Eps.6 Mati (2)

7.9K 1.4K 160
                                    

Sekolah tiba-tiba diliburkan, entah apa alasannya, padahal tinggal dua jam lagi bel pulang sekolah berbunyi. Ini adalah kesempatan Woojin dan yang lainnya -----kecuali Mina dan Haknyeon memutuskan pulang duluan----- untuk mencari Sohye, maka dari itu mereka memutuskan untuk segera pergi kerumah Sohye.

Sesampainya disana, mereka langsung berpencar mencari keberadaan Sohye. Dikamar, kamar mandi, dapur, gudang, hingga loteng rumah. Nihil, tidak ada Sohye.

"Bentar-bentar," Mark menghentikan pencariannya, "Jin yang ngasih tau Sohye hilang siapa?"

Woojin mengeluarkan ponselnya. "Loh? Inikan nomor Sohye nya sendiri, kok gue gak sadar,"

"Nomor Sohye? Mana coba gue liat," Doyeon mengambil ponsel Woojin.

Doyeon menyamakannya dengan nomor Sohye yang ada dikontaknya, "Bukan, ini nomornya Mark," Doyeon melihatkan nomor tadi.

Mark jadi ikut melihat nomor itu. "Itu bukan nomor gue,"

"Tapi di hp gue itu nomor lo Mark," Doyeon melihatkan ponselnya.

"Setau gue, nomor Mark bukan itu," Yeri mengeluarkan ponselnya dan mencari kontak Mark.

"Mana coba gue liat," Jihoon mengambil ponsel Woojin.

"Trus yang bener itu nomor siapa?" Tanya Woojin.

"Gue," jawab Jihoon.

"Lo?!" Semuanya terkejut.

"Tapi kartu gue yang itu ilang,"

"Kapan?"

"Minggu kemarin,"

Semua menghela nafas pelan. Tidak mungkin nomor Jihoon yang hilang itu jatuh ke tangan orang itu. Ini tidak masuk akal. Kenapa satu nomor telpon bisa atas nama yang berbeda di kontak semua orang. Ini direncanakan, agar membuat semua pusing.

"Sekarang nomor itu gak penting, sekarang kita harus cari Sohye dulu," Yeri menyela.

"Harus cari kemana lagi?" Tanya Arin.

"Sekolah, gue punya feeling dia disekolah," jawab Rocky.

"Kenapa sekolah?" Tanya Dino, Rocky hanya mengangkat bahunya.

"Yaudahlah, sekarang kita cari kesekolah dulu," ucapan Jihoon diangguki semua.

Mereka kembali ke sekolah untuk mencari Sohye disana. Sedangkan Lucas dan Yeri tidak ikut mencari karena mereka sudah ditelpon kedua orangtuanya.

***

Sudah berungkali mereka memutari sekolah, tapi hasilnya tidak ada. Doyeon dan Arin sedari tadi gelisah, sahabatnya belum juga ditemukan. Woojin mencoba menanyakannya pada satpam, tetapi satpam menjawab tidak ada orang lagi yang masuk gedung sekolah sejak dipulangkan.

"Mau cari dimana lagi?!" Arin bertanya panik. "Sohye gak ketemu, dia lagi gak sehat sekarang. Gue takut dia kenapa-napa, gue takut dia kayak Yeonjung, Sohye harus ketemu," Arin kini menangis.

Mark menarik Arin ke dalam pelukannya, membiarkan wanita itu menangis disana. Mark mengelus-ngelus punggung Arin untuk menenangkannya.

"Hallo," sementara itu Doyeon mengangkat telpon dari seseorang.

"Siapa Doy?" Tanya Dino.

Doyeon tidak menjawab pertanyaan Dino, wajahnya tidak terbaca, tatapannya kosong.

"Kenapa?" Jihoon menyentuh pundak Doyeon.

Doyeon mulai menangis, "Mi-mina,"

"Mina kenapa?" Tanya Jihoon lagi.

[1] Death Terror || 99 line's✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang