Seventh Day. The Last Day

2.6K 262 54
                                    

In the morning
Konoha International Hospital

Hari ini mentari bersinar begitu terik di langit. Menebarkan cahaya di celah-celah awan yang menggantung rendah. Semilir angin awal musim gugur pun turut berhembus pelan. Memaksa orang-orang untuk mengeratkan mantel dan menggetarkan jendela kaca tempat Sasuke berada kini. Cahaya mentari nampak mengintip malu-malu dari balik tirai. Menerpa sosok putih yang masih terbaring begitu damai di atas ranjang rumah sakitnya. Kulit itu tak lagi sepucat mayat, sudah ada rona yang menghiasi pipi tirusnya. Gurat lelah itu pun sudah menghilang sempurna. Yang ada kini hanya sosok pemuda rupawan yang tertidur begitu damai.

Tak lama, kelopak mata itu pun terbuka perlahan. Mengerjap pelan mencoba membiasakan diri dengan serbuan cahaya yang menyerbu masuk. Kedua tangannya bergerak perlahan. Mencoba terbiasa dengan rasa sakit yang masih menggerogoti walau gerakan tangannya harus berhenti di sana. Kedua tangannya nampak begitu berat untuk digerakkan. Seakan ada yang menghalangi dan menindihnya. Satu kerjapan mata ia lakukan lagi, melirik kedua sisi tubuhnya dimana tangannya berada. Dan di sanalah, wajah-wajah damai menyapa pandangannya.

Di kedua sisinya, Itachi dan Naruto nampak tertidur pulas. Kedua pemuda itu masing-masing menggenggam tangannya. Menggenggamnya erat-erat seakan tak ingin melepaskan. Kepala mereka berdua bersandar di ranjang tempat Sasuke berbaring. Mereka berdua tertidur begitu damai bahkan tak terganggu saat Sasuke mencoba menggerakkan kedua tangannya tadi.

Entah apa yang harus Sasuke lakukan kini, sesuatu telah begitu banyak berubah dalam dirinya. Seluruh bayang-bayang masa lalu dan kenangan itu masih tergambar jelas dalam kepalanya. Segala kebenaran yang telah ditujukkan kepadanya. Sasuke tak tahu semua itu benar atau tidak, hanya saja sesuatu dalam dirinya memaksa untuk mempercayainya. Dan ketika manik matanya menatap sesosok pemuda pirang yang tertidur dengan tangan yang menggenggam tangan kanannya, Sasuke seakan dipaksa tak peduli seberapa konyolnya itu.

Seorang pemuda yang mengaku malaikat telah memberitahunya bahwa segala kekonyolan itu begitu nyata. Menyadarkannya bahwa tak pernah ada yang begitu meragukan selain kebenaran itu sendiri. Dan saat itulah, untuk pertama kalinya seorang Sasuke Uchiha tersenyum begitu tulus.

Senyumnya pun rasanya semakin lebar saat ia melihat sosok Uchiha Itachi yang tertidur begitu damai di samping kirinya. Sasuke masih dapat melihat sisa-sisa kekacauan yang nampak di wajah itu. Gurat halus yang masih tersisa di kening Itachi dan lingkaran hitam yang menghiasi matanya. Namun, entah mengapa semua itu tak lagi penting saat Sasuke melihat selengkung bibir yang terkembang begitu indah di hadapannya. Senyum yang begitu menenangkan seakan tanpa beban.

Rasa rindu itu pun diam-diam menyeruak keluar. Menggelitik sesuatu di dalam diri Sasuke dan membuncah begitu saja seperti balon yang akan meletus. Sudah lama rasanya sejak terakhir kali Sasuke melihat senyum Itachi, terlalu lama rasanya hingga ia sudah lupa bagaimana senyum itu terlihat. Bahkan ia sudah tak lagi ingat kapan terakhir kali Itachi menggenggam tangannya seperti ini. Seakan ia sedang melihat sosok Itachi ketika ia masihlah adik kecil yang begitu bergantung pada kakaknya.

Inikah masa depan yang Ibunya katakan? Tentang semua rasa yang mengantarmu untuk kembali ke kehidupan yang seharusnya. Kehidupan yang kau inginkan. Sasuke pernah menyesap rasa itu. Dan kini rasa itu kembali hadir, seakan membuatnya merasa telah kembali pulang ke rumahnya setelah sekian tahun tersesat di tempat yang begitu asing. Sasuke tak pernah tahu jika akan seperti ini jadinya. Melepaskan beban dan membiarkannya lewat entah bagaimana bisa terasa begitu menenangkan. Seperti terlahir kembali untuk melihat hidup yang selanjutnya.

"Sasuke."

Itachi nampak sudah terbangun dari tidurnya. Manik mata yang begitu mirip dengan Sasuke itu berkali-kali mengerjap pelan. Mencoba membiasakan diri sebisa mungkin dengan segala cahaya yang berhamburan masuk memenuhi ruangan itu. Ketika tatapan mata Itachi telah terarah padanya, Sasuke tahu bahwa ia memang sudah kembali ke tempatnya yang seharusnya. Sebuah senyum mau tak mau muncul begitu tulus di wajah Sasuke.

Seven DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang