Pertama-tama, aku mau minta maaf karena fic ini lama sekali ga update. Ya, alasannya sudah pasti soal kerjaan. Lebih dari sebulan ini aku lembur terus. Berangkat pagi pulang malem. Di rumah cuma numpang tidur 😭😭😭 #numpang curcol#
Sebagai permintaan maaf, kali ini aku update dua chap sekaligus. Semoga kalian berkenan 😘😘Warning : chap ini mungkin sedikit anjlog alias langsung muncul masalah. Habis mau gimana lagi, aku terkendala waktu. Sesuai judulnya, ini fic settingnya cuma tujuh hari. Jadi, ya harus dimampatkan. Tapi udah aku panjangin kok. Moga aja ga masalah
Fourth Day a. Egois
In the morning
Mansion UchihaDeretan kursi-kursi kayu nan apik dengan lengan dan tempat duduk yang berlapis busa nampak tersusun rapi. Sebuah meja besar dengan vas kecil di atasnya terlihat menonjol di tengah ruangan, dikelilingi oleh kursi-kursi kayu serta hiasan-hiasan dinding yang menambah kesan mewah pada ruangan yang cukup luas itu.
Di tengah ruangan, di atas dua buah kursi yang saling berhadapan duduk dua orang pria dengan umur yang terpaut jauh. Keduanya nampak sibuk dengan hidangan hot plate yang tersaji di depan mereka. Hanya bunyi dentingan besi yang saling beradu yang mengisi keheningan di antara mereka.
Hitungan menit berlalu dalam diam, sampai seorang pria berumur akhir dua puluhan dengan rambut panjang yang terikat longgar itu meletakkan garpu dan pisaunya di atas piring. Tangan dengan jemari lentik itu sibuk membersihkan sisa-sisa saus yang mungkin tak akan pernah menempel di belahan bibir tipisnya, hanya untuk sekadar memenuhi tata krama yang tak perlu. Segelas wine mahal yang ada di sisi kanannya ia goyangkan sejenak sebelum wangi keras alkohol menyapa indra penciuman dan membuatnya meletakkan kembali cangkir berleher tinggi itu.
Ia terdiam sejenak, sedikit melirik pria satunya lagi yang sedang sibuk dengan gela winenya. Hembusan napas berat terdengar darinya, membawa hadir gurat-gurat lelah di wajah tampan yang kini hanya bisa menerawang jauh pada jendela besar di depannya.
"Ayah, ada yang ingin kubicarakan denganmu." Suara berat penuh ketegasan itu meluncur singkat dari belahan bibirnya. Menginterupsi seorang pria tua yang duduk tak jauh darinya. Gelas wine mahal itu pun kembali diletakkan rapi di atas meja dekat dengan pemiliknya, memberi tanda pada pria muda dengan rambut panjang yang diikat longgar itu untuk melanjutkan kata-katanya.
"Ini masih tentang hal yang sama."
Dapat mata onyx itu lihat pandangan mata penuh arti pada sepasang mata sekelam malam yang sudah termakan waktu. Ia tak mengerti apa arti tatapan itu, bahkan tak pernah sekali pun ia mampu memahami pria tua yang telah mewariskan darah kepadanya itu. Keheningan pun kembali menyapa setelahnya. Membiarkan dua orang pria duduk dalam diam dan mencoba memahami apa hal yang tersirat dalam pandangan masing-masing.
"Kau sudah berkali-kali mengatakannya, Itachi. Bukankah kau masih ingat apa jawabanku?" Suara berat itu menyapa pendengaran Itachi, menghantarkan nada-nada penuh penekanan yang membuatnya kembali tak berdaya. Pria tua itu selalu saja mampu membuatnya bungkam dalam sekejap.
Itachi memejamkan kembali matanya sebentar, mencoba mengabaikan rasa sesak yang sejak tadi merisaukannya. Pembicaraan ini memang tak pernah mudah untuk dilalu, selalu saja ada rasa sakit yang terselip di setiap nada bicaranya dan selalu dirinya dibawa pada akhir yang sama. Ia dipaksa mengalah saat dihadapkan pada egoisme sang Ayah. Namun kali ini, sesuatu yang lebih penting telah memaksanya untuk terus mengulang pembicaraan percuma ini. Dan rasa sakit bukanlah halangan untuk mencapai keinginannya. Setidaknya untuk kali ini.
"Tentu saja, Ayah. Hanya saja aku akan terus mengatakannya padamu sampai kau melakukannya." Itachi mencoba kembali menatap pria dewasa yang selalu ia hormati lebih dari apa pun. Dan lagi-lagi ia harus mencoba bertahan dari tatapan ayahnya yang seakan-akan mencoba untuk menenggelamkannya dalam perasaan aneh yang membuatnya merasa begitu kecil dan tak berdaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Days
Hayran KurguSasuke tak pernah berharap bertemu seorang pemuda yang mengaku sebagai malaikat dan akan mengabulkan permohonannya. Tidak, jika kedatangan pemuda itu hanya akan mengubah hidup sempurnanya untuk sebuah permohonan. Ff sasunaru yaoi. Dengan sasuke seb...