Entah hari apa ini, bagi Agatha hari itu akan sial selama dia selalu berada disisi lelaki itu. kalau diizinkan pindah rasanya ingin sekali dia pindah kelas atau bahkan pindah negara dan benua. agar tidak lagi melihat sosok lelaki dingin yang menurutnya sok kegantengan itu.
Bel istirahat pun berbunyi, menandakan siswa - siswinya bisa menghirup udara segar setelah menghabiskan waktu berkecimpung dengan pelajaran yang cukup membuat mumet otak
"Eh , lu mau jajan ga ?," tegur Agatha kepada lelaki yang duduk disebelahnya
Lelaki dengan perawakan hidung yang mancung , berkulit putih dengan alis tebalnya, bermata tajam layaknya elang, dan memiliki tinggi sekitaran 180an itu tetap diam membisu seakan perkataan Agatha hanyalah angin yang hanya menggilitik telinganya dan yang cukup diabaikan saja
"Lu....., lu tuh bisu atau tuli dah ? , setiap gua ajak bicara diem. ngomong irit", Sembari memukul meja , mencoba agar lelaki itu mau menoleh ke arahnya
Lelaki itu masih asik duduk dibangku nya dan merogoh sesuatu dalam tasnya, sesuatu berbentuk kotak yang tampak seperti kotak bekal itu
"Gua bawa bekal, lu aja ke kantin sana"
"Dih, jutek bgt gua nanya baik - baik jawabnya ketus bgt, lagi pms bukan sih lu ?",Agatha pun berbalik dan segera berjalan menuju pintu
Kelas dengan rasa kesal yang sudah mencapai ubun - ubun itu ia segera meninggalkan lelaki itu karena jika lama tetap di kelas yang ada akan ada perang dunia ke tiga dia tidak ingin citra mengenai diri nya menjadi rusak akibat meladeni lelaki jutek itu"udah laper, kesel arghhh, berasa mau gua makan itu cowok!!!!", agatha mendesah sembari bergumam
Agatha segera kembali menuju kelas nya setelah mengantri di kantin demi semangkuk bakso karena desas - desus nya bakso di kantin SMA ini rasa nya tiada dua nya tapi bagi agatha rasa nya sama saja seperti bakso lain pada umumnya
Setelah agatha sampai di kelas nya , dia menoleh kepada lelaki yang sedari tadi tidak beranjak dari kursinya
"Lu gamau gitu keliling keluar atau melihat sekeliling , gak suntuk apa dikelas mulu ?"
Lelaki yang sedang asik main game di hp nya entah game getrich atau game mobile legend itu melirik dengan raut wajah tidak suka, mungkin merasa kesal keasikkannya diusik agatha
"Bawel, gua lagi maen game nih lagi mabar dulu sama temen gua, gak perlu keliling - keliling suasana sekolah bagi gua sama saja", lelaki itu melanjutkan bermain game nya
Agatha pun berdecak kesal
"gua nanya aja kok, ketus bgt jawabnya"
Agatha segera duduk dibangkunya mengambil tasnya yang sedari tadi diletakan dibawah pinggir mejanya dan ia segera merogoh buku tebal yang tampak seperti novel itu
kring kring kring kring
Suara bel pun berbunyi , menandakan waktu istirahat telah berakhir
"Ah, baru mau baca novel. nyebelin bgt dah" , Agatha segera meletakan kembali novelnya ke dalam tas nya
"Selamat siang anak - anak"
"Siang, pak"
"Perkenalkan nama bapak rizky cahyadi panggil saja bapak dengan sebutan bapak rizky bapak mengajar pelajaran geografi, sebelum nya kita absen dulu ya"
"Antonio matthew"
"hadir pak!"
"Arjuna sadewa"
"Hadir pak"
"Cathline agatha senja"
"Ha....hadir pak!"
"fransiska hannesa"

YOU ARE READING
Langit
Teen FictionApakah kamu pernah memendam perasaan kepada seseorang ? apa yang akan kamu lakukan ? apakah kamu akan mengungkapkannya ? atau membiarkan ia tersimpan rapat bertahun - tahun dalam suatu map yang tersusun rapih kemudian ditaruh dalam suatu lemari ya...