Bagian 3 [Semakin Akrab]

1K 116 1
                                    

Bagian 3

Aku duduk di kursi yang ada di koridor sekolah untuk menunggu kaka kelas yang membuka pendaftaran ekskul datang. Aku melihat ke arah lapang basket, disana banyak anak-anak basket yang mulai latihan. Tiba-tiba mataku terfokus pada satu orang disana, dia Jaebum! Oh dia pasti mengikuti ekskul basket dan tadi teman-teman yang mengobrol dengannya adalah kaka kelas dari tim basket yang sekarang sedang latihan. Aku kaget karena Jaebum melihat ke arahku, aku langsung menundukan wajahku berpura-pura sedang membaca buku. Aku mendengar suara sepatu mendekatiku, aku yakin Jaebum berjalan ke arahku. Benar saja! Dia tiba-tiba duduk di sebelahku.

"kau sedang apa?" tanyanya.

"aku menunggu kaka kelas dari ekskul dance" balasku, aku saat itu akan mengikuti ekskul dance di sekolahku.

"oh, kau bisa menggambar?" tanyanya tiba-tiba.

"bisa" balasku singkat.

"boleh aku meminta bantuanmu?"

"apa?" tanyaku seolah-olah kami sudah sangat akrab karena dia sudah berani meminta bantuan.

"kita ditugaskan untuk membuat peta daerah kita, apa kau bisa membantuku membuatnya? Aku benar-benar tidak bisa mengerjakannya hari ini"

"kenapa?"

"aku harus pergi ke rumah sakit, aku dengar kabar pamanku masuk rumah sakit. Aku harus menjaganya karena tanteku tidak bisa menjaganya. Aku mohon"

"dimana orang tuamu? Apa mereka tau kau memilih pergi ke rumah sakit dan meminta temanmu mengerjakan tugasmu?" entah kenapa saat itu aku berani berbicara seperti itu.

"kalau kau tidak ingin membantu tidak apa-apa" balasnya lalu beranjak pergi. Dan entah kenapa aku berani menahannya pergi dengan memegang tangannya.

"bukan seperti itu. Akan ku pertimbangkan jika kau menjawab pertanyaan terakhirku" ucapku berharap dia menjawab pertanyaanku. Dan berhasil! Dia duduk kembali dan menjelaskan semuanya.

"aku sudah tidak memiliki orang tua Seulgi-ssi, aku tinggal dengan paman dan bibiku maka dari itu aku harus pergi ke rumah sakit" jawaban Jaebum membuatku terdiam.

"mian" ucapku pelan.

"hahaha kenapa kau meminta maaf? Karena tidak mau mengerjakan tugasku? Atau karena bertanya mengenai orang tuaku?" tanyanya.

"aku akan membantumu" balasku tanpa menjawab pertanyaan.

"kau serius? Aku akan membalas kebaikanmu, gomawo Seulgi-ssi aku akan pergi sekarang dengan perasaan lega" ucapnya lalu ia berpamitan pergi padaku dan ia pun berlari ke lapang basket untuk mengambil tasnya.

Aku lihat dia berpamitan dengan teman-temannya dan pergi setelahnya.

Kenapa... Kenapa aku mau mengerjakan tugasnya? Ah benar-benar kacau pikiranku saat itu. Kenapa dia so akrab padaku sampai-sampai berani memintaku mengerjakan tugasnya? Dasar.

---

Seulgi-ssi, maaf karena telah merepotkanmu, apa kau sudah tidur? Jika kau belum tidur karena mengerjakan tugasku aku benar-benar merasa bersalah, lebih baik tidak usah kau kerjakan.. Tidak apa aku akan bolos besok.

Entah mengapa aku tertawa membaca pesan yang ia kirimkan. Ia mengirimkanku pesan tersebut pukul 10. Aku belum tidur saat itu.

Aku sudah tidur.
Balasku padahal belum tidur tapi bukan karena mengerjakan tugasnya, tugasnya sudah selesai ku kerjakan jam 8 malam tadi.

Kalo begitu, handphonemu canggih bisa membalas pesan sendiri.

Hahaha. Aku belum tidur Jaebum-ssi tapi bukan karena tugasmu.

Tiba-tiba handphoneku berbunyi dan dia menelfonku. Aku bingung apa aku harus mengangkatnya? Tentu saja harus, jika tidak ku angkat pasti dia akan berfikir yang macam-macam.

"yeoboseyo" ucapku.

"kenapa kau belum tidur juga?" tanyanya saat itu.

"aku masih asik membaca novel"

"apa kau akan menemaniku? Aku bosan disini."

"maksudmu?"

"apa kau akan bercerita? Aku benar-benar bosan disini"

"apa yang harus ku ceritakan?"

"apapun asal aku mendengar suaramu" aku terdiam saat ia berkata seperti itu. Apa maksudnya aku tidak mengerti.

"aku tidak mengerti maksudmu"

"tidak ada yang harus kau mengerti, sepertinya lebih baik kau tidur ini sudah malam. Saat aku tutup telfonnya kau harus tidur." ucapnya seperti memerintah.

"baiklah"

"gomawo Seulgi-ssi" ucapnya lalu menutup telfonnya.

Aku tersenyum sendiri, kenapa aku seperti senang mendapat telfon darinya? Apa mungkin... Ah sudahlah tidak mungkin dia tertarik padaku. Masih banyak anak barbie's di kelas yang lebih cantik dariku.

-tbc-

HIM | JB × Seulgi [Complete] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang