Dan ya, ternyata itu telfon dari Vino. Vino adalah orang yang aku tunggu kabarnya sejak pagi, dia pacarku. Entah aku harus senang atau marah padanya. Aku mengangkat telfon itu. "Caca" dia menyebut namaku. Aku hanya terdiam menunggu penjelasan darinya. "Caca, kamu marah padaku?" dia bertanya padaku tanpa merasa bersalah.
Aku tetap tak mengeluarkan satu kata pun. Sampai akhirnya dia memberitahuku alasan mengapa ia tak mengabariku seharian ini. "Ca, maafkan aku. Pulsaku habis itu sebabnya aku tidak mengabarimu, heheh" katanya singkat.
Aku tidak tau aku harus memaafkannya atau sebaliknya. Aku sangat kesal padanya. Bahkan dia tidak mengucapkan anniversary padaku. Menyebalkan!
"Iya" jawabku singkat. Lalu tiba-tiba dia mengatakan hal yang tidak aku duga. "Ca, aku disini, di depan rumahmu. Keluarlah!" Aku sangat terkejut mendengarnya. Tanpa berpikir panjang aku langsung lari keluar rumah.
Dan ternyata...