tiga - Pertemuan kesekian kali

3.3K 196 27
                                    

Kali ini khusus Ali-Prilly loh :D
So ....

Jgn lupa Voment nya ya :*

Bolehlah sekalian follow temen nop DellaNur98 ;)

_o0o_

Sepanjang perjalanan Prilly tiada henti-hentinya mengembangkan senyumannya. Meskipun mata fokus kearah jalan raya dan dengan tangan yang terus mengemudikan mobilnya, telinga nya justru aktif mendengar ocehan-ocehan putra kembarannya yang emang duduk di jok belakang.

"Ih Ilgi jangan dimakanin telus ih kue nya ! Nanti abis loh, kan ini buat Nenek bukan buat Ilgi." Protes Dirga yang berusaha merebut box makanan yang berisi cookies coklat yang emang kesukaannya.

Namun dengan cepat, Dirgi menjauhkan tangannya dari jangkauan Dirga.

"Bieehmmm....arrr...eeiiinn..."

"Ihhh Ilgi jolok ! Nyemplot Ilga pake kue yang dimulut Ilgi !!!!" Protes Dirga mencoba membersihkan wajah imutnya yang sedikit terkena semprotan cookies yang masih Dirgi kunyah.

Sementara Prilly terkekeh pelan. Anak-anaknya selalu saja bisa membuatnya tertawa dan tersenyum karena tingkah mereka.

Namun saat ingin melewati sebuah Sekolah Dasar yang tepat berada dipinggir jalan raya. Mata Prilly sedikit menyipit saat melihat seorang anak kecil perempuan yang berseragam merah putih tengah berdiri didepan gerbang Sekolah itu dengan pandangan terus melirik ke kiri dan ke kanan.

"Loh itu bukannya anak salah satu karyawan Mas Digo ya ?" Gumam Prilly pelan. Ia bahkan sudah tidak fokus mendengar perdebatan kedua Anaknya.

"Siapa tuh ... Al.. Ali. Iya itu Anaknya Ali yang waktu itu datang ke pesta ulangtahun Dirga sama Dirgi." Gumam Prilly lagi yang berhasil mengingat nama salah satu karyawan Suaminya.

Memang, setahun lalu saat si kembar Ulangtahun Digo dan Prilly mengundang semua karyawan yang bekerja diperusahaan Digo untuk datang. Terlebih untuk mereka yang sudah memiliki Anak juga.

Dan salah satunya yaitu Ali. Prilly ingat, saat itu Ali membawa Putri kecilnya seorang diri. Entah, kemana Istri Ali Prilly tidak tau.

Dengan cepat Prilly menepikan mobil sedannya yang sedikit melewati gerbang Sekolah Dasar itu.

"Loh kok berhenti sih Mah ?" Tanya Dirgi setelah akhirnya menyerah karena box makanannya sudah berhasil direbut oleh Dirga.

"Sebentar ya sayang, Mamah mau turun dulu sebentar. Kalian jangan berantem ya ?" Pesan Prilly sebelum akhirnya turun dari mobil.

***

"Duhhh Oma mana ya ? Kok sampe jam segini belum jemput Ica juga." Dumel Raisa yang sedikit kesal karena sudah beberapa jam semenjak Sekolah bubar, Raisa masih berdiri didepan gerbang. Menunggu Oma Reni yang selalu menjemputnya tepat waktu. Tapi kenapa hari Oma belum datang juga ?

"Hai, kamu Raisa kan ?"

Raisa yang tengah menoleh kearah kanan seketika langsung mengalihkan pandangan ke kiri. Ia menyeritkan keningnya saat melihat disamping kirinya sudah berdiri seorang Wanita dengan senyuman diwajah cantiknya itu.

"Iya Tan ... tapi tante siapa ya ? Kok tau nama Ica ? Tante mau nyulik Ica ya ? Tante orang jahat ?!"

Prilly menghela napasnya. Syukurlah dugaannya benar.

"Nama Tante, Prilly sayang. Panggil aja Tante Ily. Tante ini temen Papahmu sayang bukan orang jahat."

"Boong ! Selama ini Ayah gak pernah punya temen se cantik Tante. Temen Ayah tuh laki-laki semua gak ada yang perempuan apalagi perempuan cantik kayak Tante." Sanggah Raisa tetap pada pendiriannya. Ia selalu diajarkan oleh Oma Reni dan Ali untuk selalu waspada pada seorang yang tidak ia kenal.

Suami PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang