Part 2

41 5 0
                                    

second part of this story, hope you like it....









Vote jangan lupa..










happy reading..



































Jam pulang sekolah pun akhirnya terdengar di telinga seluruh penghuni sekolah. Seluruh murid terlihat sudah berhamburan dengan membawa tas dengan cepat agar bisa sampai dirumah mereka masing-masing." Vir, jadi kan ?" Hana yang tiba-tiba sudah berdiri di depan pintu kelas Vira.

"lo duluan aja Na, nanti gue nyusul, gue lagi mau ngumpulin tugas dari bu Ningsih" ucap Vira sambil menggendong tas nya.

"mau gue temenin ?" tawar Hana, Vira langsung menggeleng tidak sambil membawa tumpukan buku yang ada di meja nya. okay," kalau begitu gue duluan ya ke ruang musik" ucap Hana yang beberapa detik kemudian langsung pergi. Saat melihat Hana sudah pergi, Vira langsung cepat-cepat membawa tumpukan buku itu ke ruang gurunya. Rencananya setelah meletakkan tumpukan buku itu dia langsung pulang.

"permisi.. "ucap Vira saat masuk keruang guru.

Dia tidak bisa melihat apa-apa karena tertutup dengan tumpukan buku itu," mau gue bantu ?" tanya Rama yang tanpa Vira ketahui sudah berada di depan nya. "i..iya boleh "ucap Vira yang sudah tidak kuat lagi mengangkat buku yang sangat berat itu.

Saat tumpukan buku itu sudah diambil oleh lelaki itu, disaat itulah dia baru sadar kalau lelaki itu adalah Rama.

'sial, gagal rencana gue ' batin Vira kesal.

Vira langsung terdiam sambil menatap Rama yang juga menatapnya bingung," ini mau ditarok dimana ? "tanya Rama sambil melambaikan tangan nya di depan Vira." eum, disitu aja kak makasih "ucap Vira sambil menunjuk kearah meja gurunya.

Setelah meletakkan buku itu, Vira langsung buru-buru keluar dari ruang guru. Dia tidak peduli apakah hal itu akan menghancurkan image nya di depan Rama, asalkan dia tidak pergi ke ruang musik.

Sesampainya di depan gerbang, Vira langsung menelpon supirnya untuk menjemput. Terasa ada yang menjanggal di tasnya, terasa ada benda yang tertinggal atau terjatuh dari tas nya. 'BOTOL MINUM GUE 'teriak nya di dalam hati.

"gimana nih ?,nanti mama ngomel lagi " ucapnya bingung, sayang nya sekolah sudah sepih sekarang, hanya ada beberapa kakak osis dan beberapa orang yang bekerja di sekolah.

TIN TIN TIN

Suara klakson mobil Vira membuat nya terkejut. Dia langsung kebingungan, apa dia harus kembali ke sekolah atau tidak. 'gimana kalau botolnya ada di kak Rama, bisa mati gue' batin Vira lagi. Kepala nya terasa sangat pusing saat memikirkan nya.

"bodoh amat lah" ucapnya yang langsung pergi masuk ke dalam mobilnya.

"lho papa!!" ucap Vira kaget, ternyata ayah nya yang menjemputnya." kenapa Vir, salah ya papa jemput kamu dari sekolah ?" ucap ayah nya sambil mengemudikan mobilnya. "bukan begitu pa, tumben aja jemput, biasanya sibuk gara-gara kantor " ucap Vira sambil memainkan ponselnya.

Ayah Vira hanya bisa diam sambil menatap putri nya itu. Memang benar, sudah lama sekali dia tidak menjemput bahkan berbicara bersama putri nya itu. Mau bagaimana lagi, kerjaan nya sangat-sangat sibuk sejak perusahaan nya sedang menjulang tinggi.

"nah mumpung papa nggak sibuk, gimana kalau kita pergi jalan-jalan sekalian jemput mama kamu di mall" tawar ayah nya.

"nggak usah pa, Vira lagi banyak Pr jadi mendingan Vira kerumah saja" ucap Vira dengan sopan tapi sedikit dingin. Ayah nya pun langsung mengangguk mengerti dan pergi mengantar putri nya pulang.

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang