"Yeonjung!"
Arin berteriak histeris saat menemukan teman sebangku sekaligus sahabatnya itu ditemukan tergeletak dikamar mandi tak bernyawa. Darah terdapat dimana-mana, lantai, dinding, dan sebuah pisau yang Yeonjung pegang.
Setelah teriakan itu, beberapa orang bermunculan termasuk guru dan satpam setelah diberitahu para murid tadi. Begitu pula teman-teman dan para sahabatnya.
Yeri langsung menarik Arin untuk menjauh darisana, lalu memeluknya untuk menenangkan. Dilain sisi Yoojung sudah menangis dipelukan Doyeon setelah tahu bahwa sahabat kecilnya telah tewas mengenaskan dikamar mandi, dan disebelah mereka ada Mina yang sedang menatap tak percaya bersama Sohye.
"Yer, ini mimpi kan?" Tanya Arin sambil terisak, Yeri tidak menjawab, ia malah menunduk menahan tangisnya.
Setelah beberapa menit kemudian, mobil ambulan datang setelah dihubungi salah satu guru tadi. Mayat Yeonjung dibawa untuk melakukan otopsi dirumah sakit.
"Kalian masuk kedalam kelas, biar sekolah yang urus semua ini," guru itu lalu pergi mengikuti para petugas yang membawa Yeonjung.
Arin, Yeri, Yoojung, Doyeon, Mina, dan Sohye kali ini hanya bisa diam, mereka tidak bisa melakukan apapun, selain berdoa agar semua masalah ini terungkap dengan cepat.
***
Jam menunjukan pukul 5 sore, semua murid sudah pulang. Kecuali mereka berenam yang lebih memilih menunggu kabar dari rumah sakit, bagaimana hasil otopsi Yeonjung.
Kring.. telpon Doyeon berbunyi. Itu dari guru mereka yang menunggu otopsi Yeonjung dirumah sakit.
"Loadspeaker Yeon," Doyeon mengangguk.
"Hallo Doyeon, Ibu sudah menerima hasil otopsi Yeonjung. Mereka tidak menemukan sidik jari siapapun dibarang bukti melainkan sidik jari Yeonjung sendiri, sedangkan disekitar tubuhnya tidak ditemukan bukti apalagi selain luka tusuk dibagian perut, dada, dan tangannya,"
"Tapi Yeonjung gak mungkin ngelakuin itu!"
"Sohye, Ibu juga berpikir seperti itu. Tapi mereka sudah menyatakan bahwa Yeonjung bunuh diri,"
"Engga mungkin bu!" Arin menangis lagi dan kali ini semuanya juga ikut menangis, tetapi Doyeon mencoba kuat dan menguatkan yang lain.
"Yeonjung akan dimakamkan besok, orangtuanya sudah datang untuk membawanya pulang. Tolong biarkan Yeonjung pergi, kalian jangan menggugat apapun karena tidak ada bukti lain selain Yeonjung sendiri yang memegang pisau itu. Sudah dulu ya, jaga diri kalian baik-baik,"
Tut..
Sambungan telpon terputus. Semua menghela nafas pasrah. Sahabat mereka dinyatakan bunuh diri walaupun sudah jelas itu bukan bunuh diri melainkan pembunuhan.
"Ini bukan bunuh diri, Yeonjung gak mungkin ngelakuin ini," Mina menunduk sambil menahan air matanya.
Doyeon menepuk-nepuk pundak Mina, "Udah Min, gak baik nangisin dia lagi. Dia udah pergi, ayo kuat untuk satu sama lain!"
Semua mengangguk lemah dan memutuskan untuk pulang karena hari semakin gelap.
Diujung sana sambil bersembunyi, seseorang menyeringgai senang.
'Baru satu, selanjutnya satu persatu kalian,'
***
TbcDeath Terror © 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Death Terror || 99 line's✔
Gizem / GerilimSemakin kamu tahu, semakin kamu dekat dengan kematian. Starting by K-Idol 99 line's #181 - Mystery / Thriller : 30 Jan 2018 #46 - Mystery / Thriller : 9 Febuari 2018 #22 - Mystery / Thriller : 23 Maret 2018 #15 - Mystery / Thriller : 30 Maret 2018 #...