5

122 25 7
                                    

"Ulel!"

"Pagi-pagi jan teriak lay, suara lu tuh..."

Kayak sirene dari toa, batin Aurell.

"Hehehehehe sorry sorry. Eh, itu, paan tadi yak, jadi lupa kan!"

"Tenang dulu, baru ngomong."

"Oh iya!"

"Udah inget?"

"Dhiyaa balik dari Jepang!"

". . . HEEE!?" Ini Aurell guys yang ngomong.

"Sepupu lu gak bilang? Kan dijemput ama kak Sanggyun hari ini."

"Anjir, bolos lagi tuh orang." Tanpa Aurell di rumah mereka, dijamin mereka gak bakal masuk sekolah terus. (Re: Taedong dan Sanggyun)

"Kasian juga dih, udah lama gak ketemu juga kan? Pasti kangen. Apa lagi sambil LDR-an."

"Hah? Tunggu. LDR-an?"

"Iya, kak Sanggyun ama Dhiyaa."

"KOK GUA GATAU?!"

"Makanya jan serius banget kalo jadi orang :)"

"Bang Sanggyun gak cerita ke gua njir."

"Lu tau gak kalo Dhiyaa sempet ama kak Donghan sebentar pas SMP?"

"Eh? Demi?"

"Katanya sih, ini 'katanya' lho ya. Kak Donghan masih ada rasa gitu ke dia."

"Heh, gua demennya Aurell seorang." Donghan tiba-tiba dateng entah dari mana asalnya.

"Kak, kasian anak orang malah jantungan." Aurell berusaha menenangkan Alya yang orangnya emang gampang kagetan.

"Duh sorry lay, hehehe. Aurellnya dipinjem dulu boleh?" Ijin Donghan.

"Gak dibalikin juga gak papaㅡ Aww!" Alya langsung meringis setelah kepalanya dijitak Aurell.

"Ayok rel!" Donghan menarik tangan Aurell dan gadis itu emang gak bisa nolak, soalnya mukanya Donghan bahagia gitu.

"Ngapain ke perpus kak?" Jadi Donghan ngebawa Aurell ke perpus dan lumayan dalem juga tempat yang Aurell tempati sekarang.

"Kamu pinter bahasa kan?"

"Bahasa apa dulu nih?"

"Bahasa cintaku padamu."

"Ah, itu tanyain aja bang Taedong atau bang Sanggyun aja."

"Ih reeel, canda :(" Donghan langsung cemberut ketika Aurell menganggap candaannya sebuah keseriusan. Harapannya sih gitu.

"Jadinya bahasa apa kak?"

"Hm... Inggris :')"

Aurell langsung nahan tawanya. Dia pengen ketawa kenceng tapi karena ini di perpus, ketawanya kudu ditahan. Atau maybe dilanjutin pas keluar perpus :)

"Duh jan ketawa gitu dong dek, kakak tahu kamu nilai toefl nya tinggi sampe jadi bahan omongan sama guru b. Inggris pas di kelas."

"Maaf kak, kebablasan. Habis, kakak kan udah kelas 3 SMA. Harusnyaㅡ" Omongannya terhenti karena dia nahan ketawa. Lagi :)

"Ajarin ya? Tenses doang kok."

"Tenses itu susah lho kak, jadi jangan dianggap sepele."

"Iya reeeel, tapi ajarin ya? Ya ya ya?"

YAYAYA BOOMBAYAH -author (tolong abaikan)

[On Hold] 0° & 180° | Kim DonghanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang