10

1.6K 117 9
                                    

"Sasuke-kun, bangun, ku mohon, aku janji gak bakal minta yang aneh aneh lagi, aku mohon bangunlah sasuke-kun" isak tangis sakura sambil memeluk erat tubuh yang sudah tak bernyawa itu.
.
.
.
.
.
Air mata tak henti hentinya mengalir dari mata indah sakura, tapi mungkin bukan kesedihan yang kini menyelimuti hatinya.

Dada sakura seakan sesak, matanya benar benar terasa panas bercampur perih, surai merah mudahnya perlahan memanjang, namun semuanya menghilang tergantikan dengan rasa kaget.

Tubuh sasuke memanas, lalu matanya terbuka seketika, bukan hitam yang terlihat disana.

Merah menyalah dimata kanan dan ungu bergaris garis dimata sebelah kirinya.

Berubah

Ya, semua berubah menjadi lautan darah, bahkan semua hantu hantu tadi kini berlarian pergi sebelum terhisap kedalam pusaran darah yang mungkin dibuat oleh sasuke.

"Apa yang terjadi?" Tanya sakura bingung bercampur takut kepada gaara.

"Di sedang tak terkendali" jawab gaara lalu berjalan dengan santainya kearah sasuke.

Tepat didepan sasuke, gaara membuka penutup matanya lalu seketika sasuke terjatuh namun masih sempat ditangkap oleh kiba.

"Bawah dia kerumahku" perintah gaara.

"Emang kau punya rumah?" Tanya kiba yang langsung dihadiai jitakan keras dari ino.

"Biar aku yang membawahnya, nanti kirimkan alamatnya lewat pesan" ucap ino lalu pergi bersama kiba dan sasuke.

Sedangkan sakura yang melihat semua kejadian itu hanya terdiam sambil terus meneteskan air mata.

"Nanti akan ku jelaskan semuanya jadi tenang lah dan hapus air mata mu, ikut dengan sasori biar aku yang bereskan disini" ucap gaara lalu melangka pergi.
.
.
.
.
.
.
.
Ditempat yang cukup gelap mereka terus berjalan tanpa ragu sambil mengawasih daerah sekitarnya.

Lalu tak lama kemudian mereka memasuki sebuah ruangan yang hanya diterangi oleh cahaya lilin yang hampir habis.

"Kita dimana?" Tanya hinata berbisik.

"Ditempat musuh" jawab temari.

Hinata mengarahkan pandangannya kesana kemari, lalu betapa terkejutnya dia saat melihat gadia bersurai merah dengan kerangka besi yang mengurungnya.

"Karin" ucap hinata.

"Kau mengenalnya?" Tanya temari.

"Bagaimana bisa karin berada disini dengan kondisi yang sangat lusuh dan kurus begitu? Padahal tadi pagi aku masih bercanda dengannya disekolahan" tanya hinata balik sambil berjalan cepat menghampiri karin.

"Mau kemana?" Tanya seseorang yang langsung berada tepat didepan hinata.

"Siapa kau?" Tanya hinata perlahan menjauh.

"Orang yang selama ini bersama kalian disekolahan sebagai dia" jawab konan menunjuk kearah karin.

"Menjauh" teriak temari.
.
.
.
.
.
.
"Sasuke-kun, bangunlah" ucap sakura sambil terus menangis disamping sasuke.

"Tenanglah sakura, sasuke pasti baik baik aja" ucap ino berusaha menghibur sakura.

"Ino, sebenarnya kalian ini apa, sasuke-kun, gaara, mereka siapa?" Tanya sakura.

"Aku hanya manusia biasa pemberantas hantu gila, tapi kalau mereka..... belum saatnya kamu tau" jawab ino sambil tersenyum manis lalu melangkah pergi.

"Seharusnya aku yang bertanya, kamu itu siapa?, sekedar manusia indigo atau..." gumam ino.

"Gimana?" Tanya kiba didepan pintu kamar.

Shimai No HimitsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang