-Resta 1-

137 20 8
                                    


-SATU-

Salah satu hal yang bisa membuat aku bahagia adalah saat aku masih diberikan kesempatan untuk terus bisa berada di tempat yang sama, lebih lama, dengan dia untuk kedua kalinya-Resta Titania Ardhiasya

Aku juga senang, kita bisa sama-ama lagi-Nadeo Argawinata

Budayakan vote sebelum membaca.

Pagi ini SMA Perwira terlihat sangat ramai dipenuhi siswa-siswi berseragam putih biru, ya mereka adalah calon peserta didik baru di sekolah favorit yang ada di kota Boyolali tersebut. Tidak ketinggalan, disana juga tampak satu dua wali murid yang mendampingi atau sekedar mengantar anak-anak mereka.

Resta, gadis itu baru saja sampai disekolah dan memilih turun dari mobil Ayahnya dan langsung berlari menuju hall sekolah dimana teman-temannya sudah menunggu. Beberapa detik Resta mengamati seluruh penjuru hall, namun banyaknya siswa membuat ia kesulitan untuk menemukan teman-temannya. Belum sempat Resta menemukan orang yang dicarinya, Resta justru dibuat kesal oleh ayahnya yang tiba-tiba datang dari parkiran mobil.

Resta Titania Ardhiasya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Resta Titania Ardhiasya

“anak Ayah kok masih disini” ucap Pak Agum sambil mengalungkan tangannya di leher Resta.

“siapa suruh tadi pakai acara mandiin beo  dulu, Resta jadi nggak bisa gabung sama temen-temen kan yah” Sambil memanyunkan bibirnya, Resta melepaskan diri dari rangkulan Ayahnya. Ia masih kesal karena tadi pagi sebelum mengantar Resta ke sekolah, Ayahnya justru sibuk memandikan burung terlebih dahulu sehingga membuat Resta kesiangan datang ke sekolah.

“yaudah Ayah minta maaf, lagian dari sekian banyak orang disini, bukannya mereka semua juga teman-teman kamu?”
Bukan itu maksud Resta, teman yang dimaksudnya adalah teman-teman dekatnya dari SMP yang juga mendaftar di SMA  Perwira.

“terserah Ayah aja deh” Merasa tidak akan ada habisnya jika berdebat dengan Ayahnya, Resta memilih untuk pergi ke depan papan pengumuman yang baru saja ditempel kertas oleh guru siapa saja yang lolos masuk SMA  Perwira.

Resta cukup kesulitan untuk dapat membaca secara jelas apa yang ada di papan pengumuman, karena daftar yang diberikan hanyalah nomor pendaftaran yang pastinya sulit untuk dibaca dari jarak jauh seperti tempat dimana Resta berdiri. Ditambah lagi postur tubuh Resta yang tidak begitu tinggi semakin membuat dirinya kesulitan. Capek berjinjit hanya demi bisa melihat tulisan di papan, akhirnya Resta menyerah dan memilih untuk menepi. Resta membiarkan orang-orang berebut untuk dapat memastika diri lolos atau tidak, ia justru duduk dan baru akan melihat pengumuman nanti setelah hall sudah sedikit sepi.

Pak Agum yang melihat Resta duduk sendirian bergegas menghampiri dan duduk disampingnya. “nih, Nadeo lolos, tapi kalau kamu Ayah belum tau, nomornya banyak banget, Ayah bingung nyarinya”
Resta menerima kertas yang diberikan Ayahnya, kertas itu berisi daftar nomor siswa yang lolos, sama seperti yang tertempel di papan pengumuman.

RestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang