dua - Awalan

4.1K 179 15
                                        

Mulmed : Raisa Queentany Kharisma Syarief (Ica)

Note :

Tidak melayani readers/pembaca dengan tingkat ke-ba-pe-ran diatas rata-rata. Tidak suka ? Jangan dibaca :)

_o0o_

Pagi menjelang saat Ali sudah sampai ke sebuah rumah minimalis nan sejuk karena diperkarangan rumahnya ada berbagai jenis tumbuhan yang sengaja dipelihara oleh pemilik rumah itu.

"Omaaaa ...."

Suara cempreng Raisa mulai terdengar saat dirinya turun dari mobil Ayahnya. Dengan segera gadis kecil itu berlarian masuk ke perkarangan rumah yang memang terlihat seorang Wanita paruh baya yang tengah menyirami tanaman.

"Ya ampun Raisa cucu Oma ..." sambut Wanita paruh baya itu, Oma Reni segera menghentikan kegiatannya.

Dengan cepat ia merentangkan tangannya untuk menyambut pelukan cucu nya.

"Omaaa, Ica pengen ngadu deh sama Oma. Masa Ayah maksa-maksa Ica buat masuk sekolah padahalkan Ica lagi gak mau Oma. Ica pengen nonton berbi di rumah Oma aja ya ?" Adu Raisa dipelukan Oma Reni dengan begitu lucunya.

Sementara Ali yang berjalan mendekati mereka terkekeh tipis.

"Assalamualaikum Bu," salam Ali mencium punggung tangan Oma Reni. "Jadi Ica masih ngambek nih sama Ayah ?" Goda Ali mengalihkan pandangannya ke Raisa.

"Tau ah ! Pokoknya Ica gak mau masuk sekolah hari ini. Titik. Boleh kan Oma ? Ya ya ya ??" Rengek Raisa meminta dukungan pada Oma nya itu.

Oma Reni menggeleng pelan melihat tingkah Cucu dan Mantu nya yang tiap datang kesini selalu saja ada perdebatan ringan.

"Raisa sayang, kamu gak boleh gitu dong. Sekolah itu penting loh, di sekolahkan Raisa bisa ketemu sama temen-temen Raisa, bisa belajar dan main bareng. Pasti seru kan ?"

"Iya sih Oma ... tapi kan ..."

"Nanti kan Oma jemput Raisa kalau Raisa udah bubaran sekolah, jadinya Raisa masih bisa nonton berbie di rumah Oma. Gimana ? Oma bikinin cookies stawberry kesukaan Raisa deh kalau Raisa mau sekolah." Tawar Oma Reni yang berhasil membuat mata Raisa berbinar.

"Mau ! Mau Omaaa !! Ica mau kukisnya !!!"

"Yaudah makanya Raisa mau ya berangkat sekolah sama Oma seperti biasa ? Kasian Ayah kamu loh kalau kamu gak sekolah."

Raisa mengangguk paham. Lalu ia beralih menatap sang Ayah yang sedaritadi diam.

"Ayah, Ica mau sekolah deh. Ayah tenang aja ya, Ica berangkat dianterin Oma." Ujarnya polos membuat kedua orang Dewasa itu ikut tersenyum dibuatnya.

"Nah gitu dong. Itu baru namanya Putri Ayah yang cantik." Puji Ali mengusap-usap puncak kepala Raisa.

"Kalau gitu, ini tas Ica nya dipakai dulu ya." Ali yang memang sedaritadi membawa tas sekolah Raisa segera memakaikan tas itu dipunggung Anaknya.

"Kalau gitu Ayah berangkat kerja dulu ya sayang ? Kamu jangan nakal ya di sekolah, jangan buat Oma susah juga ya. Nanti Ayah jemput ya sayang. Muaachh..." pesan Ali yang diakhiri kecupan ringan dikening Raisa.

"Ibu, Ali nitip Raisa ya. Nanti Ali jemput sehabis pulang kerja." Pamit Ali kembali mencium punggung tangan Oma Reni.

"Iya Ali, Ibu pasti jagain cucu Ibu kok. Kamu juga hati-hati ya dijalannya."

"Iya Bu. Dadah sayanggg..."

"Dadaahhh Ayahhh..."

Oma Reni menatap punggung Ali yang mulai menjauh dari perkarangan rumahnya dengan nanar.

Suami PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang