Pairing:NaruSasu
Rated:T
Warn:Boyslove,gaylove,mpreg
Author:Fujisakiyuki
____________
Saat Naruto membuka pintu kamarnya, ia dikejutkan dengan keberadaan sang putri tercinta yang sedang tertidur memeluk tiga boneka Barbie ─dengan beberapa lembar foto dan satu buku yang berserakan di atas tempat tidur.
Mata safir Naruto membelalak terkejut saat menyadari barang-barang apa yang berada di dekat putrinya. Tanpa banyak kata, lelaki itu berjalan tergesa-gesa menghampiri sang putri yang masih tertidur pulas.
Naruto mengumpulkan barang-barang yang berserakan tersebut. Lalu, ia menatap nanar sang putri yang sedang tertidur dengan jejak air mata di kedua pipinya.
Naruto duduk di samping Renna, ia mengusap lembut rambut pirang gadis itu. Lalu, ia memeluk putrinya yang masih tertidur dengan erat. Kemudian ia menangis dalam diam.
Renna telah mengetahui semuanya. Renna sudah tahu penyebab Sasuke meninggalkan mereka berdua. Putrinya telah tahu.
Lantas, apa yang akan terjadi sekarang? Bagaimana reaksi Renna? Bagaimana perasaan Renna setelah tahu jika dirinya di buang oleh ibu kandungnya sendiri? Bagaimana?
Naruto takut untuk menebaknya. Ia takut Renna semakin membenci Sasuke. Ia takut mereka tidak bisa membangun sebuah keluarga kecil seperti yang ia harapkan selama ini.
"Daddy?"
Naruto melepaskan pelukan tersebut, dan menatap putrinya yang ternyata sudah terbangun.
"Renna...."
"Mengapa Daddy menangis?" ucap Renna dengan nada lirih. "Mommy menyakiti Daddy lagi?" lanjutnya dengan nada bergetar.
Naruto menggeleng sambil terus menatap putrinya dengan tatapan terluka.
"Jangan menatap Renna seperti itu, Daddy," lirih Renna seraya menghapus air mata di kedua mata ayahnya. "Kenapa Daddy menangis? Daddy takut Renna membenci Mommy?" kata gadis itu dengan air mata yang mulai keluar.
Renna tahu jika ayahnya itu sudah menyadari jika ia telah mengetahui semua rahasia sang ayah yang selama ini di sembunyikan darinya.
"Jika iya, Renna tidak bisa melakukan itu, Daddy. Renna membenci Mommy. Renna benci padanya yang meninggalkan kita demi kepentingan pribadinya, Renna benci Mommy," ucap Renna dengan isakan yang mulai keluar.
Naruto menggeleng, dan kembali memeluk putrinya.
"Jangan membencinya, Daddy mohon padamu... jangan membencinya," bisik Naruto dengan nada kacau.
"Renna tidak bisa... Renna tidak bisa.... Daddy... hiks...," balas Renna sambil menggeleng.
"Jangan... jangan membencimu Ibumu lagi, Renna. Sudah cukup Daddy menghukumnya selama ini. Jangan lagi... jangan lagi Renna menambah hukuman itu. Hentikan Renna... tolong dengarkan Daddy, jangan membenci Ibumu...."
