✰3

1.3K 186 124
                                    

Jiho's POV

Aku membelalakan mataku saat kulihat Jaehyun keluar dari ruangan toilet sambil menggendong Chaeyeon yang pingsan. Saat itu aku sedang berada diluar ruangan toilet bersama YooA Unnie sehingga aku tidak tahu persisnya apa yang terjadi di dalam. 

Namun dari apa yang kudengar, pintu toilet sepertinya baru saja di dobrak, dan besar kemungkinan oleh Jaehyun karena dialah satu-satunya lelaki diantara kerumunan ini.

"Jaehyun! Chaeyeon kenapa?!" tanyaku. Aku benar-benar terkejut melihat keadaan Chaeyeon yang terkulai lemas di gendongan Jaehyun.

Jaehyun tak menjawab pertanyaanku. Dia benar-benar tampak sangat panik dan berlari tergopoh-gopoh entah menuju kemana.

"Tolong telepon rumah sakit!!" seru Jaehyun kepada beberapa staff yang sedang berlalu lalang.

"Astaga! Apa yang terjadi pada Chaeyeon?" bukannya merespon permintaan tolong Jaehyun, para staff itu malah merespon dengan pertanyaan lain. Dan hal itu tentunya membuat Jaehyun kesal.

"Ck! Apa kalian tuli?!" sentak Jaehyun kesal. Nada suaranya semakin meninggi, membuat para staff itu kaget. Aku lantas berlari menghampirinya.

"Jaehyun tenang, lebih baik kita bawa dulu Chaeyeon ke ruang tunggu MC, siapa tahu disana ada managernya," usulku, hanya inilah yang bisa kulakukan untuk menenangkan Jaehyun yang sedang kalut.

Aku kemudian meneliti kondisi Chaeyeon yang masih pingsan, dan seketika mataku kembali membelalak saat melihat rok bagian bawah belakang Chaeyeon penuh darah. Tak hanya itu, pada bagian paha dan betis Chaeyeon pun terlihat jejak-jejak darah yang mengering.

Dia pendarahan? Apa yang terjadi pada Chaeyeon sebenarnya? Tanyaku dalam hati.

Tanpa pikir panjang kulepas cardigan yang menutupi kostum panggungku kemudian kuselimuti tubuh bagian bawah Chaeyeon agar jejak-jejak darah itu tak terlihat.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Jaehyun pada padaku.

"Chaeyeon pasti tidak ingin noda darah ini terlihat orang-orang. Bahkan bukan hanya Chaeyeon saja, tapi setiap wanita pasti akan merasa malu." 

Jaehyun terhenyak dengan jawabanku. Ekspresi di wajahnya seketika melunak, dan ia menatapku lamat-lamat. 

"Terima kasih banyak Jiho," ucapnya. Dapat kurasakan segenap perasaan tulus dan penuh rasa syukur dari ucapan terima kasih yang Jaehyun lontarkan padaku barusan.  

Sebegitu berartinya kah Chaeyeon untukmu, Jaehyun? Sampai kau dengan begitu tulus mengucapkan terima kasih demi dirinya?

Tiba-tiba saja dadaku sesak.

"Ce-cepat kau bawa dia ke ruang tunggu MC," ujarku. Jaehyun mengangguk, dan kemudian ia bergegas lari. Tak ayal para staff yang sebelumnya dibentak oleh Jaehyun pun pergi mengikutinya.

Aku hanya mampu memandang punggung Jaehyun yang berlari dan lama kelamaan hilang di persimpangan koridor. 

Sungguh, Jaehyun terlihat begitu panik saat itu. Kedua matanya memancarkan kecemasan yang mendalam, wajahnya pucat, kata-kata yang keluar dari bibirnya tidak beraturan, nafasnya menderu, hal yang terjadi saat jantungmu berpacu begitu kencang karena ketakutan. 

Semua yang kulihat dalam diri Jaehyun malam itu membawaku kepada satu kesimpulan:

Jaehyun sangat mencintai Chaeyeon.

Mataku tiba-tiba saja dipenuhi air yang hendak tumpah. Sesegera mungkin aku menahannya agar air itu tidak jatuh. 

Tak kupungkiri, aku merasa sangat sedih mengetahui kenyataan itu. Mengetahui bahwa ruang-ruang hati Jaehyun masih diisi oleh gadis yang sama sejak dua tahun yang lalu. Bahkan mungkin sejak lima tahun lalu? Berhubung Jaehyun dan Chaeyeon sudah saling mengenal saat mereka berada di kelas yang sama. 

Star ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang