_o0o_
Pria dengan setelan kantornya terus melangkahkan langkah panjangnya yang kini sudah memasuki sebuah Apartemen super mewah yang tidak semua orang bisa memilikinya karena harganya yang super mahal.
*Ilustrasi Digo*
Dengan gerakkan cepat, setelah sampai di depan pintu Apartemen yang bernomer 089 Pria yang memiliki wajah terbilang tampan ini langsung mengeluarkan id card Apartemen yang ia miliki dan segera ia tempelkan di bagian samping pintu itu.
Jika kalian berpikir Pria tampan itu adalah pemilik Apartemen 089 maka tebakkan kalian salah. Nyatanya ia hanya datang untuk mengunjungi seseorang.
"Sayang ? Kamu udah datang ? Tumben loh kamu datangnya cepet gini, aku aja baru mau mandi hihihi..."
Suara manja dari bibir Wanita yang beberapa meter didepannya seakan menyambut kedatangannya.
*Ilustrasi Merlin*
Pria itu, Digolief Wijaya menelan ludahnya saat memandangi Wanita cantik itu yang begitu terlihat seksi nan menggoda dengan balutan handuk putih minim dari pertengahan belahan dada nya sampai diatas paha mulusnya. Sungguh Pria manapun akan merasa tergoda melihatnya.
"Hei, kok kamu malah ngelamun sih ?"
Digo tersentak dari bayangannya saat suara manja itu kini sudah ada tepat dihadapannya. Dan itu semakin membuat kedua matanya menatap penuh errrr gairah pada Wanita itu.
"Dasar nakal. Mata aku disini Digo sayang bukan di dada aku." Ujar Wanita itu penuh dengan nada menggoda. Ia sedikit menarik dagu Digo hingga kedua mata mereka saling beradu pandang.
"Bagaimana meeting kamu dengan klien tadi ? Maaf ya aku gak bisa nemenin kamu. Soalnya .. aku kecapean tau abis tempur sama kamu dari semalem sampe tadi pagi. Rasanya nyeri dibawah..." tanya Wanita penggoda itu yang diakhiri dengan lirihan menggoda.
"Bagaimana kalau 1 ronde sebelum mandi ?" Tanya Digo yang sepertinya teransang. Bahkan ia tidak menjawab pertanyaan Wanita itu. Sepertinya nafsu nya mulai bangkit kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Pengganti
RomanceMenjadi 'Suami Pengganti' dari seorang Janda cantik beranak dua ? Mungkin tidak semua Pria akan mau menerima nya. Terkecuali, jika sudah menyangkut perasaan.