Suasana dingin dan juga mencekam terjadi di hotel yang cukup terkenal di kota. Suasana yang hampir sama seperti saat Wiki bertemu dengan DotWiki. Suasana itu sangat mencekam.
Di pintu keluar nampak seseorang sedang menunggu jemputan. Orang itu berpakaian dengan pakaian yang cukup menyita perhatian orang-orang. Dia nampak santai sekali menunggu sambil merokok. Nampak tenang sekali meskipun banyak orang yang memerhatikan dirinya.
HP milik orang tersebut secara mendadak berdering. Dering yang cukup berisik yang membuat ketenangan dia terganggu. Dia lalu mengangkat telepon tersebut dan mulai berbicara.
"Apakah rencana ini akan berhasil? Absinth?", seseorang yang tidak dikenal menelpon orang tersebut.
"Tenang saja. Aku yakin mereka berdua akan ikut", Absinth yang sedang merokok sambil menelpon itu menjawab. "Dia akan menjadi milik kita. Rum", dia melanjutkan pembicaraan sambil tersenyum.
Absinth nampak terlihat sangat tenang. Dia seolah paham kalau rencana ini akan berhasil. Dia nampak telah bersiap untuk berangkat. Pakaian yang rapih serba hitam dipakainya.
"Ayo, kita berangkat Absinth", seseorang dengan mengenakan pakaian serba hitam. Absinth hanya mengangguk dan mulai berjalan keluar persembunyiannya. Absinth membuang rokok yang dipengangnya dengan rasa tidak peduli. Dia membuka pintu mobil itu dan masuk. Mereka lalu berangkat dengan menggunakan mobil Porsche 356A. Mereka berdua bersiap untuk datang ke pertemuan.
Senin, 2 Februari. Tepat jam 7 malam di pelabuhan tempat acara itu diadakan.
Jam dinding yang cukup tinggi yang menghiasi indahnya kota yang kami tempati. Jam dinding itu bisa dibilang hampir sama dengan yang ada di Saudi Arabia. Cukup tinggi dan bisa terlihat oleh semua orang di sekitarnya. Jam itu sudah berdentang sebanyak tujuh kali dengan suara nyaringnya. Wiki tersadarkan kalau dia telah datang di waktu yang tepat. Tepat waktu maksudnya.
Wiki sudah berada di depan kapal pesiar yang cukup besar. Wiki nampak sedang menunggu permasurinya, Konan. Wiki tampil berbeda dengan sebelumnya. Dia mengenakan jas hitam, kemeja putih, dasi hitam, sepatu kulit, dan celana kain hitam. Rambut yang disisir rapi membuatnya terlihat enak dipandang. Nampak sekali Wiki telah lama menuggu. Rambutnya nampak sudah terlihat tidak basah kembali. Itu sebagai tandanya.
Hampir setiap saat, Wiki selalu melihat kearah jam tangan yang dikenakannya. Seperti biasanya, Konan selalu membuat Wiki menunggu lama. Yah, memang mungkin karena ini bukanlah acara sekolah, maka dari itu Wiki selalu datang tepat waktu. Sementara Konan selalu melakukan hal yang berbeda.
Secara tiba-tiba, muncul suara kaki dan teriakan dari seseorang. Wiki nampaknya mengenali suara khas yang sering didengarnya. Nampak sekali Wiki tidak terkejut, melainkan kesal karena membuatnya menunggu cukup lama. Wanita itu tiba-tiba muncul dan sedang berlari kearah Wiki.
"Maaf terlambat", Konan berteriak sambil berlari menuju kearah Wiki.
Wiki melirik kearah datangnya suara. Dia mendadak terkejut. Dia memandangi gaun putih yang indah dan memesona dipakai oleh Konan.
Wiki yang awalnya memasang muka kusam dan cemberut berubah. "Tidak masalah", Wiki tersenyum sedikit.
Konan nampak berhenti di hadapan Wiki dengan napas yang terengah-engah. Nampak Konan berlari cukup jauh sekali, membuatnya lelah dan sulit mengatur napasnya.
"Nampaknya seorang aktris teater sering terlambat ya?", Wiki dengan nada menyindir.
"Terlambat beberapa menit saja, tidak masalah kan? Bukankah laki-laki seharusnya lebih sabar?", Konan menjawabnya dengan nada cengengesan. Dia membua Wiki mati kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
DotWiki : The Silver Bullet
Mystery / ThrillerSeorang detektif yang sudah menghilangkan namanya cukup lama sebagai detektif SMP muncul kembali. Wiki Okiya, dialah namanya. Seorang murid SMA yang sudah berhenti menjadi seorang detektif karena sebuah insiden di masa lalu. Seorang detektif wanita...