Part 9

26 3 0
                                    

keesokan harinya...

Abel P.O.V

Mataku pun terbuka saat mendengar suara jam alarm ku berbunyi, dengan cepat aku mematikan suara alarm nya. Aku berjalan kearah kamar mandi dan mencuci muka ku setelah itu menyikati gigiku, setelah beres aku pun mengkuncir rambutku dan pergi kebawah untuk membuat sarapan.

Seperti biasa rumah ini sangat sepi di hari libur dan jam seperti ini. Yaitu jam 5 pagi di hari Sabtu.

"Abel "panggil mama yang baru saja keluar dari kamarnya, sambil menguap dia menatapku heran, "kenapa ma ?"tanyaku sambil pergi ke dapur mempersiapkan adonan pancake ku, "tumben bangun pagi Bel, biasa nya kalo libur kamu selalu bangun agak siangan "ucap mama sambil mengambil mug putihnya untuk membuat kopi.

"eum..Abel ada janji sama temen pagi-pagi "ucapku sambil membuat adonan pancake ku.

"temen ?, siapa ?, Vira, Hana, dan Alice ya ?"tanya mama sambil mencuci muka di wastafel yang tidak jauh dariku, "eum..b..bukan "ucapku gugup, apa aku harus memberi tahu mama ?. "sama pacar ya ?"tanya mama lagi.

Aku pun mengambil panci untuk membuat pancake tanpa menjawab pertanyaan mama.

"tenang aja kok Bel, mama nggak bakal kasih tau papa "ucap mama sambil menepuk pundak ku, aku pun menatap mama kaget dan langsung memeluknya dan mencium pipi mama. "makasih ma "sahutku senang.

"buatin mama pancake juga ya, terus jangan sampai  pancake kamu gosong "ucap mama sambil menunjuk kearah adonan pancake ku yang barusan ku letakkan diatas panci panas itu. "ma, dia bakal jemput Abel sebenter lagi, gimana nih ?"tanyaku bingung.

"temen kamu ajak aja masuk, mama mau ngeliat orang nya gimana "sahut mama dengan tatapan nya, "iih, mama genit banget "ocehku.

"lah mama serius, mama mau ngeliat apa cowok itu berkualitas atau nggak "jelas mama sambil meminum kopi yang sudah dia buat tadi. "berkualitas, ini manusia ma, bukan barang grosiran yang sering mama beli di supermarket "omelku sambil menatap ibuku itu.

"kamu buat aja dulu pancake nya, dia juga pasti laper kan belum sarapan "ucap mama sambil meminum kembali kopinya.

TING TONG

Aku langsung berlari membuka kan pintu itu,ia pun dengan sigap berdiri disana sambil menatap kak Vero, ia memakai celana jeans biru tuanya dan kaus putih polos yang ditutupi dengan jaket bombernya yang berwarna biru tua.

"hey kak "sapaku duluan.

"hey Bel, kita langsung pergi atau.." "masuk aja dulu kak nggak papa, gue juga belum siap-siap "potong ku

"belum siap-siap ?"ucap kak Vero dengan nada bertanya.

"m..maksudnya, tadi itu gue disuruh mama untuk buat sarapan, yah apa boleh buat.."jelasku terbata-bata. "kamu masak Bel ?, kakak kira kamu nggak bisa masak "gurau kak Vero, "aku masak lah kak "gerutuku sambil cemberut.

"boleh masuk ?"tanya kak Vero.

"boleh kak, silahkan.."ujarku sambil mempersilahkan kak Vero masuk.

Kak Vero pun masuk kedalam rumahku, matanya pun terhenti di sebuah bingkai foto. "ini kamu Bel ?"tanya kak Vero. Aku baru sadar kalau itu adalah fotoku. "j..jangan liat kak "ucapku sambil merebut kembali bingkai foto itu. "lah kenapa ?, kamu lucu kok di foto ini "ucap kak Vero.

"i..iya, tapi kan malu kak fotonya "ucapku lagi, mau dimana aku meletakan wajahku sekarang. Rasanya aku ingin pergi dari sini sekarang juga.

"Abel "teriak mama dari dapur dan beberapa detik kemudian ia sudah sampai di ruang tamu, tempat kami berada. "eh ada tamu, suruh masuk Bel "ucap mama, "ini sudah masuk ma "sahutku balik. "oh iya mama lupa, kamu pacarnya Abel ya ?"tanya mama tiba-tiba. "MAM "teriak ku kaget.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang