapan gue tidur ?'batinku bertanya-tanya.

"gue kok disini ?, bukan nya tadi gue.." "lo ketiduran, lo juga ngapain tiduran di lantai dapur, selama 2 jam lo belum keluar dari dapur,karena panik gue langsung pergi ke dapur dan lo ternyata udah tiduran di dapur "jelas Rama khawatir, mungkin.

"gue kok bisa disini ?"tanyaku bingung.

"yah gue gendong lah, lo kira lo jalan sendiri sambil tidur "ucap Rama dingin.

'sabar Vir, sabar ini ujian, untung aja lo nggak di apa-apain sama cowok bandel ini 'batinku sabar, "kalo masih sakit lo ngomong sama gue, liat nih sekarang "Rama langsung menekan kan telapak tangan nya ke kening ku.

"lo sakit kan jadinya, untung aja panas nya udah turun, kalo nggak, gue gimana "ucapnya panjang lebar.

Aku pun tertawa sambil menatap Rama yang menatapku panik, "nih orang udah gila ya, gua lagi khawatir malah di ketawain "ucap Rama kesal. "hahaha, sorry sorry, baru kali ini gua ngeliat seorang Rama Ariq Abreqio khawatir, sama cewek lagi "ucapku sambil melanjutkan tawa ku.

BUK!!

Dia langsung menjitak kepalaku, tidak sakit sih. Malahan nggak ada rasa.

"kalau gue nggak peduli sama lo, mana mungkin gue jadi kayak gini "ucap Rama, tawaku akhirnya berhenti, "iya deh, terserah lo "ucapku sambil menatapnya sambil tersenyum. Suasana pun kembali canggung.

"Vir.."

Ucapan Rama terpotong karena ponselku berbunyi. Rama langsung mengambil ponselku yang di dekatnya dan mengangkat telpon nya.

"Siapa ?"ucapnya tegas.

"..."

"yah Rama lah, lu kira gue bapaknya apa "

"....."

"lo di depan ?"

Aku langsung beranjak melihat kearah jendela, ternyata Abel, Hana, Alice, kak Vero, kak Derek, dan kak Axel sudah ada di depan rumah.

"dasar bego "ternyata Rama berada di dekat sambil menatap kearah jendela.

"BUKAIN WOY "teriak kak Vero.

"JANGAN NGELAKUIN YANG ANEH-ANEH, MENTANG-MENTANG BERDUA "teriak Alice.

"malu-maluin banget "ucapku yang memang sudah malu.

The end..

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang