Naruto©Masashi Kishimoto
Story by Fujisakiyuki
Happy.
Hanya singkat^^.
......
From Naruto to my sweetie Namikaze Sasuke.
'Sasuke ... sudah tiga tahun ... sudah tiga tahun kau pergi meninggalkanku juga anak kita. Aku masih bertahan di sini, kembali lagi tanpa dirimu di sisiku. Kita baru sebentar bersama, tapi Tuhan sudah memanggilmu. Jujur, aku marah pada Tuhan. Mengapa Ia harus memanggilmu disaat aku masih membutuhkanmu di sisiku? Mengapa Ia harus memanggilmu secepat itu? Dan, mengapa Ia tidak mengambil aku juga untuk menemanimu di sana? Tuhan tidak adil, Sasuke. Aku ingin bersamamu lebih lama, tapi Tuhan tidak mengizinkannya.
Apakah ini memang sudah takdirnya? Kau bahkan hanya sebentar bersama Renna. Renna juga membutuhkan seorang ibu untuk menemaninya, membutuhkan dirimu di sisinya.
Sasuke, bolehkah aku membenci Tuhan? Tuhan begitu jahat. Wajar, kan, jika aku membenci-nya? Aku ingin bersamamu, hidup bahagia denganmu, dengan Renna, dan seperti tidak mengizinkan itu semua terjadi, Tuhan memanggilmu dari kami.
Aku marah, benar-benar marah. Aku masih ingin bersamamu, Sasuke. Begitu pula dengan Renna. Kau juga, kan? Lalu, mengapa saat ada malaikat yang ingin menjemputmu, kau tidak menolak, dan berkata masih ingin bersama kami?
Ah, ini takdir, ya.
Haha.
Sulit bagiku untuk menerimanya, tapi, ini memang takdir, tidak bisa diubah. Takdir Tuhan tak ada yang bisa mengubahnya.
Termasuk diriku.
Sasuke....
Aku merindukanmu....
Renna juga.
Dia sudah menikah, sayang ... bahkan memiliki seorang anak. Namanya Nara Sasuke. Itu namamu, ya ... haha. Dia berkata nama itu sangat cocok untuk putra kecilnya, dan juga agar dia selalu mengingatmu kapan pun itu.
Sasuke....
Apa kau bahagia melihat anak kita telah memiliki keluarga kecil? Kau pasti bahagia di atas sana, kan, sayang? Aku juga bahagia di sini. Mungkin akan semakin bahagia jika kau ada di antara kami.
Ah, aku melupakan sesuatu lagi.
Takdir Tuhan.
Sayang, bagaimana di sana? Tempatnya indah, kan? Kau selalu melihat kami berdua di sini, kan? Melihat betapa bahagianya Renna sekarang bersama keluarganya. Aku yakin kau melihatnya, sayang....
Oh, ya, bagaimana melihat kehidupan anak kita di atas sana? Terasa menyenangkan dan indah, kah? Boleh aku duduk di sampingmu untuk menemanimu di sana?
Sasuke....
Aku sudah semakin tua. Rasanya aku ingin ke tempatmu juga. Apa boleh? Ah, aku sedang menunggu Tuhan memanggilku. Kau tidak lelah untuk menungguku, kan?
Tenang saja, aku sudah tua sekarang, Tuhan pasti tidak akan lama lagi memanggilku. Jadi, aku bisa menemanimu di sana, menemanimu melihat kehidupan anak kita berdua.
Sayang ... aku mencintaimu. Dari pertama kita bertemu hingga detik ini pun aku masih sangat mencintaimu. Cintaku memang tidak akan pernah hilang untukmu.
Sasuke ... terimakasih telah hadir di hidupku, mewarnai hidupku yang kelam, memberikan cinta yang tulus untukku, memberikan anak yang cantik seperti Renna.
Sasuke ... Namikaze Sasuke ... istriku ... aku menyayangimu.
Tunggulah aku di sana. Jangan pernah lelah menungguku.
I love you, Namikaze Sasuke ❤.
.....
Naruto tersenyum melihat balon yang terbang bebas ke angkasa. Terbang membawa pesannya untuk orang yang ia cintai di suatu tempat, di surga Tuhan yang indah.
"Balon, pastikan pesan itu sampai ke tangan Sasuke-ku, ya?"
Pria itu berteriak dengan suara keras. Ia tersenyum menatap balon yang terus terbang semakin tinggi ke angkasa. Perlahan kedua matanya tertutup dengan senyum yang tak hilang.
"Kau harus membaca suratku, sayang ...," lirihnya. "Namikaze Sasuke ... cintaku ... istriku ...."
Kedua mata biru itu kembali terbuka, menatap langit yang sudah tidak terlihat balon terbang di sana.
"Kau sudah membacanya, kah?" ucapnya pelan. "Tunggu aku, Sasuke ...," ucapnya lagi seraya tersenyum hangat.
Hembusan angin laut sore itu, menjawab isi surat yang dikirimkan oleh Naruto pada belahan hidupnya. Namikaze Uchiha Sasuke. Pesannya telah tersampaikan pada Sasuke yang tersenyum di tempatnya sekarang.
"Aku menunggumu, Naruto ...."
....
Bye;)
Salam Hatsuki;)
