disini bukan cuma kita aja

18 3 2
                                    

Malam inagurasi berlangsung dengan lancar dan seru kali ini. Setiap peserta diklat sudah berusaha menampilkan yg terbaik, meskipun ada beberapa yg sama sekali g tau soal musik.

Seksi konsumsi jelas sibuk waktu malam inagurasi. Aku harus menyiapkan makanan untuk tamu2 undangan yg datang dari UKM lain.

Malam itu tidak ada perasaan ga enak, mungkin itu karena pandangan ku teralihkan dengan ramenya acara inagurasi.

Sekitar pukul 10.00 acara di tutup, kami semua pun tidur untuk mempersiapkan bangun pada jam 12 nanti. Tidur 2 jam cukup sepertinya daripada tidak tidur sama sekali. Beberapa teman laki2ku ada yang mempersiapkan JJM. Ada yang pergi ke tempat baiat, ada yang menyusun konsep dan lain2. Sementara para ladies tidur. Enak ya wkwkwk. Tp yakin aku malam ini ga bener2 tidur. Aku gabisa tidur tp aku tetep merem aja. Sapa tau dapat 5 menit kan lumayan.
.
.
.
"bangun he bangun, tik dev es, ayo bangun" dengan mata kriyep2 kami terpaksa bangun. Setelah mengumpulkan myawa kaminpun turun kelantai dasar.
"atika kamu bagian sini aja ya. Pemberangkatan sama mas Nono dan Mas amin" kata pak ketua novel. Aku sebenarnya ingin sekali ikut turun menyusuri hutan tempat JJM.

"aku berati ga ikut kebawah mas ?"
"ya ikut aja. Tp nanti bareng mas2 yg lain kalo semua peserta sudah diberangkatin"
"oh okee"
"esti panji POS 2, devi fitra pos 3, hari maman rihi bagian jalan2"
"siap".

Setelah di rasa sudah siap, kita lalu berdoa supaya tidak terjadi hal-hal yg tidak diinginkan nantinya. Ketika selesai berdoa mas gendut ataunpemilik nama asli mas lutfi mengatakan sesuatu yang membuat kami mrinding. "hati2 nanti pesertamu tambah. Diitung yang bener" kami tidak berkata apa2 selain mengiyakan nasihat mas lutfi.

Lampu villa sudah dimatikan semua, petugas2 yg berjaga di pos diberangkatkan. Aku dan yang lain membangunkan peserta diklat.

"ayo2 bangun, cepetan ga pakek lama" dengan nada sedikit membentak. Membangunkan mereka mreka butuh waktu agak lama. Karena mungkin pada dasarnya merek kebo kali ya.

"atika" panggil mas nono.
" ya mas"
"kamu siapin teh hangat ya sama minyak kayu putih"
"siap"
Sejujurnya aku ga berani kedapur sendiri malem2, apalagi sendirian. Dan benar saja ketika memasak air, seperti biasa ada yang intip dekat jendela dan ada juga yg berdiri di belakang villa biru. "asstaghfirullah ya Allah, bismillah kuat kuat" aku terus menyebut2 nama Allah. Karena cuma itu yg membuatku berani. Setelah tehnya siap aku membawanya dengan berlari ke depan.

Jadi nanti minyak kayu putih ini akan di campur dengan teh. Supaya peserta diklay ga masuk angin, karena hawanya dingin. Maklum lah ya daerah pegunungan gitu.
Satu persatu peserta diklat diberi minum, satu persatu pula di tuntun menuju ke pos pemberangkatan yg ke dua. Ada 2 pos pemberangkatan, posku dan pos yang isinya senior2. Kalau posku yang ini cuman tempat ngumpulin pesertanya. Di pos pemberangkatan senior yg ke dua itu, itu berisi petunjuk2 atau chalange yang akan dilalui selama JJM. Di posku semua peserta di tutup matanya, setiap peserta harus berjalan sendirian. Dengan mata tertutup aku yg mengantarkan mereka ke pos pemberangkatan ke 2 yg letaknya tidak jauh dari posku.

Di pos pemberangkatan ke 2 mereka diberi lilin. Lilin ini sebagai penerangan sekaligus teman jalan. Lilinnya nanti tidak bole mati. Kalau mati mereka harus nyalain lagi. Entah gimana caranya. Minta penjaga pos yang lain atau sama orang yang lewat. Mereka juga harus mengucapkan salam dan jargon UKM setiap bertemu dengan orang lewat. "kalau orangnya ga jawab berati itu bukan bagian dari kami. Ingat ya kalian di alam harus sopan karena disini bukan hanya ada kita saja. Ikuti tali rafia dan turuti petunjuk senior yang ada di pos2" begitulah pesan yang disampaikan seniorku kepada peserta. Cukup membuat merinding tapi jangan anggap remeh. Kita ini bukan niat menakut2i, kita mengingatkan saja supaya tidak terjadi hal-hal yang tdk diinginkan nantinya.

Ia Dekat tp DimanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang