Seseorang memiliki topengnya masing - masing dan perannya sendiri.
Jika ia tidak pandai bermain perannya, maka ia akan mati termakan oleh kejamnya situasi- Kavi Langit Sastra
***
"Pih , mih agatha pulang,"
Agatha sembari menutup pintu dan melihat sekeliling rumahnya yang terlihat sepi"Kayanya udah pada tidur deh tapi pintu belum dikunci tapi masa udah tidur sih tumben mamih sama papih tidurnya cepat"
"Agatha lama sekali kamu sampai rumah ?!," Nyonya Sydney keluar kamarnya sembari berjalan menghampiri agatha yang sedari tadi mematung didekat pintu
Agatha bergidik mendengar suara mamihnya yang ternyata belum tidur
"Maaf mih , agatha tadi abis menemani teman agatha latihan teater dulu tadi juga agatha udah bilang ke papih kalau agatha pulangnya telat"
"Nanti lain kali kalau sampai malam kaya gini mending gak usah bareng sama temen kamu itu , kan lagian papih bisa jemput"
"Tapi mih kan tadi dia menawarkan agatha lagian dia temen deket agatha kok, agatha kan gak enak nolaknya"
"Ya, kamu kan bisa nanya dulu sampai jam berapa nya ke dia kalau sampai malem tinggal bilang aja 'maaf gua gak bisa bareng ya soalnya gak boleh pulang malem' , kan gampang kan gitu aja dipake susah"
"Udahlah mih agatha nya tidak usah dimarahi kan dia sudah izin ke papih dan papih juga udah bilang ke mamih yang penting kan sekarang dia sudah sampai dirumah, " Pak Benedict pun sembari keluar dari kamarnya segera menghampiri agatha dan nyonya sydney yg sedari tadi masih berdiri di ruang tamu
"Ya kan tapi pih dia kan masih kecil , anak perawan kita satu - satunya lagi mamih takut kalau dia kenapa - kenapa kan sekarang lagi musimnya penculikan , pembunuhan apalagi agatha kan belum mengenal banget temen baru nya ini"
"Mih, khawatir boleh tetapi jangan mengekang. Anak jika semakin dikekang maka suatu saat bisa saja ia akan memberontak , khawatir boleh , protectif jangan lagian kan dia udah bukan anak kecil lagi"
"Iya - iya deh mamih ngalah , yaudah agatha mandi dulu sana abis itu makan tadi mamih bikin bakso tahu kesukaan kamu , entar mamih mah panaskan dulu sayurnya pasti sudah dingin"
"Yaudah agatha ke kamar dulu ya mih abis itu langsung mandi"
"Iya sudah sana entar keburu malem"
***
"Sudah sampai tuan"
"Oh iya pak , haduh saya ketiduran, " Langit sembari mengusap kelopak matanya yang masih terasa berat dan bergegas keluar mobilnya untuk menuju tempat favoritenya dikala penat
"Selama malam mas , ada yang bisa saya bantu ?"
"Saya pesan matcha & espresso fussion"
"Untuk berapa orang mas ?"
"Satu saja mba"
"Atas nama ?"
"Langit"
"Baik , ditunggu disebelah sana ya mas"
"Ini mas kopi nya"
"Iya , terima kasih"
Langit pun sembari memegang secangkir kopi hangat ditangannya ia bergegas ketempat duduk yang ada didekat jendela itu , tempat favoritenya untuk meluapkan ide dan sembari melamun , hal tersebut yang membuat langit cukup senang ketimbang ia harus terburu - buru menapaki kakinya ke rumahnya

YOU ARE READING
Langit
Teen FictionApakah kamu pernah memendam perasaan kepada seseorang ? apa yang akan kamu lakukan ? apakah kamu akan mengungkapkannya ? atau membiarkan ia tersimpan rapat bertahun - tahun dalam suatu map yang tersusun rapih kemudian ditaruh dalam suatu lemari ya...