Tidak ada perasaan aneh pas mau ke Villa yang menurutku serem banget itu. Kami mempersiapkan semuanya dengan baik dan matang, meskipun ada satu temanku yg membuat masalah karena tidak membawa barang yg telah di amanatkan yaitu galon. Katanya "galon pecah bagian bawahnya pas perjalanan ke kampus, yaudah aku buang" sontak kami tercengang mendengar penjelasan Rihi yg biasa dipanggil yonglek ini. "ko bisa sih lek ?" tanya temanku Esti. Dan dengan mudahnya yonglek bilang "gatau". Ini dia yonglek pria paling aneh bin gajelas dan gak bisa bertanggung jawab dalam team diklat. Dan kami harus extra sabar kalo mau ngomong sama dia karena dia lemot dan tersinggungan kayak cewek.
Karena masalah galon pecah ini, kami para pionir yang tadinya mau berangkat bareng ber 5 harus berangkat terpisah, karena salah satu dari kami harus pulang ambil galon kosong lagi.
Ya, kami adalah pionir yang berangkat duluan karena harus mempersiapkan tempat dan makanan untuk pesrta diklat. Kami berangkat pukul 9 dan sampai disana pukul 2. Gilaa lama banget gak sih ? Padahal ukuran normalnya cuma 2 jam. Lamanya perjalanan ini bukan karena macet, tapi karena kesalahan rihi dan hari. Ah pokoknya ribet kalo dijelasin.
Sampai disana temenku yg tadinya ambil galon uda slonjoran aja di depan gerbang villa. "lama bangeet e, aku yg harus pulang dulu aja nyampek dari tadi" kata Adib.
Dan lagi, baru aja sampai sudah dibuat ga fokus. Aku lagi2 menatap villa biru di sampingnya dan villa putih di depannya. Ada kaca dibagian atas villa putih, aku rasa ada yg intip2 dari dalam jendela. Tp aku tidak begitu peduli. Aku terus mengontrol emosi dan membuat enjoy semuanya. "ayo masuk"
Lalu kami pun masuk dan bersiap2 untuk petualangan 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Ia Dekat tp Dimana
HorrorIni adapah cerpen pertamaku yang terinspirasi dari kisahnyata pengalaman mistisku selama mengikuti kegiatan diklat UKM di daerah pacet mojokerto. Mohon maaf jika mbulet ceritanya. Saran dan kritik sangat saya perlukan dari pembaca. Terimakasih :)