♧♧♧
"Terima kasih."
dr. Ben membalikkan badannya dan kemudian berjalan keluar untuk berlalu.
"Jeff dan kalian." Dom menatap Jeff dan tiga bodyguard lainnya yang masih berada di kamarnya.
"Silakan keluar," sambung Dom.
Jeff dan tiga bodyguard lainnya mengangguk patuh. "Kami permisi."
Dan kemudian mereka berlalu keluar.
Dom berjalan ke arah pintu dan kemudian menutup pintu itu, lelaki itu bergerak menaruh telapak tangannya ke alat pendeteksi hingga layar berwarna merah dan menunjukkan 'Locked'.
Dom membalikkan badannya dan kemudian memencet saklar lampu hingga lampu pada kamarnya mati secara satu persatu dan menyisakan satu lampu sehingga ruangan itu tampak temaram.
Pria itu berjalan ke arah kasurnya yang sekarang terdapat seorang gadis yang bahkan ia tidak mengetahui namanya berbaring di sana.
Pria berbola mata abu-abu itu menundukkan badannya untuk mencoba melihat lebih dekat gadis itu."Memangnya apa yang baru saja terjadi dengannya?" dr. Ben mengalihkan perhatiannya ke arah Dom yang sedang bersedekap dada dengan bibir yang masih membentuk garis horizontal yang sangat simetris.
"Dia terpukul," jawab Dom seadanya.
dr. Ben merapikan alatnya. "Jangan khawatir, ia akan pulih dan sadar dalam hitungan jam atau lebih cepat, ia hanya pingsan dan juga sedikit terkena shock."
Dom mengangguk singkat. "Hanya itu?"
dr. Ben mengangguk yakin seraya tersenyum tipis. "Iya Mr. Dom saya jamin ia akan sadar sebentar lagi."
"Baiklah."
"Baiklah jika begitu saya permisi."
Alis cukup tebal, hidung mancung, bibir tipis sedikit pucat dan badan proposional.
Walaupun dalam masalah badan gadis itu cukup berisi dan tidak selangsing Silvy yang mempunyai badan ideal karena tuntutan profesinya yaitu seorang model.
Miliarder itu kembali menegakkan badannya dan memutuskan untuk berlalu ke kamar mandi.
•••
Arkeyna membuka matanya secara perlahan, gadis itu perlahan menyatukan memorinya yang berpecah pecah.
Bevan, prom night, perkelahian dan ... sebuah pukulan.
Ketika sadar dengan tragedi yang menimpanya hingga tak sadarkan diri entah berapa lama, gadis itu dengan cepat bangkit terduduk dengan posisi memeluk kakinya sendiri.
Arkeyna menatap sekeliling ruangan itu, ini bukan kamarnya dan ia sadar akan hal itu.
Di sebelah kiri ia dapat melihat kaca transparan yang memaparkan jelas keindahan kota Chicago dengan gorden hitam terikat di sisi kiri kaca, gadis itu menoleh ke arah kanan dan menemukan meja rias dengan parfum tertata rapi di sana disertai sekitar empat buah jam tangan dan juga satu buah laptop putih berlogo buah apel di atas meja tersebut, gadis itu menangkap suatu fakta telak yaitu semua interior di dalam ruangan ini sangatlah mewah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night In Chicago ♧
RomanceArkeyna dipertemukan dengan Dominic yang dingin dan angkuh. Sang President Director Jordan Worldwide yang tanpa terduga turun tangan untuk menyelamatkan gadis lugu berumur delapan belas tahun yang pingsan di cabang hotelnya sendiri. *** Arkeyna Abig...
Wattpad Original
Ada 5 bab gratis lagi