Aku melupakan sejenak rasa kesalku dan mencoba untuk tidur.
"Cacaaaaa" tiba-tiba aku mendengar suara lelaki meneriakan namaku dari luar rumah. Aku melihat keluar jendela dan ternyata itu Vino. Aku sangat terkejut, aku tidak menyangka dia ada disini. Aku berlari untuk menemuinya di luar rumah. Aku membuka pintu rumahku lalu Vino berkata padaku "kemarilah, Ca. Aku merindukanmu, peluk aku". Aku memeluknya erat-erat. Namun, tiba-tiba saja Vino menghilang dan aku terbangun dari tidurku. Dan ya, itu hanyalah sebuah mimpi.
Aku terbangun sambil bersedih. "Andai saja itu bukan mimpi" kataku. Aku begitu merindukannya sampai-sampai aku memimpikannya.
Aku menoleh ke arah jam. Waktu menunjukan pukul 4.40 pagi. Aku hanya termenung dan memikirkan mimpiku tadi sambil sesekali bertanya dalam hati "kapan aku bertemu dengannya? Apakah aku hanya bisa menemuinya lewat mimpi?"