Arkeyna dipertemukan dengan Dominic yang dingin dan angkuh. Sang President Director Jordan Worldwide yang tanpa terduga turun tangan untuk menyelamatkan gadis lugu berumur delapan belas tahun yang pingsan di cabang hotelnya sendiri.
***
Arkeyna Abig...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
♧♧♧
Dom mengeringkan rambut hitam legamnya dengan handuk masih dalam posisi duduk di atas sofa.
"Bisakah kau berhenti memperhatikanku seperti itu?" kata Dom seraya tangannya masih berada di atas rambut di temani handuk putih.
Arkeyna mengerjap. "Percaya diri sekali."
"Berbaringlah dan kemudian tidur," perintah Dom sedangkan tangan lelaki itu bergerak menaruh handuk ke atas nakas yang tak jauh dari tempatnya duduk sehingga pria itu tak perlu berdiri.
Arkeyna mengangguk patuh dan kemudian membaringkan badannya, setidaknya tidur membuat waktu terasa cepat.
Begitu juga Dom yang langsung membaringkan badannya untuk tidur.
"Kau sudah tidur?" Sekitar sepuluh menit kemudian Dom memecahkan keheningan.
"Belum." Jawaban dengan suara kecil itu menjawab pertanyaan Dom.
"Siapa namamu?" tanya Dom.
"Arkeyna," jawab gadis itu dengan suara kecil.
Dan jawaban itu menjadi suara terakhir sebelum mereka pergi ke pulau kapuk masing-masing.
•••
Arkeyna membuka matanya secara perlahan, seakan sadar ia tidur bukan di kamarnya dan seruangan dengan pria yang tidak ia kenal, gadis itu reflek menegakkan badannya hingga menabrak sandaran kasur.
Yang pertama kali mata gadis itu tangkap adalah sosok lelaki gagah yang sedang duduk di atas kursi kayu dengan laptop putih di depannya.
Arkeyna memandang lelaki itu dari atas hingga bawah.
Lelaki ini sudah sangat rapi, jam berapa dia bangun? Arkeyna membatin.
Gadis itu sontak memandang ke arah luar jendela untuk mengetahui apakah matahari sudah terbit atau belum.
Dan ternyata sedang fajar.
"Jam berapa sekarang?" Arkeyna memberanikan diri untuk bertanya.
Dom melirik ke ujung atas layar laptopnya. "Jam enam kurang sepuluh menit."
"Kau bangun jam berapa?" Arkeyna bertanya lagi.
"Setengah lima," jawab Dom datar tanpa melakukan kontak mata dan terus berkutat dengan laptopnya.
"Wow itu cukup pagi," ujar Arkeyna seakan berbasa basi.
Ya, seorang Dominic Jordan mempunyai kebiasaan bangun pagi sehingga lelaki itu selalu mendapatkan julukan morning person dari beberapa orang terdekatnya.
Tak mendapat respon apa pun dari lelaki itu sontak Arkeyna beranjak dari kasur untuk mencari aktivitas lain, hingga gadis itu memutuskan untuk membasuh badannya dengan mandi.