Bagian 2
Hari ini aku bangun dengan sedikit berleha-leha, aku benar-benar tidak semangat pergi ke sekolah semenjak dipindahkan ke kelas lain. Saat akan pergi mandi tiba-tiba handphoneku berbunyi. Aku langsung membuka hansphoneku dan membaca pesan masuk dari nomer yang tidak ku kenal.
Kang Seulgi, ini nomormu?
Aku tidak membalasnya karena aku yakin dia orang yang iseng, kau pasti tau sendiri jaman sekarang banyak sekali orang iseng. Aku akhirnya pergi mandi dan sarapan setelahnya.
Aku menyusuri ruang kelas hingga sampai di depan ruang kelasku. Aku tidak menyadari ada seseorang di pinggir pintu kelasku.
"aku dapat menyimpulkan bahwa kau tidak menyukaiku bukan? Pesanku di abaikan dan sekarang kau tidak melihat aku, sampai kau masuk saja tanpa menyapaku" aku menoleh dan aku kaget karena ada orang di pinggir pintu.
Aku bersumpah aku tidak menyadari ada orang di pinggir pintu karena aku asik membaca buku saat itu.
"mian~ aku benar-benar tidak melihatmu aku minta maaf" ucapku perlahan entah kenapa aku merasa bersalah.
"kau yakin? Bukan karena kau tidak ingin berteman denganku?" tanyanya mengintrogasi.
"aku sedang fokus membaca buku, dan tadi kau bilang pesan? Kau yang mengirimiku pesan?"
"iya aku yang mengirimu pesan, wali kelas memintaku menghubungimu sepertinya ada hal penting kau disuruh menemuinya pagi ini"
"ah~ baiklah, gomawo jaebum-ssi" ucapku.
Sebentar aku mengucapkan terimakasih padanya apa aku sadar? Tapi bukankah memang seharusnya aku mengatakan itu? dan kenapa aku benar-benar merasa bersalah padanya. Aku pun pergi meninggalkan Jaebum.
---
"tadi ada yang menitipkan ini padaku katanya harus diberikan kepadamu" ucap Jaebum saat aku kembali ke kelas.
"siapa?" tanyaku.
"aku lupa menanyakan namanya, tapi aku yakin dia temanmu" ucapnya santai lalu pergi.
Aigoo~ entah mengapa sekarang aku benar-benar kesal kepadanya. Bukan! Bukan karena dia menerima barang yang ditujukan untukku tapi, aku kesal melihat ekspresi wajahnya barusan seolah-olah dia dibutuhkan!
Guru matematika masuk ke kelas dan kami mulai belajar. Guru kami memberi kami satu soal yang harus di pecahkan, semua siswa tampak serius mengerjakan soalnya. 10 menit berlalu dan belum ada yang bisa memecahkan soalnya. Aku mulai bosan. Ada satu orang yang mulai mengerjakan ke depan dan........ Salah! Bukan aku bermaksud sombong tapi aku sudah selesai daritadi dan aku yakin benar, aku tidak ingin mengisi ke depan karena aku merasa aku murid baru disana, tapi karena tidak ada yang bisa terpaksa aku harus mengisi agar cepat selesai.
---
"Joohyun-ah kenapa kau menitipkan buku pada Jaebum?"
"aku tidak menitipkan dia yang menawarkan, tadi aku datang ke kelasmu tapi kau tidak ada disana tiba-tiba orang itu datang, dan dia bilang biar dia yang menyampaikannya padamu. Aku rasa dia tertarik padamu" balas Joohyun.
"kau tidak tau bagaimana dia, jika sudah tau kau menyesal berkata seperti itu" ucapku pelan.
"apa kau tersenyum padanya? Jika kau tersenyum padanya, bingo! Tentu saja dia tertarik padamu, semua orang menyukai senyumanmu" ucap Joohyun yang membuat aku malu.
"aku tidak ada niat untuk tersenyum padanya" balasku singkat.
---
Aku berjalan untuk pergi mendaftar ekstrakurikuler. Tapi dijalan aku bertemu dengan Jaebum aku sudah siap untuk menyapanya karena takut diduga tidak menyukainya jika aku tidak menyapanya. Tapi saat aku akan menyapanya, dia seperti sengaja tidak melihat ke arahku dia seolah-olah sedang mengobrol dengan teman-temannya padahal jelas-jelas tadi dia melihat ke arahku! Aneh pikirku, sekarang dia seolah-olah tidak mengenalku padahal tadi pagi dia seperti sudah akrab padaku sampai ia berani menerima barang dari Joohyun. Hmm~ ada apa denganku? Apa aku mulai penasaran tentangnya? Ah tidak jangan sampai!
-tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
HIM | JB × Seulgi [Complete] ✔
FanfictionSeorang gadis remaja tidak populer yang bernama Kang Seulgi harus bertemu dengan seorang pria nakal yang populer.. Banyak hal tak terduga yang terjadi...